tag:blogger.com,1999:blog-57817308663387569762024-03-06T12:08:16.735+07:00Gudang MakalahKupulan Makalah,Sekripsi,Artikel dari Semua Mata Pelajaran + Download GratisAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.comBlogger607125tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-8829668497423791442013-05-30T17:00:00.002+07:002013-05-30T17:00:27.885+07:00ISRA' DAN MI'RAJ<span class="rvts8">Assalamu'alaykum Wr. Wb.</span><span class="rvts9"> </span>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Pengalaman Nabi Muhammad melakukan
Isra</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8"> dan Mi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">raj termasuk hal yang juga masih mendapat
banyak perdebatan didunia Islam khususnya dan dunia Barat pada umumnya yang
memang memandang kisah tersebut dengan kacamata skeptis dan menganggapnya hanya
sebagai khayalan dan bualan dari Nabi belaka.; </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Sebaliknya umat Islam sendiri meributkan apakah
perjalanan yang dilakukan oleh Nabi tersebut dilakukan secara jasmani atau
perjalanan rohani. Semuanya didasarkan pada cara pandang masing-masing orang
dalam menafsirkan ayat dan hadis yang berhubungan dengan kejadian ini.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Kisah perjalanan malam Nabi Muhammad yang
terjadi pada saat beliau kehilangan istri dan paman yang dikasihinya inipun
sebenarnya secara obyektif dapat juga dianalisa melalui kacamata ilmiah dimana
apa yang beliau alami sekitar 1400 tahun yang silam itu tidak ubahnya seperti
seorang pebisnis yang melakukan perjalanan pulang-pergi dengan pesawat terbang
dari suatu tempat ketempat yang lain. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8"></span><br /><span class="rvts8">Maha Suci Dia yang
telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari masjidil haram kemasjidil
aqsha yang Kami berkahi sekelilingnya, untuk Kami perlihatkan kepadanya
tanda-tanda kekuasaan Kami; Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar dan Maha
Melihat </span><span class="rvts11">–</span><span class="rvts8"> Qs. 17
al-Israa</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8"> : 1 </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Dengan segala kesucian-Nya, bebas dari kemauan,
kehendak maupun ketinggian teknologi yang ada pada diri seorang hamba-Nya
Muhammad, Allah telah memperjalankannya pada suatu malam yang sepi dengan segala
kelengkapan dan fasilitas yang mengelilinginya sehinga terhindar dari segala hal
buruk yang dapat terjadi selama perjalanan itu berlangsung dari suatu tempat
bernama Masjid al-Haram dengan tujuan memperlihatkan kerajaan Allah dialam
semesta. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Disurah yang lain Allah berfirman sehubungan
peristiwa ini : </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Perhatikanlah bintang ketika dia menghilang,
tidaklah kawanmu (Muhammad) orang yang sesat dan bodoh, tidak juga perkataannya
itu berasal dari hawa nafsunya pribadi, apa yang diucapkannya adalah wahyu yang
disampaikan dan yang diajarkan kepadanya oleh yang sangat kuat (Jibril) yang
mempunyai akal yang cerdas. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Dan dia telah menampakkan rupanya yang asli
saat dia berada diufuk yang tinggi lalu dia mendekat dan menjadi rapat (terhadap
diri Muhammad) tidak ubahnya berjarak antara dua busur panah atau lebih dekat
lagi; kemudian dia (Jibril) meneruskan kepadanya (Muhammad) apa saja yang telah
diwahyukan; hatinya tidak mendustakan apa yang sudah dilihatnya, maka apakah
kamu hendak membantah apa yang sudah dia lihat ? </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Dan sungguh dia telah melihatnya pada
kesempatan yang lain, di Sidratul Muntaha yang didekatnya ada Jannah tempat
tinggal; ketika Sidratul Muntaha itu diliputi sesuatu yang melapisinya maka
tidaklah dirinya berpaling dari apa yang terlihat dan tidak juga dia bisa
melebihinya, sungguh dia telah melihat tanda-tanda Tuhannya yang paling
hebat</span><span class="rvts11">–</span><span class="rvts8"> Qs. 53 an-Najm : 1 s/d
18 </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Dalam ayat yang cukup panjang diatas,
dipaparkan bagaimana dalam peristiwa perjalanan malamnya itu Nabi Muhammad
berjumpa dengan malaikat Jibril dengan wujudnya yang asli seperti yang pernah
disaksikannya saat pertama kali beliau mendapat wahyu digua Hira. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Bila kita analisa ayat per ayatnya maka
tidaklah sulit bagi kita untuk mengetahui bahwa semua yang sudah dialami oleh
Nabi Muhammad tersebut bukanlah bualan maupun mimpi-mimpi belaka, tidak juga
yang dialaminya merupakan sekedar pengalaman rohani yang tidak melibatkan jasad
jasmaninya karena disitu dicantumkan keterangan bahwa hati Nabi sebagai rohani
tidak mungkin mendustakan apa yang sudah dilihat oleh matanya sebagai indra
jasmani. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Sebab itu juga kita bisa mengerti bila ada
sebagian orang yang tadinya beriman namun setelah beliau menceritakan pengalaman
terbangnya yang hanya dalam setengah malam saja berbalik murtad dan mendustakan
kenabiannya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Peradaban masyarakat Mekkah secara khusus dan
dunia secara umumnya kala itu masing sangat rendah bahkan Eropa belum lagi
mengenal masa renaisansnya, dunia juga belum mengenal pesawat terbang, orang
masih berkhayal terbang dengan permadani atau kuda sembrani seperti pada film
Aladdin dan sejenisnya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Pesawat terbang sendiri baru dibuat pada abad
19 yaitu bulan Desember 1903 oleh Wright bersaudara (Wilbur Wright dan Orville
Wright) dengan percobaan pertama mereka diatas padang pasir Kitty Hawk, Carolina
Utara, Amerika Serikat (Sumber : Brian Williams, Pustaka Pengetahuan Modern,
Pesawat Terbang, terj. Dadi Pakar, Penerbit PT. Widyadara, Jakarta, hal. 3)
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Kejadian didalam mimpi tidak perlu
diperdebatkan apalagi membuat seseorang menjadi gusar dan berbalik keimanan.
Semua orang bisa saja bermimpi yang aneh-aneh, semua orang boleh saja mengatakan
bahwa didalam mimpinya tadi malam telah pergi melanglang buana dan menemui
banyak wanita cantik atau bahkan didalam mimpinya itu dia sudah menjalankan
ibadah haji; namun semuanya tetaplah mimpi belaka yang hakekatnya tidak terjadi
dialam nyata yang sebenarnya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Dus, sekalipun misalnya benar bahwa peristiwa
Isra</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8"> dan Mi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">raj pernah terjadi didalam mimpinya, maka
sesuai dengan ayat al-Qur</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">an
yang lain bahwa mimpi yang diperlihatkan kepada Nabi pasti akan terjadi didunia
nyata dan ini berarti tetap saja akhirnya mimpi Isra</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8"> dan Mi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">raj itu dialami secara jasmani oleh Nabi
Muhammad. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada
Rasul-Nya mengenai kebenaran mimpinya dengan sebenarnya </span><span class="rvts11">–</span><span class="rvts8"> Qs. 48 al-Fath : 27 </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Bahwa perjalanan Isra</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8"> dan Mi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">raj disebutkan berlangsung pada waktu
malam hari, dimana secara psikologis suasana lebih terasa tenang dibanding
keadaan disiang atau dipagi hari, aktivitas masyarakatpun sudah berpusat didalam
rumahnya masing-masing sekaligus beristirahat melepas penat bekerja seharian dan
menjadi kondisi yang cocok dalam melakukan pendekatan kepada Yang Maha Kuasa
apalagi bila kita mengingat keadaan jazirah Arabia diwaktu itu. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Kitab suci al-Qur</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">an memberikan petunjuk kepada kita saat
yang terbaik untuk meningkatkan kualitas ibadah seorang muslim adalah malam
hari. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Berdirilah pada malam hari untuk ibadah,
separuhnya atau kurang dari itu atau malah lebih dari separuh malam dan bacalah
al-Qur</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">an dengan
perlahan-lahan. </span><span class="rvts11">–</span><span class="rvts8"> Qs. 73
al-Muzzammil : 2 s/d 4 </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Sesungguhnya bangun diwaktu malam itu adalah
paling baik dan lebih tenang bacaannya </span><span class="rvts11">–</span><span class="rvts8"> Qs. 73 al-Muzzammil : 6 </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Dari kacamata ilmu modern, perjalanan Nabi
keluar angkasa dimalam hari justru tepat sekali karena bila beliau
diberangkatkan saat siang hari maka beliau naik menuju matahari yang menjadi
pusat orbit semua planet dalam sistem matahari kita. Kenyataan ini tidak dapat
disebut bahwa Nabi telah berangkat naik akan tetapi sebenarnya beliau justru
turun karena semakin dekat kita pada pusat orbit atau pusat rotasi maka kita
tidak sedang naik namun sedang turun, seandainya orang naik dari bumi menuju
Planet Jupiter atau Saturnus hendaklah dia berangkat waktu malam yaitu bergerak
dengan menjauhi matahari selaku titik yang paling bawah dalam tata surya kita.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Orang mengetahui bahwa semesta, galaksi, tata
surya dan planet, masing-masingnya mengalami perputaran. Setiap putaran tentunya
memiliki pusat putaran yang langsung menjadi pusat benda angkasa itu. Semuanya
bagaikan bola atau roda yang senantiasa berputar. Maka sesuatu yang menjadi
pusat putaran dikatakan paling bawah dan yang semakin jauh dari pusat putaran
dinamakan semakin atas. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Dalam hal ini keadaan dibumi dapat dijadikan
contoh. Pusat putaran bumi dikatakan paling bawah dan yang semakin jauh dari
pusat itu dikatakan semakin naik keatas. Akibatnya, orang yang berdiri di
Equador Amerika dan orang yang berdiri dipulau Sumatera, pada waktu yang sama,
akan menyatakan kakinya kebawah dan kepalanya keatas, padahal kedua orang
tersebut sedang mengadu telapak kaki dari balik belahan bumi, tetapi
masing-masingnya ternyata benar untuk status bawah dan atas yang dipakai
dipermukaan bumi ini. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Demikian juga jika contoh itu dipakai untuk
status tata surya dimana matahari sebagai bola api langsung bertindak jadi pusat
rotasi ataupun peredaran. Karenanya matahari dikatakan paling bawah dan yang
semakin jauh dari matahari dinamakan semakin naik keatas. Planet Venus dan
Mercury berada dibawah orbit bumi karena keduanya mengorbit dalam daerah yang
lebih dekat dengan matahari, jadi jika ada penduduk bumi yang pergi ke Venus,
Mercury atau Matahari, maka orang tersebut hakekatnya sedang turun bukan naik,
karenanya Planet Venus dan Mercury tidak mungkin disebut sebagai langit bagi
planet bumi kita, sebab yang dikatakan langit adalah sesuatu yang berada
dibahagian atas, tetapi benar kedua planet itu menjadi langit bagi matahari
sendiri. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Selanjutnya, ayat al-Qur</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">an juga menyebutkan secara jelas bahwa
peristiwa Isra</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8"> dan
Mi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">raj terjadi dari satu
titik (daerah) bernama Masjid al-Haram dan kita semua tahu bahwa kata itu
merujuk pada tempat bersujud disekeliling Ka</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">bah, entah itu dibagian yang disebut
Hathiem, Hijir maupun maqam Ibrahim dimana menurut konon cerita sebagai tempat
berpijak Nabi Ibrahim sewaktu meninggikan dasar-dasarnya bersama puteranya Nabi
Ismail. Karenanya maka kita tidak perlu bingung dengan keberadaan hadis riwayat
Bukhari yang menyatakan bahwa Nabi diperjalankan dari Hatihiem dan Hijr seperti
berikut ini : </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Telah menceritakan kepada kami Hudbah bin
Khalid dari Hummam bin Yahya dari Qatadah yang berasal dari Anas bin Malik dari
Malik bin Sha</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">sha</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">ah bahwasanya Nabi Allah Saw telah
menceritakan kepada mereka tentang suatu malam dimana beliau di
Israa</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">kan : </span><span class="rvts11">‘</span><span class="rvts8">Ketika aku di Hathiem dan terkadang
beliau bersabda </span><span class="rvts11">–</span><span class="rvts8"> aku ada di
Hijir sambil berbaring ...</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Semuanya menunjukkan bahwa posisi Nabi kala itu
masih berada di Mekkah dan dalam lingkungan Ka</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">bah (Masjid al-Haram) sesuai surah
al-Israa</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8"> ayat 1. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Hanya saja yang perlu kita koreksi adalah
hadis-hadis lain (salah satunya juga diriwayatkan oleh Bukhari dari Anas bin
Malik menurut versi Abu Dzar) yang mengatakan bahwa Nabi diberangkatkan dari
dalam rumahnya dengan membukanya atap-atap rumah beliau dengan sendirinya untuk
kemudian muncul Jibril dan langsung membelah dadanya lalu ada juga hadis yang
mengatakan bahwa Nabi tidak berangkat dari rumahnya dan tidak pula dari dekat
Ka</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">bah tetapi dari rumah Umi
Hani binti Abu Thalib saat beliau menginap disana. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Disini kita tidak akan banyak bercerita
mengenai riwayat detil hadis-hadis itu namun untuk diketahui saja bahwa ada
banyak sekali variasi hadis yang menceritakan peristiwa Isra</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8"> dan Mi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">raj ini dan masing-masing isi hadis
saling berseberangan atau bertolak belakang; </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Dari kacamata ilmu modern, salah satu dari
kumpulan hadis-hadis itu pasti benar atau semuanya salah yang disebabkan
terdistorsinya hadis Nabi oleh pikiran, ucapan maupun khayalan para perawinya,
toh, mereka adalah manusia biasa, tidak ada jaminan para perawi hadis bebas dari
kesalahan. Mustahil Nabi Muhammad bercerita mengenai kejadian yang sama tetapi
berbeda informasinya, sebab ini berarti Nabi sudah berdusta padahal sifat ini
sangat jauh dari pribadi seorang Muhammad yang sejak kecil digelari
masyarakatnya sebagai al-amin. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Inilah makanya jangan terlalu bertaklid
terhadap hadis, bersifat kritislah, enyahkan jauh-jauh emosional yang mengganggu
pikiran rasional. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Selanjutnya dari masjid al-haram perjalanan
Nabi sampai kemasjid al-aqsha; bertitik tolak dari istilah masjid al-aqsha ini
maka sejumlah ulama kembali berbeda pandangan, apakah yang dimaksud adalah
masjid al-aqsha yang sekarang ini berada ditanah Yerusalem ataukah nama suatu
tempat nun jauh disana. Dalam hal ini Saleh A. Nahdi (Sumber: Saleh A. Nahdi,
Mi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">raj Isra bukan Isra
Mi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">raj, Penerbit PT. Arista
Brahmatyasa, Jakarta, 1993, hal. 45) berpendapat bahwa masjid al-aqsha yang
dimaksud merupakan masjid Nabawi dikota Madinah, dimana menurut beliau tujuan
perjalanan Nabi kesana sebagai petunjuk awal dari Allah kepada Nabi Muhammad
untuk berpindah dari tanah kelahirannya Mekkah al-mukarromah yang waktu itu
masyarakatnya sangatlah membenci beliau sekaligus menjadi titik tolak kemenangan
Islam dimasa depan. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Saleh A. Nahdi menyatakan bahwa penyebutan
masjid al-aqsha untuk nama tempat yang ada di Yerusalem tidaklah sesuai dengan
kalimat </span><span class="rvts11">‘</span><span class="rvts8">Kami berkati
sekelilingnya</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8"> sebab pada
kenyataannya daerah ini tidak pernah mencerminkan isi ayat tersebut, sebaliknya
hampir setiap hari kita lihat diberita terjadi pembantaian manusia oleh zionis
Israel. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Senada dengan Saleh A. Nahdi, Taufik Adnan Amal
(sumber: Taufik Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah al-Qur</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">an, dengan kata pengantar : Prof. Dr. M.
Quraish Shihab, Penerbit Forum Kajian Budaya dan Agama (FkBA), Yogyakarta, 2001,
hal. 79, catatan kaki no. 59) berpendapat dengan merujuk istilah masjid al-aqsha
yang ada pada surah al-Israa</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">
ayat satu kepada tempat peribadatan yang terletak di Yerusalem sangat tidak
logis, karena masjid al-Aqsha baru dibangun sekitar 46 tahun setelah wafatnya
Nabi, dan hadis-hadis yang bercerita pengalaman Nabi di Bait al-Maqdis bukan
satu-satunya yang ditemukan dalam koleksi-koleksi hadis tentang peristiwa
Mi'raj. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Menurut beliau, hadis-hadis lainnya memberi
keterangan bahwa perjalanan spiritual Nabi tersebut bermula dari Mekkah dengan
tanpa menyebut perjalanan ke Yerusalem [Lihat misalnya Bukhari, Shahih, Kitab
al-Shalat, bab kayfafuridlat al-shalat...; Abu Ja'far Muhammad ibn Jarir
al-Thabari, Jami' al-Bayan 'an Ta'wil Ay al-Qur'an, eds. Mahmud Muhammad Syakir
& Ahmad Muhammad Syakir]; Disisi lain Taufik juga mempertanyakan bila
Yerusalem dalam ayat lain dinyatakan sebagai negeri terdekat (Lihat surah 30
ar-Rum ayat 3) maka bagaimana mungkin sekarang dinyatakan Yerusalem sebagai
masjid terjauh ? </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Oleh karena itu masih menurut beliau, maka ahli
sejarah Islam terkenal, Thabari tidak memasukkan versi hadis tentang perjalanan
Nabi ke Yerusalem, tetapi menuturkan perjalanan spiritual Nabi ke langit dunia
tanpa menyinggung Yerusalem. Namun berbeda dengan Saleh A. Nahdi yang
berpendapat masjid al-aqsha adalah masjid Nabawi, maka Taufik Adnan Amal
berpendapat bahwa masjid al-aqsha yang tercantum didalam kitab suci merujuk
tempat ibadah para malaikat dilangit.</span> <br /><span class="rvts8"></span><br /><span class="rvts8">Bila kita kembalikan lagi kepada
al-Qur</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">an sebagai data paling
otentik yang diakui oleh umat Islam, penunjukan masjid al-aqsha kepada Bait
al-Maqdis di Yerusalem memang tidak pernah ada sebaliknya ketika menyambung
pembicaraan mengenai Isra</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">
Mi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">raj dalam surah an-Najm,
al-Qur</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">an memperkenalkan
istilah Sidratul Muntaha dimana Nabi disebutkan telah melihat wujud asli dari
malaikat Jibril.; Istilah masjid al-aqsha secara terminologi berarti tempat
sujud yang jauh. Dari kitab suci, pemakaian kata masjid pernah disebut untuk
merujuk tempat ibadah ashabul kahfi yang hidup sebelum kenabian Muhammad,
sehingga argumentasi bahwa pengertian masjid hanya terbatas pada nama tempat
dimana umat Nabi Muhammad beribadah menjadi lemah. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Sungguh kami akan mendirikan masjid (tempat
bersujud) diatasnya </span><br /><span class="rvts11">–</span><span class="rvts8"> Qs.
18 al-Kahf : 21 </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Untuk itu tidak berlebihan kiranya apabila saya
cenderung mengkaitkan antara masjid al-aqsha dengan Sidratul Muntaha, dengan
kata lain bahwa masjid al-aqsha yang dimaksud tidak berada dibumi ini.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Mengkaitkan antara masjid al-aqsha sebagai
masjid Nabawi maupun Bait al-Maqdis di Yerusalem sama sekali tidak tepat selain
memang bertentangan dengan fakta historis tanah tepi barat yang selalu
menumpahkan darah sehingga tidak layak disebut kota suci yang diberkahi Tuhan
sepanjang masa, perjalanan Nabi untuk sujud dimasjid Nabawi yang notabene belum
ada saat itu tidak masuk dilogika.; Kita tahu sebelum Nabi memutuskan hijrah ke
Madinah (dulu bernama Yatsrib) Nabi pernah melakukan hijrah ke Ethiopia
(Habsyah) namun gagal. Seandainya Nabi sudah tahu bahwa tempat hijrah yang
sebenarnya adalah di Madinah, beliau tidak perlu lagi mencoba ke Ethiopia.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Sidratul Muntaha bila dilihat dari kacamata
ilmu modern bisa diasumsikan bagi nama sebuah planet bumi lain diluar tata surya
yang kita diami ini yang letaknya jauh dari jangkauan penglihatan indrawi kita
secara kasat mata. Surah an-Najm ayat ke-7 menyebutnya dengan istilah ufuk yang
tinggi, sedangkan ufuk sendiri adalah batas pandangan mata, kita juga tahu mata
kita ini memiliki keterbatasan dalam melihat semua benda luar angkasa yang
berjumlah jutaan itu. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Dan dia berada diufuk yang tinggi </span><span class="rvts11">–</span><span class="rvts8"> Qs. 53 an-Najm : 7 </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Saya juga menghubungkan antara Sidratul Muntaha
yang disebut dalam ayat ke-15 surah an-Najm terdapat Jannah sebagai tempat
tinggal dengan Jannah dimana dulunya Adam berasal sebelum diperintahkan Allah
turun kebumi kita ini dan di Jannah itu juga para Malaikat pernah bersujud
kepada Adam. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Didekatnya ada Jannah tempat tinggal
</span><span class="rvts11">–</span><span class="rvts8"> Qs. 53 an-Najm : 15
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Hai Adam, tinggallah kamu dan istrimu didalam
Jannah itu </span><br /><span class="rvts11">–</span><span class="rvts8"> Qs. 7
al-a</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">raaf : 19 </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Dan saat Kami memerintahkan kepada Malaikat :
</span><span class="rvts11">‘</span><span class="rvts8">Sujudlah kamu semua
kepadanya !</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8"> ; Lalu mereka
bersujud kecuali Iblis</span> <br /><span class="rvts11">–</span><span class="rvts8">
Qs. 17 al-Israa</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8"> : 61
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Istilah Jannah sendiri bisa diartikan sebagai
kebun yang subur (referensi : A. Hassan, Tafsir al-Furqon, Penerbit Pustaka
Tamaam Bangil, 1986, hal. 10, catatan kaki no.38), dan kita bisa membaca sifat
Jannah yang lain dari surah Thaha ayat 118 dan 119 bahwa didalamnya Adam tidak
merasa kepanasan akibat sinar matahari dan tidak juga dia merasa kehausan atau
kelaparan maupun sampai telanjang akibat udara yang panas sehingga harus membuka
pakaian, sebab tempat tersebut banyak sekali pepohonan yang rimbun dan buahnya
bisa dinikmati sebagaimana isi surah al-Baqarah ayat 35. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan dan
telanjang didalamnya dan sungguh kamu juga tidak akan merasa dahaga maupun
ditimpa panas matahari disana </span><span class="rvts11">–</span><span class="rvts8"> Qs. 20 Thaha : 119 </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Bila kita mengadakan bacaan lintas kitab
seperti yang sudah pernah kita lakukan sebelumnya, al-Kitab Kristen pun
menceritakan bahwa Adam dan istrinya bukan tinggal di surga yang wujudnya tidak
dapat dibayangkan secara konkrit melainkan tinggal dalam sebuah kebun yang
subur. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden,
di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya
itu.</span> <br /><span class="rvts8">- Perjanjian Lama : Kitab Kejadian : Pasal 2
ayat 8 </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Dengan demikian, perjalanan yang dilakukan oleh
Nabi Muhammad selaku Nabi terakhir pada peristiwa Isra</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8"> dan Mi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">raj adalah suatu perjalanan pulang
kampung. Melihat kembali tempat dimana dulunya nenek moyang manusia bumi ini
(yaitu Adam dan istrinya) berasal. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Hadis-hadis yang mengisahkan peristiwa ini
memang sangat beragam dan tidak jarang saling bertentangan satu dengan yang
lain, namun dari perbedaan-perbedaan tersebut, ada persamaan yang perlu kita
perhatikan, yaitu kisah dimana Nabi disebutkan mengendarai Buraq dalam
perjalanan malamnya itu. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Adalah logis dan sejalan dengan kausalita bahwa
saat seseorang melakukan perjalanan yang berjarak jauh, dia memerlukan alat
transportasi sebagai jembatan atas keterbatasan phisiknya. Apalagi untuk
menempuh perjalanan antar bintang yang dilakukan oleh Nabi Muhammad, praktis
beliau pun membutuhkan sarana transportasi ini dengan kemampuan yang memang
memadai untuk memberikan perlindungan dari segala macam bahaya, baik dari
benturan meteor, kehampaan udara, pergesekan dengan atmosfir bumi dan
sebagainya. Allah tidak melakukan pelanggaran hukum alam disini, Dia tidak
memperjalankan Nabi Muhammad layaknya seorang Superman yang terbang bebas atau
tidak juga memberinya kuda sembrani bersayap dan karpet terbang namun Dia
memberikan sebuah wahana antariksa bernama Buraq. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Istilah Buraq mungkin berasal dari istilah
Barqu yang berarti kilat sebagaimana terdapat pada ayat al-Qur</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">an yang bisa dilihat dibawah ini. Dengan
perubahan istilah barqu menjadi buraq, Nabi hendak menyampaikan kepada kita
bahwa kendaraannya itu memiliki kecepatan diatas sinar, jauh meninggalkan
teknologi yang sudah kita capai dijaman sekarang ini, mungkin lebih mirip dengan
kecepatan piring terbang yang sering dilaporkan oleh masyarakat sehingga praktis
Nabi dapat melakukan perjalanan antar planet dalam waktu setengah malam saja.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Hampir-hampir kilat itu menyambar pemandangan
mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan dibawah sinar
itu dan bila gelap tiba, mereka berhenti berjalan. Niscaya jika Allah
menghendakinya Dia melenyapkan pemandangan dan penglihatan mereka, karena Allah
maha berkuasa atas segala sesuatu. </span><span class="rvts11">–</span><span class="rvts8"> Qs. 2 al-baqarah : 20 </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Para sarjana telah melakukan penyelidikan dan
berkesimpulan bahwa kilat atau sinar bergerak sejauh 186.000 mil atau 300
Kilometer perdetik. Dengan penyelidikan yang memakai sistem paralax, diketahui
pula jarak matahari dari bumi sekitar 93.000.000 mil dan dilintasi oleh sinar
dalam waktu 8 menit. Untuk menerobos garis tengah jagat raya saja memerlukan
waktu 10 milyar tahun cahaya melalui galaksi-galaksi dan selanjutnya menuju
tempat yang oleh S. Anwar Effendie (sumber: S. Anwar Effendie, Isra</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8"> Mi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">raj, Perjalanan ruang waktu dalam
kaitannya dengan penciptaan alam raya, Penerbit PT. Pradnya Paramita, Jakarta,
1993, hal. 147) disebutnya sebagai kulit bola alam raya dengan garis tengah 40
milyar tahun cahaya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Untuk mencapai jarak yang demikian jauhnya
tentu diperlukan penambahan kecepatan yang berlipat kali kecepatan cahaya.
Karenanya Kenneth Behrendt seorang konsultan teknik dan ahli kimia Amerika
seperti yang dilansir oleh Angkasa Online N0.8 Mei 2000 TAHUN X (sumber: Angkasa
Online, </span><span class="rvts10">www.angkasa-online.com/10/08/fenom/fenom1.htm</span><span class="rvts8">, Menjejak UFO dengan Kemampuan Terbatas, No.8 Mei 2000 Tahun X)
mengungkapkan pesimistiknya mengenai perjalanan keluar angkasa jika hanya
mengandalkan teknologi pesawat saja, sebab menurutnya perjalanan kealam semesta
terdekat, yakni Alpha Centauri yang berjarak empat tahun cahaya, bisa dipastikan
tak akan pernah terjadi. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Sebab untuk mencapainya paling-tidak diperlukan
waktu hingga 80.000 tahun. Dengan waktu selama ini, boleh jadi tujuan perjalanan
yang sesungguhnya justru akan terlupakan di tengah jalan. Perjalanan pun kian
tak berarah mengingat dalam kecepatan cahaya tak ada satu pun gelombang radio
yang bisa digunakan untuk mengantar pesan dan komando taktis dari pangkalannya
dibumi ini. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Namun bagi saya, disitulah justru letak
keistimewaan terbesar Nabi Muhammad selain al-Qur</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">an, bukankah sudah kita bahas sebelumnya
bahwa peristiwa Isra</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">
Mi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">raj bukanlah atas kehendak
dari Nabi sendiri dan tidak juga mengandalkan teknologi atau kemampuan yang
beliau miliki tetapi semuanya atas keinginan dari Allah yang memang maha
memiliki kemampuan teknologi dan adalah mudah bagi-Nya untuk menyiapkan sebuah
pesawat yang mampu melintasi alam semesta dengan garis tengah milyaran tahun
cahaya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Dari sisi ilmu komputer mungkin bisa
dicontohkan dengan analogi dari prinsip-prinsip jaringan komputer sebagai
berikut : Protocol TCP / IP yang kita gunakan di Internet kita ibaratkan sebagai
Buraq atau kendaraan yang dipakai oleh Nabi, sedangkan diri Nabi Muhammad
sendiri adalah paket data (e-mail misalnya) yang akan kita kirimkan ke ujung
belahan dunia lain (planet Muntaha). Melalui proses enkripsi, enkode dan dekode
yang dikapsulkan (capsulated) di dalam protocol TCP / IP (Buraq), paket data
(dalam hal ini Nabi) dapat melihat-lihat dan berjalan-jalan menelusuri jaringan
Internet yang berbeda-beda dimensinya (disini kita ingat bahwa Nabi
disebut-sebut banyak melihat-lihat pemandangan yang mencerminkan masa yang akan
datang), lewat transmisi terrestrial (dimensi kabel, serat optik) kemudian di up
link melalui transmisi satelit dan micro wave (dimensi radio link) hingga
kembali ke bentuk dimensi asalnya teks di layar komputer (planet Muntaha),
begitu juga sebaliknya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Untuk itulah kiranya bisa dimengerti kenapa
sebelum peristiwa Isra</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8"> dan
Mi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">raj terjadi, Nabi Muhammad
dibelah dadanya oleh para Malaikat. Hal ini tidak lain sebagai suatu persiapan
kondisi jasmaninya agar cukup dan mampu dalam menempuh penerbangan jarak jauh.
Sebab jantung merupakan alat vital bagi manusia terutama dalam memacu peredaran
darah yang mana jantung ini bekerja tanpa henti-hentinya sejak dari kandungan
sampai dengan akhir hayatnya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Sepasang dokter Amerika yang terdiri dari suami
istri, Dr. William Fisher dan Dr. Anna Fisher mengatakan bahwa perkembangan ilmu
kedokteran antariksa tengah memfokuskan penyelidikannya sehubungan dengan
pembuluh darah jantung para astronot dan kondisi-kondisi tulang yang makin lemah
setelah lama dalam ruang angkasa, ini membuktikan kebenaran dari peristiwa
pembedahan dada Nabi Muhammad oleh dokter-dokter ahli langit yang ditunjuk oleh
Allah, yaitu para malaikat yang diketuai oleh Jibril. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Dalam peristiwa pembedahan dan pembersihan
jantung Nabi sebelum Mi'raj kiranya merupakan gambaran adanya pengertian bagi
manusia umumnya untuk mempelajari ilmu kedokteran khusunya dalam bidang bedah
dan anatomi serta ilmu kedokteran antariksa. Dan ternyata kemudian bedah jantung
ataupun pencangkokan jantung dan ilmu kedokteran antariksa oleh para ahli mulai
diperkenalkan pada abad dua puluh. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Pada abad-abad kemajuan Islam dibidang
teknologi dan ilmu pengetahuan, maka jelaslah bagi kita bahwa ahli-ahli
kedokteran muslim telah memperlihatkan kemajuan yang pesat sekali. Buku-buku
berbahasa Arab yang berisi ilmu-ilmu kedokteran benar-benar ilmiah dan asli.
Malahan sudah menjadi bahan pelajaran dinegara Eropa khususnya, ahli-ahli
kedokteran yang termasyur misalnya saja Ibnu Sina (Aviccena), Qorsh-'Ala'uddin,
Ibnu An Nafis (yaitu dokter yang pertama kali mengajarkan peredaran darah)
dimana dalam tulisan itu dijelaskan secara sistematis bagaimana aliran darah
mengalir dari hati kejantung melalui urat nadi paru-paru dan kemudian kembali
lagi kehati. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Mengenai kecepatan cahaya sendiri,
al-Qur</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">an sudah memberikan
contoh melalui perjalanan malaikat menuju kehadirat-Nya dalam ayat berikut :
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Naik malaikat-malaikat dan ruh-ruh kepada-Nya
dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun - Qs. 70 al-Maarij : 4
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Ukuran waktu dalam ayat diatas disebutkan angka
50 ribu tahun sebagai rentang waktu yang menunjukkan betapa lamanya waktu yang
diperlukan penerbangan malaikat dan Ar-Ruh untuk sampai kepada Tuhan. Namun
bagaimanapun juga ayat itu menunjukkan adanya perbedaan waktu yang cukup besar
antara waktu kita yang tetap dibumi dengan waktu malaikat yang bergerak cepat
diluar angkasa, dalam bahasa modern kita bisa menjelaskan bahwa waktu untuk
seseorang yang berada dibumi berbeda dengan waktu bagi orang yang ada dalam
pesawat yang berkecepatan tinggi. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Perbedaan waktu yang disebut dalam ayat diatas
dinyatakan dengan angka satu hari malaikat berbanding 50.000 tahun waktu bumi,
perbedaan ini tidak ubahnya dengan perbedaan waktu bumi dan waktu elektron,
dimana satu detik bumi sama dengan 1.000 juta tahun elektron atau 1 tahun Bima
Sakti sama dengan 225 juta tahun waktu sistem solar. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Jadi bila malaikat berangkat jam 18:00 dan
kembali pada jam 06.00 pagi waktu malaikat, maka menurut perhitungan waktu
dibumi sehari malaikat sama dengan 50.000 tahun waktu bumi. Dan untuk jarak
radius alam semesta hingga sampai ke Muntaha dan melewati angkasa raya yang
disebut sebagai 'Arsy Ilahi, 10 Milyar tahun cahaya diperlukan waktu kurang
lebih 548 tahun waktu malaikat. Namun malaikat Jibril kenyataannya dalam
peristiwa Mi'raj Nabi Muhammad Saw itu hanya menghabiskan waktu 1/2 hari waktu
bumi (maksimum 12 Jam) atau sama dengan 1/100.000 tahun Jibril. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Contoh lain yang cukup populer, yaitu paradoks
anak kembar, ialah seorang pilot kapal ruang angkasa yang mempunyai saudara
kembar dibumi, dia berangkat umpamanya pada usia 0 tahun menuju sebuah bintang
yang jaraknya dari bumi sejauh 25 tahun cahaya. Setelah 50 tahun kemudian
sipilot tadi kembali kebumi ternyata bahwa saudaranya yang tetap dibumi berusia
49 tahun lebih tua, sedangkan sipilot baru berusia 1 tahun saja. Atau
penerbangan yang seharusnya menurut ukuran bumi selama 50 tahun cahaya pulang
pergi dirasakan oleh pilot hanya dalam waktu selama 1 tahun saja. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Dari contoh-contoh diatas menunjukkan bahwa
jarak atau waktu menjadi semakin mengkerut atau menyusut bila dilalui oleh
kecepatan tinggi diatas yang menyamai kecepatan cahaya. Kembali pada peristiwa
Mi'raj Rasulullah bahwa jarak yang ditempuh oleh Malaikat Jibril bersama Nabi
Muhammad dengan Buraq menurut ukuran dibumi sejauh radius jagad raya ditambah
jarak Sidratul Muntaha pulang pergi ditempuh dalam waktu maksimal 1/2 hari waktu
bumi atau 1/100.000 waktu Jibril atau sama dengan 10 pangkat -5 tahun cahaya,
yaitu kira-kira sama dengan 9,46 X 10 pangkat-23 cm/detik dirasakan oleh Jibril
bersama Nabi Muhammad (bandingkan dengan radius sebuah elektron dengan 3 X 19
pangkat -11 cm) atau kira-kira lebih pendek dari panjang gelombang sinar gamma.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Nah, istilah berkah yang disebut dalam surah
al-Israa</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8"> ayat satu menurut
pendapat penulis merupakan penjagaan total yang melindungi Nabi Muhammad didalam
kendaraan Buraqnya dari berbagai bahaya yang dapat timbul baik selama perjalanan
dari bumi atau juga selama dalam perjalanan diruang angkasa, termasuk pencukupan
udara bagi pernafasan Rasulullah selama itu dan lain sebagainya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Jika kita sudah terbiasa menonton film Star
Treks, Star Wars, Babilon V atau juga Independence Day (ID4) maka tidaklah sukar
kiranya untuk memahami peristiwa yang dialami oleh Nabi dalam kisah
Isra</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8"> dan Mi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">raj tersebut. Manusia sekarang ini sudah
mampu mengkhayal kecanggihan yang demikian luar biasanya dalam film-film fiksi
ilmiah dan ini sebenarnya adalah ilham yang sudah diberikan Allah kepada kita
agar kelak kitapun harus dapat merealisasikannya secara nyata. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Dus, perjalanan Nabi Muhammad yang masih
dianggap fantastis dan ghaib ini bukan satu-satunya hal yang pernah terjadi
dalam sejarah kenabian, didalam al-Kitab tepatnya pada Perjanjian Lama kita juga
bisa membaca bahwa Nabi Yehezkiel (salah seorang Nabi Israel yang oleh sementara
cendikiawan Islam diduga sebagai Nabi Zulkifli) pernah melakukan perjalanan yang
serupa hanya saja beliau tidak sampai menjelajah keluar angkasa. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Berikut petikan kisahnya : </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Dalam tahun kedua puluh lima sesudah pembuangan
kami, yaitu pada permulaan tahun, pada tanggal sepuluh bulan itu, dalam tahun
keempat belas sesudah kota itu ditaklukkan, pada hari itu juga kekuasaan TUHAN
meliputi aku dan dibawa-Nya aku dalam penglihatan-penglihatan ilahi ke tanah
Israel dan menempatkan aku di atas sebuah gunung yang tinggi sekali. Di atas itu
di hadapanku ada yang menyerupai bentuk kota. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Ke sanalah aku dibawa-Nya. Dan lihat, ada
seorang yang kelihatan seperti tembaga dan di tangannya ada tali lenan beserta
tongkat pengukur; dan ia berdiri di pintu gerbang. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Orang itu berbicara kepadaku: </span><span class="rvts11">‘</span><span class="rvts8">Hai anak manusia, lihatlah dengan teliti
dan dengarlah dengan sungguh-sungguh dan perhatikanlah baik-baik segala sesuatu
yang akan kuperlihatkan kepadamu; sebab untuk itulah engkau dibawa ke mari,
supaya aku memperlihatkan semuanya itu kepadamu. Beritahukanlah segala sesuatu
yang kaulihat kepada kaum Israel</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">. </span><span class="rvts11">–</span><span class="rvts8"> Perjanjian
Lama : Kitab Yehezkiel 40 : 1 - 4 </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Dalam ayat diatas kita mendapat gambaran, bahwa
Nabi Yehezkiel atas kehendak dari Allah </span><span class="rvts11">–</span><span class="rvts8">serupa dengan kejadian Nabi Muhammad yang bukan atas keinginan
pribadinya- telah diperjalankan dari tempatnya semula menuju kesuatu gunung yang
sangat tinggi dan dari atas gunung itu Yehezkiel mampu memandang keseluruhan
kota secara leluasa. Pada ayat lain dari kitab Yehezkiel, kita juga akan
menemukan bahwa kemungkinan Buraq juga sudah pernah diturunkan oleh Allah
melalui malaikat-Nya pada jaman kenabian Yehezkiel dan mungkin pesawat yang
memiliki kecepatan diatas cahaya ini juga yang telah membawanya keatas sebuah
puncak gunung yang tinggi itu. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Datanglah firman TUHAN kepada imam Yehezkiel,
anak Busi, di negeri orang Kasdim di tepi sungai Kebar, dan di sana kekuasaan
TUHAN meliputi dia. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Lalu aku melihat, sungguh, angin badai bertiup
dari utara, dan membawa segumpal awan yang besar dengan api yang berkilat-kilat
dan awan itu dikelilingi oleh sinar; di dalam, di tengah-tengah api itu
kelihatan seperti suasa mengkilat. Dan di tengah-tengah itu juga ada yang
menyerupai empat makhluk hidup dan beginilah kelihatannya mereka: mereka
menyerupai manusia. </span><span class="rvts11">–</span><span class="rvts8">
Perjanjian Lama : Kitab Yehezkiel 1:3-5 </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Terlepas sejauh mana kepercayaan kita pada apa
yang disampaikan didalam kitab Perjanjian Lama tersebut, setidaknya secara
obyektif kita memiliki satu parameter perbandingan dengan kisah-kisah yang ada
didalam Islam. Apalagi kita tahu bahwa al-Kitab sendiri sebenarnya merupakan
ajaran Tuhan yang pernah ada namun di interpolasi oleh tangan-tangan manusia,
tetapi dibalik semua intervensi yang terjadi ini saya memiliki keyakinan bahwa
jejak-jejak kebenaran Tuhan akan tetap ada dan nyata dalam kitab tersebut,
karena itu al-Qur</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">an disebut
sebagai korektor atau pembanding terhadap kebenaran yang ada. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Dan Kami telah menurunkan untukmu
al-Qur</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts8">an dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang ada sebelumnya, yaitu beberapa kitab suci
sekaligus menjadi korektor terhadap kitab-kitab yang lain itu </span><span class="rvts11">–</span><span class="rvts8"> Qs. 5 al-Maidah : 48 </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts8">Wassalam,</span></div>
<div class="rvps5">
<br /></div>
<div class="rvps5" style="text-align: center;">
<span class="rvts8">Download File Ini</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/PlG7c" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKIE9qR4C5t6VDK8APNi5CWKgCYYQVOn12C3YnulNUjFnateDoGtVKlkjHh6dT5UvAJUaYLmHSRX-F78lCJhxEEaxeq1bqjlLpFkkCcOGZMnPgAZJEI9F488k4RS-qEJ7B8IBPpQ2Man4/s1600/image-788777.gif" /></a></div>
<div class="rvps5" style="text-align: center;">
<span class="rvts8"> </span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-77797916532730412682013-05-30T16:55:00.000+07:002013-05-30T16:55:10.137+07:00MAKHLUK LUAR ANGKASAAssalamu'alaykum Wr. Wb. <br />Berbicara mengenai makhluk luar angkasa akan membawa kita pada kontroversi berkepanjangan yang sampai hari ditulisnya buku ini pun perdebatan dikalangan ilmuwan dan juga agamawan terus berlanjut. Tidak ada kata sepakat mengenainya. Ada yang mengkaitkan mereka dengan makhluk jenis Jin, ada juga yang berpendapat bahwa mereka benar-benar ada dan berupa makhluk tersendiri terpisah dari jenis manusia dan jin, ada juga yang mengingkari keberadaannya dan menganggapnya sekedar berita bohong, isapan jempol dan imajinasi belaka.<br />Padahal seperti yang telah diungkapkan oleh Syaikh Muhammad al-Ghazali dalam bukunya[1], bahwa bumi yang kita diami ini tidaklah lebih dari sebutir debu dialam semesta yang amat besar dan megah dan penuh dengan kehidupan dan makhluk hidup. Kita akan menjadi orang dungu apabila mengira hanya kita sajalah makhluk hidup dalam wujud semesta yang maha luas ini. Allah telah menciptakan begitu banyak galaksi, mungkinkah hanya satu planet saja yang berisi kehidupan ? <br />Alam ini bagi al-Ghazali sudah penuh sesak dengan makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah yang merujuk pada wujud-Nya dan bersaksi tentang kebesaran-Nya. Senada dengan pernyataan ini, penulis Indonesia kontroversial ditahun 80-an asal Sumatera Barat bernama Nazwar Syamsu[2] berpendapat bahwa banyaknya laporan masyarakat bumi terhadap penampakan UFO atau piring terbang harus menjadi alasan positip yang mengkuatkan adanya kehidupan manusia bermasyarakat diplanet lain seperti halnya yang ada diplanet kita ini.<br />Namun berbeda dengan keduanya, Muhammad Isa Dawud dengan semua uraiannya yang panjang lebar didalam bukunya menyatakan bahwa semua misteri seputar keberadaan piring terbang ataupun makhluk luar angkasa tidak lain hanyalah perbuatan dan tipu daya Iblis bersama Dajjal yang memiliki markas besar disegitiga Bermuda[3].<br />Terlepas dari perbedaan pendapat yang ada diatas tadi, maka bagaimanapun logika mereka tidak ada yang menyimpang dari apa yang disampaikan oleh Allah dan Rasul-Nya didalam kitab suci al-Qur’an maupun al-Hadis. Mereka ini pada hakekatnya berbeda dalam cara penafsiran ayat dan hadis sesuai dengan cara maupun sudut pandang masing-masing. Tetapi satu hal yang pasti bahwa semua dalil yang mereka pergunakan sangat patut untuk dijadikan perhatian bagi kita semua, terutama untuk yang tertarik dalam kajian ini.<br />Cerita mengenai keberadaan dari piring terbang dan manusia-manusia dari luar angkasa sendiri sebenarnya sudah dikenal jauh sebelum teknologi modern manusia dicapai, misalnya dongeng-dongeng mengenai kerajaan Atlantis atau juga kisah mengenai kepahlawanan Hercules yang akhirnya kembali kelangit bersama ayahnya Zeus setelah menyelesaikan tugas dibumi tidak bisa dianggap hanya sekedar cerita pengantar tidur bangsa Yunani kuno bahkan cerita keperkasaan Gatot Kaca dalam wayang purwa yang memiliki baju terbang bernama “Kotang Antakusuma” dan helm “Basunanda” lengkap dengan sepatu pelindung “pada kacarma” juga menjadi suatu teori tersendiri oleh sejumlah peneliti masalah piring terbang. <br />Lalu bagaimana sebenarnya pendapat al-Qur’an sendiri mengenai hal-hal yang masih merupakan misteri besar ini ? <br />Kitab suci al-Qur’an memang tidak bercerita secara jelas (didalam ayat-ayat Muhkamatnya) kepada kita mengenai keberadaan makhluk hidup diluar manusia berikut planet dimana mereka tinggal. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa secara simbolik (melalui ayat-ayat Mutasyabihatnya) al-Qur’an juga menolak keabsahan teori-teori tersebut, sebab sebaliknya justru al-Qur’an menggambarkan kekuasaan Tuhan disemua alam semesta yang melingkupi seluruh makhluk hidup yang ada dan tersebar disemua penjuru galaksi.<br />Dan diantara ayat-ayat-Nya adalah menciptakan langit dan bumi ; dan Dabbah yang Dia sebarkan pada keduanya. dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. - Qs. 42 Asy-Syura :29<br />Dan Allah telah menciptakan Dabbah dari almaa’; diantara mereka ada yang berjalan diatas perutnya dan ada juga yang berjalan dengan dua kaki dan sebagiannya lagi berjalan atas empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki, karena sesungguhnya Allah berkuasa atas tiap-tiap sesuatu.. - Qs. 24 An-Nur :45<br />Melalui surah asy-syura ayat 29 diatas kita memperoleh gambaran dari al-Qur’an bahwa Allah telah menyebarkan dabbah disemua langit dan bumi yang telah diciptakan-Nya. Pengertian dari istilah Dabbah ini sendiri bisa kita lihat pada surah an-Nur ayat 45, yaitu makhluk hidup yang memiliki cara berjalan berbeda-beda, ada yang merayap seperti hewan melata ada yang berjalan dengan dua kaki sebagaimana halnya dengan manusia dan ada pula yang berjalan dengan empat kaki seperti kuda, anjing, kucing dan seterusnya sehingga merujuk istilah Dabbah yang ada dilangit dengan makhluk berjenis Jin atau Malaikat saja dan mengabaikan kemungkinan adanya makhluk jenis lain berarti bertentangan dengan maksud kitab suci sendiri.<br />Dan hanya kepada Allah saja bersujud semua yang ada dilangit dan dibumi, mulai dari Dabbah hingga para malaikat; sementara para malaikat itu tidak pernah berbuat angkuh – Qs. 16 an-Nahl : 49<br />Karena itu tanpa mengurangi rasa hormat kita kepada mereka yang menolak keberadaan makhluk hidup diluar jenis manusia dan jin sekaligus menyatakan bahwa hanya diplanet bumi ini sajalah makhluk hidup ciptaan Allah, menurut pendapat penulis pribadi, maka dijaman yang serba modern dan canggih ini apalagi didukung oleh ayat-ayat al-Qur’an sendiri tidaklah bisa dibenarkan. Adalah mustahil kebohongan dilakukan oleh hampir separuh penghuni bumi ini dalam waktu yang berbeda dan bahkan dipisahkan oleh kurun masa berabad-abad dari sekarang. <br />Su’ud Muliadi[1] misalnya menyatakan dalam bukunya bahwa laporan paling tua mengenai pesawat dari luar angkasa yang mendarat dibumi ini berasal dari abad ke-15 sebelum Masehi, yaitu pada sebuah tulisan Mesir kuno (papirus) yang merupakan bagian dari buku harian Raja Thutmosis III (1504-1450 SM) yang merupakan raja Mesir terbesar dimasa lalu dengan daerah kekuasaannya sampai kesungai Euphrat dan Sudan.<br />Laporan itu terjadi pada salah satu ekspedisi penaklukkan yang dipimpinnya langsung, dimana dalam perjalanannya Thutmosis III melihat adanya sebuah lingkaran api muncul diangkasa dengan panjang sekitar 1 rod atau ± 5 meter tanpa mengeluarkan suara dan perlahan bertambah tinggi naik keangkasa menuju keselatan dan menghilang dikegelapan malam.<br />Seterusnya beberapa penemuan Arkeologi kerajaan Romawi kuno juga menunjukkan bahwa penampakan dari piring terbang juga pernah terjadi dimasa lalu. Salah satu penemuan itu berupa mata uang logam Romawi kuno yang berukiran gambar bintang dan sebuah bola dengan antena mirip satelit yang ada dijaman kita modern ini. Pendapat awal yang memperkirakan bahwa bola berantena ini merupakan ukiran matahari akhirnya kandas setelah penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan adanya kenyataan empat sinar cahaya dari bola itu dipancarkan dengan cara yang berlainan terhadap cahaya dari matahari. Apalagi pada mata uang logam tersebut terdapat kata-kata Providentia Deorum yang memuliakan para dewa dan terdapat seorang wanita dalam wujud Providentia muncul dari cahaya yang bersinar tersebut[2].<br />Selanjutnya berturut-turut Yves Naud dalam bukunya berjudul Peninggalan Masa Lampau yang misterius dan UFO, dan Erich Von Daniken dengan bukunya Adakah makhluk lain dari angkasa luar[3] memberikan kehadapan kita banyak sekali data-data yang memastikan mengenai apa yang telah disampaikan oleh ayat-ayat al-Qur’an tadi. Bahkan menurut Yves Naud berdasarkan penelitiannya yang panjang, teknologi yang pernah dicapai oleh nenek moyang manusia jaman dahulu kala jauh melebihi apa yang sudah dicapai oleh manusia modern sekarang ini. <br />Hal ini dibuktikannya dengan keberadaan Peta Piri Reis yang merupakan suatu peta dengan rancangan ilmu geografis sangat akurat Konon pada awal abad ke delapan belas, di istana Topkapi Turki, ditemukan peta-peta kuno. Peta itu adalah milik seorang perwira tinggi Angkatan Laut Turki Laksamana Piri Reis. Dua buah atlas yang disimpan di perpustakaan negara di Berlin yang memuat gambar yang tepat dari laut Tengah dan daerah sekitar laut Mati, juga berasal dari Laksamana Piri Reis ini. Semua peta ini telah diserahkan kepada Arlington H. Mallerey seorang Kartograf Amerika untuk diteliti. Mallerey memperkuat fakta yang luar biasa bahwa semua data geografi terdapat pada peta-peta itu, tetapi tidak digambar pada tempat yang semestinya. Ia minta bantuan dari Walters seorang kartograf dari Biro Hidrografi Angkatan Laut Amerika Serikat. Mallerey dan Walters bersama-sama menyusun suatu skala dan mentransformasikan peta itu menjadi bola dunia. Mereka membuat penemuan yang menggemparkan. <br />Petanya memang cermat, bukan hanya mengenai Laut Tengah dan Laut Mati saja melainkan pantai-pantai Amerika Utara dan Selatan bahkan garis-garis tinggi Permukaan Samudra Antartika pun dilukiskan dengan persis sekali pada peta Piri Reis itu. Peta itu bukan hanya memproduksikan garis besarnya benua-benua melainkan juga topografi dari daerah-daerah pedalaman. Pegunungan, puncak gunung, pulau, sungai dan dataran tinggi; semuanya digambarkan de ngan ketepatan yang luar biasa.<br />Dalam tahun 1957, peta-peta itu diserahkan kepada Jesnit Lineham, yang menjabat direktur dari Weston Observatory merangkap juru potret pada Angkatan Laut Amerika Serikat. Setelah memeriksanya dengan cermat, Lineham pun hanya dapat memperkuat ketepatannya yang fantastis itu bahkan sampai mengenai daerah daerah yang di masa sekarang jarang sekali dipelajari. Yang paling menonjol ialah bahwa pegunungan di Antartika yang baru ditemukan pada tahun 1952, dalam peta Reis telah terdapat. Pegunungan itu telah tertutup oleh es beratus-ratus tahun lamanya. Peta kita sekarang dibuat berdasarkan hasil pemetaan dengan menggunakan alat-alat gema suara. Penyelidikan terakhir yang dilakukan oleh Profesor Charles. H. Hapgood dan ahli matematika Richard W. Strachan telah memberikan informasi yang lebih mengherankan lagi. Setelah diadakan perbandingan dengan hasil pemotretan bulatan dunia kita yang di lakukan secara modern dari satelit, perbandingan itu menunjukkan bahwa peta aslinya dari Piri Reis itu pasti telah dibuat berdasarkan hasil pemotretan dari udara dengan ketinggian yang jauh sekali.<br />Sebuah kapal ruang angkasa terbang diam di atas Kairo dan membidikkan kameranya lurus ke bawah, setelah filmnya dicuci maka akan terdapat gambaran ini; segala sesuatu yang ada dalam radius kira-kira 5.000 mil dari Kairo akan direproduksikan secara tepat, karena semuanya ada di bawah lensa. Tetapi negara-negara dan benua-benua di luar radius itu akan berubah reproduksinya dari keadaan sebenarnya. Semakin jauh pandangan kita dari titik pusat gambar, semakin banyak penyimpangan atau perubahan gambarnya. Mengapa ini semua? karena bumi ini berbentuk bulatan, benua-benua yang jauh dari titik pusat seolah tenggelam ke bawah. Negara Amerika Selatan misalnya, tampaknya berubah dengan janggal sekali pada ukuran memanjangnya, persis seperti perubahan pada peta Piri Reis ! Dan juga persis seperti hasil-hasil pemotretan yang dilakukan satelit buatan dari Amerika.<br />Bagaimana kita bisa menjelaskan hal demikian itu, bagaimana mungkin nenek moyang kita mampu membuat peta seakurat ini dengan pengetahuan mereka yang konon menurut buku-buku sejarah masih dalam taraf hidup didalam gua dan mengembara (nomaden) ? Tidakkah teori yang menyatakan bahwa nenek moyang manusia sebenarnya pernah mencapai kemajuan dibidang ilmu dan teknologi canggih sebelum akhirnya melalui sebuah banjir besar telah melemparkan manusia kembali kejaman batu, bisa diterima ? Bisakah ajaran Islam yang diklaim sebagai ajaran Tuhan semesta alam menjawab semuanya ?<br />Dan orang-orang yang hidup sebelum mereka sekarang ini telah pernah mendustakan Kami, padahal mereka yang ada sekarang ini belum sampai pada sepersepuluh yang pernah Kami berikan kepada mereka dahulu kala. - Qs. 34 Saba’ : 45 <br />Beberapa penafsir kitab suci ada yang merujuk maksud dari orang-orang yang hidup sebelumnya pada ayat tersebut sebagai orang-orang kafir Mekkah yang sudah meninggal sebelum kenabian Muhammad, akan tetapi adalah sah-sah saja bila kita menafsirkannya dengan makna yang lebih luas dari itu dan menghubungkan ayat ini dengan teori yang sudah kita bahas sebelumnya. Apalagi dalam catatan kakinya yang menjelaskan ayat ini, Departemen Agama Republik Indonesia menulis maksud dari sepersepuluh yang kami berikan kepada orang-orang sebelumnya itu adalah pemberian Allah seputar kepandaian ilmu pengetahuan, umur panjang, kekuatan jasmani, kekayaan harta benda dan sebagainya.[4]<br />Seperti yang sering saya singgung, bahwa al-Qur’an harus dipahami secara universal dan aktual, sehingga kemonotonan penafsiran yang ada pada tafsir Qur’an tradisional tidak membuat kitab suci ini sebagai sesuatu yang hanya menjadi pajangan dimasjid ataupun bacaan saat menjelang sholat Jum’at. Kita harus melanjutkan misi aktualisasi kitab suci yang sudah dirintis oleh Syaikh Muhammad Abduh dan muridnya Rasyid Ridha diawal abad 20. Bangsa Indonesia sendiri memiliki banyak cendikiawan muslim modern yang telah mencoba memberikan tafsiran baru ayat-ayat al-Qur’an. Sebut saja misalnya nama-nama seperti Dr. Ir. Hidajat Nataatmadja melalui bukunya versi baru Ihya Ulumiddin[5] atau Nurcholish Madjid dalam Khazanah Intelektual Islam[6] serta nama Nazwar Syamsu yang terkenal dengan bukunya Tauhid dan Logika[7].<br />Dengan begitu, maka kita bisa mendapatkan kitab suci al-Qur’an benar-benar sebagai kitab petunjuk yang bermanfaat bagi manusia didalam mempelajari ilmu dunia maupun ilmu akhirat.<br />Keberadaan planet-planet yang berfungsi sebagai tempat hidup dan berkehidupan makhluk berjiwa seperti bumi misalnya secara eksplisit bisa juga kita peroleh didalam ayat al-Qur’an :<br />Allah menciptakan tujuh langit dan seperti itu juga bumi; berlaku hukum-hukum Allah didalamnya, agar kamu ketahui bahwa Allah sangat berkuasa terhadap segala sesuatu; dan Allah sungguh meliputi segalanya dengan pengetahuan-Nya. - Qs. 65 ath-Thalaq : 12<br />Jika kata langit dan bumi disebut dengan bilangan tujuh yang berarti banyak (lebih dari satu), maka tentu yang dimaksud dalam ayat ini adalah kemajemukan gugusan galaksi yang terdiri dari jutaan bintang dan planet-planet yang ada sebagaimana yang kita ketahui dari ilmu astronomi modern. Oleh karenanya secara tidak langsung al-Qur’an menyatakan kepada kita bahwa Bumi yang kita diami ini bukanlah satu-satunya bumi yang ada dijagad raya.<br />makhluk-makhluk yang ada dilangit dan dibumi memerlukan Dia, setiap waktu Dia dalam kesibukan. - Qs. 55 Ar-Rahman :29<br />Setelah berkali-kali mengadakan pengamatan secara teliti menggunakan teleskop-teleskop Observatorium W.M. Keck Hawaii, Observatorium Lick di California dan Observatorium McDonald di Texas sejak bulan Juli 2003 yang lalu, maka hari selasa tanggal 31 Agustus 2004 sejumlah astronom mengumumkan penemuan jenis planet baru yang memiliki lebih banyak kesamaan dengan Bumi dibanding dengan planet-planet gas raksasa yang pernah ditemukan sebelumnya[8]<br />Planet-planet mirip bumi tersebut yang pertama berada di gugusan Leo memiliki massa 21 kali ukuran bumi dan waktu rotasi 2,64 hari dengan perkiraan jarak lebih kurang 33 tahun cahaya dari Bumi kita sedangkan planet berikutnya berada digugusan Cancer memiliki massa 18 kali dari bumi dan waktu orbit 2,81 hari dengan jarak dari bumi ini sekitar 41 tahun cahaya. Atas penemuan kedua planet ini baik Barbara McArthur, peneliti dari Universitas Texas di Austin maupun Anne Kinney, direktur Direktorat Misi Ilmiah Divisi Jagad Raya NASA sama-sama mengungkapkan rasa optimisnya bahwa teka-teki keberadaan makhluk hidup lain diluar bumi akan segera terjawab.<br />Planet lainnya yang baru ditemukan dan diduga memiliki juga persamaan dengan bumi adalah planet yang mengorbit bintang Gliese 876 berjarak sekitar 15 tahun cahaya dari bumi pada arah rasi bintang Aquarius dengan massa sebesar 5,9 hingga 7,5 kali massa bumi[9] <br />Sementara misi antariksa tanpa awak Voyager 1 yang diluncurkan atas kerjasama NASA dan Caltech pada tanggal 5 September 1977 sudah berada diluar tata surya kita dengan jarak 14 milyar kilometer dari planet bumi dan tengah menyelidiki heliopause dan medium antar bintang, ini adalah satu-satunya benda buatan manusia modern yang berada jauh diruang angkasa sehingga untuk dapat menangkap sinyalnya dipusat kontrol Jet Propulsion Laboratory di dekat Pasadena, California dibutuhkan waktu lebih dari 13 jam.[10]<br />Akhirnya, bersikap terlalu skeptis terhadap sejumlah kalangan yang menyibukkan dirinya untuk melakukan eksplorasi angkasa raya guna menemukan peradaban lain maupun mentertawakan sejumlah penelitian terhadap ilmu pengetahuan yang pernah dicapai oleh nenek moyang manusia dimasa lalu sungguh bukan perbuatan yang bijaksana dan bertentangan dengan kitab suci.<br />Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memperolok-olok suatu kaum yang lain, karena boleh jadi mereka itu lebih baik dari mereka yang mengoloknya; dan jangan juga para wanita saling memperolok sesamanya sebab boleh jadi wanita yang diperolokkan itu lebih baik dari wanita yang memperoloknya ; dan jangan kamu mencela dirimu sendiri serta jangan kamu saling memanggil dengan gelar yang jahat. Sejahat-jahat panggilan adalah yang jahat setelah ia beriman dan siapa saja yang tidak bertobat, maka mereka adalah orang yang zhalim. – Qs. 49 al-Hujuraat : 11<br />Kita selaku manusia modern ini harus segera berhenti meneruskan perilaku pongah yang disertai stagnasi pendapatnya yang usang, keberadaan para aliens alias makhluk berjiwa diplanet bumi yang lain nun jauh dikedalaman langit jangan sampai menimbulkan kekhawatiran berlebihan bahwa pendapat manusia sebagai makhluk termulia akan dilecehkan atau menjadi rusak. Pada hakekatnya manusia ini cuma sekedar makhluk yang hina[11] dengan kediaman berada dipinggiran galaksi tak lebih dari setitik debu berjarak ± 300 juta miliar km dari pusat Bimasakti. Mari kita berhenti berpikir egois dan merasa sebagai makhluk yang paling diperhatikan Tuhan, padahal nyaris setiap hari kita melupakan Tuhan dan bergulat dengan dosa, zinah, korupsi, dusta dan seribu satu macam kufur nikmat lainnya, manusia terlampau membumi sehingga tidak kuasa melepas ke-‘akuannya’.<br />[1] Su’ud Muliadi, Sm Hk, Mahluk Angkasa Luar dan al-Qur’an, Penerbit PT. Garoeda Boeana Indah, Pasuruan, 1993, hal. 17. <br />[2] Idem, hal. 21.<br />[3] Kedua buku ini bisa didownload langsung melalui Internet dari website Beta-UFO dengan alamat http://www.betaufo.com/ dalam format file PDF<br />[4] al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, Jakarta, Penerbit Gema Risalah Press Bandung, Edisi refisi tahun 1989, Catatan Kaki no 1244, hal. 691<br />[5] Dr. Ir. Hidajat Nataatmadja, Karsa Menegakkan jiwa agama dalam dunia ilmiah, versi baru Ihya Ulumiddin, Penerbit Iqra, Bandung, 1982<br />[6] Nurcholish Madjid, Khazanah Intelektual Islam, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta, 1984<br />[7] Nazwar Syamsu, Tauhid dan Logika, al-Qur’an dasar tanya jawab Ilmiah, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 1980<br />[8] Kompas Cyber Media, http://www.kompas.com/teknologi/news/0409/01/173543.htm, rubrik Sains & Teknologi<br />[9] Harian umum Berita Pagi, Planet Baru itu, Kecil dan Berbatu, No. 37 Tahun 1, Rabu, 15 Juni 2005 hal 1<br />[10] Wikipedia Indonesia, ensiklopedi bebas berbahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Voyager_1<br />[11] Silahkan buka al-Qur’an surah 32 as-Sajdah ayat 8<br />Wassalam,<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Download File Ini</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/PlFgy" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKIE9qR4C5t6VDK8APNi5CWKgCYYQVOn12C3YnulNUjFnateDoGtVKlkjHh6dT5UvAJUaYLmHSRX-F78lCJhxEEaxeq1bqjlLpFkkCcOGZMnPgAZJEI9F488k4RS-qEJ7B8IBPpQ2Man4/s1600/image-788777.gif" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-91770250993994611952013-05-30T16:50:00.003+07:002013-05-30T16:50:40.914+07:00JINAssalamu'alaykum Wr. Wb. <br />Jin, apa dan bagaimana ? <br />Sebagaimana telah disinggung oleh surah ar-Rahman dan al-Hijr, bahwa Jin tercipta dari api yang sangat panas, dan dari jenis Jin ini jugalah Iblis berasal. <br />Dia menciptakan Jin dari nyala api - Qs. 55 ar-rahman : 15 <br />Iblis, adalah dia dari golongan jin - Qs. 18 al-Kahfi : 50 <br />Tetapi apakah semua Jin itu berlaku jahat seperti Iblis ?<br />mari kita simak pengakuan langsung dari Jin kepada Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang ada di firmankan ALLAH dalam al-Qur’an : <br />Sesungguhnya diantara kami ada orang-orang sholeh dan diantara kami ada juga yang tidak, karena kami menempuh jalan yang berbeda-beda - Qs. 72 al-Jin : 11 <br />Bagaimana bisa ada Jin yang sholeh dan ada yang jahat ? <br />Hai umat Jin dan manusia ! Apakah belum datang kepada kalian Rasul-Rasul dari jenismu sendiri ? Yang menyampaikan kepada kalian ayat-ayat Ku ? - Qs. 6 al-an’am : 130 <br />Jelas, Tuhan sudah mengutus kepada bangsa Jin dan manusia sejumlah Rasul-Nya dari jenis mereka sendiri (untuk bangsa Jin Rasulnya juga Jin dan untuk bangsa manusia Rasulnya juga manusia), sehingga seperti umumnya manusia, maka meskipun sudah ada utusan Tuhan, Jin pun tetap saja ada yang ingkar dan ada juga yang beriman. Sepanjang sejarah kerasulan, hanya dua kali penyimpangan pengutusan Rasul manusia yang juga berfungsi selaku Rasul bagi bangsa Jin, mereka adalah Nabi Sulaiman putra Daud dan Nabi Muhammad Saw ayah dari Fatimah az-Zahra. <br />Apakah ini berarti menentang surah al-an’am diatas ?<br />Saya tidak melihatnya seperti itu, saya berpendapat bahwa pengutusan Nabi Sulaiman kepada bangsa Jin berhubungan erat dengan mukjizat kenabiannya, bukankah masing-masing Nabi diutus dengan membawa kelebihan tersendiri dari sisi Tuhan ? <br />Kami tundukkan juga untuk (Sulaiman) setan-setan <br />- Qs. 38 Shaad : 37 <br />Lalu sebagian Jin ada yang bekerja dihadapan Sulaiman dengan izin Tuhannya - Qs. 34 Sabaa’ : 12 <br />Sementara pengutusan Nabi Muhammad kepada bangsa Jin berhubungan erat dengan status kenabian beliau selaku Khataman Nabi atau penutup para Nabi yang berfungsi menyebarkan rahmat bagi seluruh alam. <br />Kami tidak mengutusmu kecuali sebagai pembawa rahmat untuk seluruh alam - Qs. 21 al-anbiya : 107 <br />Muhammad itu bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup para Nabi. <br />- Qs. 33 al-ahzaab : 40 <br />Diayat terakhir, Allah tidak menceritakan kepada kita mengenai status kenabian dari Muhammad yang terakhir apakah hanya berlaku untuk bangsa manusia saja ataukah juga berlaku bagi Nabi dari bangsa Jin ? Namun berasumsi dari surah al-anbiya, saya berpendapat bahwa status Khataman-Nabi dari Muhammad bersifat menyeluruh, artinya Beliau adalah Nabi terakhir yang diutus oleh Tuhan bagi Jin dan Manusia. <br />Darimana kita tahu Nabi Muhammad pernah berdakwah didunia Jin ? <br />Ceritakanlah : Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan Jin telah mendengar al-Qur’an - Qs. 72 al-Jin : 1 <br />Dan ketika Kami hadapkan serombongan Jin kepadamu untuk mendengarkan al-Qur’an - Qs. 46 al-ahqaaf : 1 <br />Sesungguhnya telah datang kepadaku utusan dari Jin Maka aku mendatangi mereka lalu aku membacakan al-Qur’an terhadap mereka <br />- Hadis Riwayat Muslim dan Ahmad <br />Adakah Nabi menjelaskan tentang keadaan atau jenis-jenis Jin yang ada ? <br />Jin itu tiga jenis : Jenis yang memiliki sayap dan terbang diudara, Jenis ular dan kalajengking dan jenis menetap atau berpindah-pindah <br />– Hadis Riwayat Thabrani, al-Hakim dan Baihaqi <br />Apakah wujud Jin itu masih berbentuk api ?<br />Saya belum mendapatkan informasi pastinya dari al-Qur’an maupun Hadist, akan tetapi menurut saya pribadi, Tidak ! Karena logikanya, manusia pun asalnya adalah tanah, lalu apakah kita ini masih berbentuk tanah juga ? demikian juga pasti dengan Jin, asalnya api, namun keadaan mereka sekarang pasti tidak lagi berbentuk api. <br />Buktinya, Nabi Muhammad pernah bermaksud untuk mengikat Jin ‘Ifrit yang mencoba mengganggu sholat beliau sehingga wujud dari Jin itu bisa dilihat oleh orang awam dengan mata telanjang namun niat tersebut dibatalkan oleh Nabi sendiri mengingat hal itu sudah pernah menjadi mukjizat Nabi Sulaiman, dan ini mengindikasikan bahwa Jin itu sudah tidak lagi berwujud api, jika tidak, bagaimana cara Nabi mengikat Jin itu ? <br />Sesungguhnya ‘Ifrit dari Jin telah meloncat kepadaku semalam untuk menghentikan Sholatku dan Allah memberi kuasa kepadaku terhadap Jin itu, maka aku bawa dia. Sebenarnya aku ingin mengikatnya kesebelah pagar masjid sehingga dengan demikian waktu pagi kamu semua dapat melihatnya tapi aku ingat perkataan saudaraku Sulaiman : Ya Tuhanku, ampunilah aku dan berilah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun setelahku, karena itu Allah menolaknya dengan mengusirnya – Hadis Riwayat Muslim <br />Permintaan Nabi Sulaiman pada hadist diatas bisa juga dibaca pada surah 38 Shaad ayat 35, yang intinya Nabi Sulaiman meminta diberikan oleh ALLAH kekuasaan dan mukjizat istimewa yang tidak akan sama dengan manusia dan Nabi manapun yang hidup setelah kematiannya nanti (terbukti dengan di-izinkannya beliau memerintah bangsa Jin dan menguasai bahasa semut dan burung – lihat surah 27 an-Naml ayat 18 dan seterusnya). <br />Kembali lagi pada wujud Jin, masih menurut saya, tanah maupun api merupakan unsur pembentuk pertama dan setelah melalui proses-proses yang ada, maka unsur-unsur tersebut hanya akan membekas pada sifat dan bukan lagi pada bentuk atau wujud tubuh dari manusia atau Jin. Sifat tanah itu keras, maka sifat dan hati manusia pun banyak yang keras, begitu pula sifat tanah itu lembut dan lengket, maka manusia juga tidak jarang memiliki sifat yang lemah lembut serta penyayang (melekatkan hati kepada sesuatu, baik dari sisi positip atau negatip). Sementara sifat api adalah panas, membakar, mudah dibawa oleh angin serta menghancurkan, maka ini juga yang menjadi sifat dari Jin dan mempengaruhi watak Iblis yang sombong, egoisme, mau menang sendiri, jahat, kejam serta siap menghancurkan atau menjerumuskan musuh-musuhnya. <br />Selanjutnya, apakah Jin memiliki markas besar tempat semua jenisnya berkumpul ? <br />Tidak ada informasi yang pasti seputar hal ini, namun Nabi ada menyatakan bahwa istana Iblis ada diatas air. <br />Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya diatas air, Kemudian dia mengutus pasukannya Maka yang paling dekat kepadanya adalah yang paling hebat fitnahnya - Hadis Riwayat Muslim dari Jabir <br />Mungkinkah lautan Bermuda adalah tempat dimana singgasana Iblis berada seperti hadis diatas, mengingat banyaknya kejadian aneh seperti hilangnya kapal laut dan udara yang melalui tempat tersebut ? <br />Jawabnya pun kita tidak tahu pasti mengenai hal ini, namun harus diketahui juga bahwa laut Bermuda bukan satu-satunya tempat yang dianggap lautan setan, di Jepang terbukti ada juga lautan sejenis yang bernama Laut Formosa bahkan dipulau Jawa sendiri juga ada Laut Selatan yang dianggap orang sebagai pusat kerajaan Roro Kidul. <br />Wassalam,<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Download File Ini</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/PlF3r" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKIE9qR4C5t6VDK8APNi5CWKgCYYQVOn12C3YnulNUjFnateDoGtVKlkjHh6dT5UvAJUaYLmHSRX-F78lCJhxEEaxeq1bqjlLpFkkCcOGZMnPgAZJEI9F488k4RS-qEJ7B8IBPpQ2Man4/s1600/image-788777.gif" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-46066532805783024282013-05-30T16:46:00.001+07:002013-05-30T16:46:24.508+07:00BEDA SETAN DAN IBLISAssalamu'alaykum Wr. Wb. <br />Apa beda Setan dan Iblis ? <br />Mendengar kata Setan, maka seketika pikiran kita biasanya akan langsung membayangkan sesosok makhluk yang seram, hitam, bertanduk dikepalanya, kedua matanya merah, gigi tajam tak ubahnya drakula, dan memiliki ekor dengan ujungnya seperti anak panah. <br />Akan tetapi apakah memang demikian keadaan setan sebenarnya ? <br />Jika kita membuka lembaran-lembaran kitab suci dan juga hadis-hadis yang meriwayatkan perihal setan itu sendiri, ternyata kita TIDAK akan menemukan penggambaran sosok setan seperti yang kita bayangkan itu. Tidak ada keterangan apapun dari Allah didalam al-Qur’an maupun juga dari Rasul didalam Hadisnya mengenai perwujudan asli dari makhluk yang bernama setan ini. <br />Satu hal lain yang sangat lumrah terjadi dimasyarakat, bila kita menyebut setan maka biasanya kitapun akan sering mengindentikkannya dengan Iblis, yaitu suatu makhluk yang diceritakan oleh al-Qu’ran sebagai pembangkang perintah Tuhan saat disuruh bersujud kepada manusia yang oleh Tuhan berfungsi sebagai Khalifah dibumi (Lihat Qs. 2 al-Baqarah : 34, Qs. 7 al-A’raaf : 11, Qs. 15 al-Hijr : 31, Qs. 17 al-Israa’ : 61, Qs. 18 al-Kahfi : 50, Qs. 20 Thaaha : 116 dan Qs. 38 Shaad : 74). <br />Menurut Encyclopedia Britannica, kata setan sebenarnya berasal dari bahasa Ibrani yang berarti “musuh” dan biasanya ditujukan kepada jenis Jin yang ingkar dan melakukan bisikan jahat terhadap manusia sebagai tindakan godaan dan kesuksesan mereka adalah bergantung dari kecerdikannya. <br />Pernyataan tersebut tidak bertentangan dengan pernyataan al-Qur’an maupun hadis Nabi berikut : <br />Kami jadikan para Nabi itu musuh-musuh setan, yaitu dari jenis manusia dan Jin - Qs. 6 al-an’am : 112 <br />Sungguh, aku melihat setan-setan Jin dan manusia lari dari Umar <br />- Hadis Riwayat Tirmidzi <br />Dari ayat dan hadis tersebut, digambarkan oleh al-Qur’an bahwa setan itu terbagi atas dua jenis, yaitu setan dalam wujud manusia dan setan dalam wujud Jin. Dan dari sini juga ada indikasi bahwa yang namanya setan itu tidak selamanya identik dengan Iblis. <br />Maka sujudlah mereka kecuali Iblis, adalah dia dari golongan jin <br />- Qs. 18 al-Kahfi : 50 <br />Jadi, Iblis itu sendiri dinyatakan Allah berasal dari golongan Jin, tidak ada Iblis dari golongan manusia, sehingga mengidentikkan antara Iblis dan Setan tidaklah selamanya benar. <br />Lalu, setan dari jenis manusia itu apa dan bagaimana ? <br />Sabda Nabi : <br />Apabila tiba bulan Ramadhan, dibukalah pintu langit, dikunci pintu neraka dan setan dibelenggu <br />Hadis Riwayat Bukhari dari Abu Hurairah <br />Pernyataan Nabi bahwa pintu langit dibuka pada bulan Ramadhan tentunya dimaksudkan sebagai terbukanya pintu rahmat dan pintu ampunan Allah bagi para hamba-Nya yang berpuasa, sementara terkuncinya pintu neraka adalah tertutupnya pintu azab Allah selagi kita menggunakan kesempatan dibulan suci itu untuk melakukan introspeksi diri (bahasa agamanya : bertaubat) serta memperbanyak amal ibadah. <br />Dan pernyataan setan dibelenggu pada bulan Ramadhan juga tidak mungkin kita artikan secara kontekstual yang sebenarnya, sebab memang pada kenyataannya dibulan Ramadhan masih banyak kejahatan merajalela, penyembahan berhala, minum-minuman keras, main perempuan dan aneka tindak kriminal lainnya. <br />Jadi, yang dimaksud oleh Nabi itu tidak lain adalah pada bulan Ramadhan itu sewajarnya hawa nafsu kejahatan yang senantiasa ada pada diri manusia itu lebih terkekang karena simanusianya seharusnya sibuk melakukan pendekatan diri kepada Tuhan, banyak melakukan dzikir serta menahan makan dan minum yang merupakan sumber dari timbulnya nafsu negatif. <br />Kesimpulan ini sesuai juga dengan sabda Nabi yang lain : <br />Sesungguhnya setan itu berjalan pada manusia melalui tempat jalannya darah Maka persempitlah tempat jalannya dengan lapar <br />Hadis Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ibnu Majah <br />Tidaklah mungkin pada tubuh kita ini ada setan (dalam pengertian makhluk Jin) yang berdiam, sebab jika itu benar maka kita semua ini bisa dikatakan kesurupan setiap hari, karena itulah maka yang disebut sebagai setan itu adalah dorongan negatif yang selalu berusaha mendominasi semua perbuatan dan pikiran kita setiap waktu (seiring dengan perjalanan darah). <br />Bukankah Nabi juga pernah bersabda tatkala beliau kembali dari medan perang : <br />Kita baru saja kembali dari peperangan kecil menuju keperang yang besar Yaitu perang melawan hawa nafsu <br />- Hadis Riwayat al-Khatib dari Jabir <br />Pada Hadis yang sudah kita kutip sebelumnya Nabi menyatakan bahwa lapar (berpuasa) merupakan salah satu cara mengekang diri dari tindakan negatif yang justru merugikan diri kita sendiri. <br />Sabda Nabi yang lain : <br />Jika kalian mendengar suara keledai maka belindunglah kepada Allah dari setan. Karena sesungguhnya dia melihat setan <br />– Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim <br />Sekali lagi, jika memang didalam diri manusia ini ada setan dalam pengertian makhluk halus, maka apakah setiap keledai melihat manusia juga pasti akan bersuara (melenguh) sebab pada saat yang sama seharusnya dia juga melihat setan didalam diri manusia ? <br />Sementara jika kita mengartikan setan sebagai energi negatif atau dorongan nafsu untuk berbuat kejahatan (menentang jalan Tuhan) maka hal ini sesuai dengan pernyataan al-Qur’an : <br />Lalu ALLAH mengilhamkan kepada jiwa (Nafs) itu (nilai-nilai) fasiq dan (nilai-nilai) taqwa - Qs. 91 asy-syams : 8 <br />Bersesuaian pula dengan teori yang ada pada ilmu Psiko-linguistik yang menyatakan bahwa manusia dilahirkan didunia bukan dengan piring kosong (teori Tabula rasa), manusia dilahirkan dengan dibekali faculties of the mind atau ada juga yang mengistilahkannya sebagai innate properties [1]. <br />Semuanya berpulang kepada kita, mana yang akan kita ikuti, apakah semangat berbuat kebaikan ataukah semangat untuk berlaku jahat ? <br />Ketahuilah, bahwa didalam jasad ada gumpalan, bila gumpalan itu baik maka baiklah seluruh jasad dan apabila rusak maka rusaklah seluruh jasad ketahuilah bahwa itulah hati - Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim <br />Semakin kita condong pada perbuatan negatif (hawa nafsu), maka Iblis yang sejak awal mengumumkan permusuhannya dengan manusia, akan mengerahkan semua bala tentaranya dari kalangan Jin yang juga memiliki sifat jahat untuk menambah semangat kita berbuat hal yang batil dengan jalan membisik-bisikkan rayuan fatamorgana didalam hati. <br />Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain tipuan belaka - Qs. 3 an-nisa’ : 120 <br />... Kejahatan setan yang biasa bersembunyi, yang berbisik kedalam dada manusia dari Jin dan manusia - Qs.114 an-nas : 4 – 6 <br />Kita semua sudah mengetahui bahwa antara ALLAH dan Iblis telah terjadi satu perjanjian dimana Iblis diberi kebebasan oleh Tuhan untuk mengadakan cobaan serta ujian atas keimanan manusia terhadap-Nya. <br />Dan ajaklah siapa yang kamu sanggupi diantara mereka dengan ajakanmu, kerahkanlah kepada mereka pasukanmu yang berkendaraan dan pasukanmu yang berjalan kaki lalu bersekutulah bersama mereka dalam urusan harta dan anak-anak dan berilah mereka janji <br />- Qs. 17 al-Isra : 64 <br />Disamping itu, mungkin kita juga perlu melakukan kajian secara komprehensif terhadap beberapa hadis Nabi yang menghubungkan penyakit dengan setan dan menghubungkan pula antara suatu perbuatan dengan setan misalnya : <br />Hendaklah seseorang diantara kamu makan, minum dan mengambil dengan tangan kanannya karena setan itu makan, minum dan memberi dengan tangan kirinya - Hadis Riwayat Ibnu Majah <br />Apabila salah seorang dari kalian menguap, hendaklah diletakkan tangannya dimulutnya dan tidak memanjangkan suaranya, karena sungguh setan mentertawakannya - Hadis Riwayat Ibnu Majah <br />Tutuplah bejana, tutuplah tempat-tempat air, tutuplah pintu dan padamkanlah lampu Sebab setan tidak singgah ditempat air yang tertutup, tidak membuka pintu tertutup Serta tidak membuka bejana yang tertutup – Hadis Riwayat Bukhari <br />Janganlah kalian kencing dilobang - Hadis Riwayat Abu Daud, Nasa’i dan Ahmad <br />Jangan kalian melepas ternak-ternak kalian dan anak-anak kalian saat matahari terbenam hingga kegelapan malam, sebab sungguh, setan bergentayangan saat matahari terbenam hingga hilang gelapnya malam - Hadis Riwayat Muslim <br />Beberapa hadis diatas meskipun teksnya dihubungkan dengan setan, namun bisa kita tinjau dari sisi tata krama, medis maupun keselamatan. <br />Orang yang makan, minum atau melakukan aktivitas dengan tangan kirinya berkesan orang yang tidak sopan dan jorok, sebab secara umum, tangan kiri kita gunakan untuk –maaf- mencebok sisa kotoran dipantat. Lalu secara psikologis, apakah kita mau makan makanan yang bersih dan sehat dengan tangan yang biasa memegang kotoran ? <br />Lalu bayangkan kita menguap lebar-lebar sambil bersuara “hhaaaahhh...” ditengah orang banyak atau didekat orang yang anda sayangi ataupun malah didalam suatu rapat, apa kesan orang-orang tersebut kepada kita ? Selain itu jika saat kita menguap lebar itupun akan memungkinkan virus-virus tertentu yang ada diudara masuk melalui mulut. <br />Perintah Nabi untuk menutup tempat-tempat air yang terbuka, mematikan lampu dan menutup pintu tidak lain agar makanan dan minuman kita bersih dari penyakit yang berbahaya seperti jentik nyamuk demam berdarah atau jilatan binatang sejenis kucing, tikus dan sebagainya. <br />Mematikan lampu sebelum tidur adalah langkah efisiensi atau penghematan sekaligus mencegah terjadinya arus pendek yang bisa mengakibatkan kebakaran apalagi pada masa lalu orang menggunakan lampu teplok dan lilin untuk penerangan sehingga tidak menutup kemunginan lampu teplok itu jatuh kelantai dan mengenai kain sehingga terjadi kebakaran. <br />Dan larangan kencing dilobang menurut saya agar tidak timbul penyakit maupun aroma tak sedap dari lobang bekas kencing, ini tentu saja pengecualian bagi lobang WC yang bisa disiram sehingga tidak menimbulkan bau dan penyakit sebagaimana pernah diungkapkan oleh Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manarnya bahwa makhluk-makhluk hidup yang halus yang dikenal orang sekarang dengan perantaraan mikroskop dan diberi nama mikroba ada kemungkinan juga termasuk jenis Jin jahat (setan) yang menjadi penyebab dari berbagai macam penyakit [2]. <br />Menutup pintu tidak lain agar rumah kita tidak dimasuki setan manusia berupa maling, rampok atau sejenisnya yang dapat merugikan kita sendiri. Sementara larangan Nabi agar tidak melepaskan ternak dan anak-anak diwaktu matahari tenggelam hingga pagi hari tidak lain untuk menghindarkan kita dari ulah penculik anak dan maling binatang. <br />Kesimpulan akhir adalah setan itu merupakan segala sesuatu yang bersifat jahat yang bisa menjerumuskan seseorang dalam suatu bahaya, baik bahaya didunia maupun bahaya diakhirat. Setan bisa berupa hawa nafsu negatif yang merangsang seseorang untuk berlaku jahat dan menyimpang dari kebenaran. Setan juga bisa menimbulkan penyakit tertentu dan setan juga bisa berwujud Jin yang jahat. <br />Jadi, jika ada manusia yang selalu melakukan kejahatan, kebiadaban atau kenistaan maka dia adalah setan berwujud manusia, demikian pula bila ada Jin yang berlaku sama seperti itu maka dia adalah setan berwujud Jin. <br />Sebagai tambahan penutup, dalam al-Qur’an Allah tidak pernah menyinggung asal penciptaan setan, namun Allah telah menyinggung asal penciptaan Jin dan Manusia didalam banyak ayatnya, sementara asal penciptaan Malaikat disinggung oleh Nabi dalam sebuah Hadisnya : <br />Sesungguhnya, orang-orang yang bertaqwa, bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat ALLAH, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. - Qs. 7 al-a’raf : 201 <br />Jika setan mengganggumu, maka mohonlah perlindungan kepada ALLAH, sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui - Qs. 41 fushilat : 36 <br />Referensi : <br />---------<br />[1]Soenjono Dardjowidjojo, Psiko-linguistik : Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia, Yayasan Obor Indonesia, 2003 <br />[2]Syaikh Muhammad al-Ghazali, Studi Kritis atas Hadis Nabi Saw : Antara pemahaman tekstual dan kontekstual dengan pengantar : Dr. M. Quraish Shihab, Terj. Muhammad al-Baqir, Penerbit Mizan, 1993, hal. 125 <br />Wassalam,<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Download File Ini</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/PlEdu" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhddiRsUP9_KCBnpaTo1keBHsYJsbzKBH3E1_DYYB-dL3l1Dg5wM03EPYygPF9HnQ7pv3KkJExXwm0UVcYtvsiUMrqqR9gHb4P6T-irT2Bcr9ex8xsWz2YztJFhvPyQ0IKnp9bhbVDGK0c/s1600/image-754146.gif" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-1157846617799102702013-05-29T16:46:00.000+07:002013-05-31T00:00:20.515+07:00TESIS HUBUNGAN ANTARA PROFESIONALISME DENGAN KINERJA PELAYANAN APARATUR PEMERINTAHAN KECAMATAN<div style="text-align: left;"><b><span style="color: red;">(KODE : PASCSARJ-0211) : TESIS HUBUNGAN ANTARA PROFESIONALISME DENGAN KINERJA PELAYANAN APARATUR PEMERINTAHAN KECAMATAN (PROGRAM STUDI : ADMINISTRASI PUBLIK)</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: center;"><b>BAB I </b></div><div style="text-align: center;"><b>PENDAHULUAN</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>A. Latar Belakang Masalah</b></div><div style="text-align: justify;">Kemampuan untuk menyediakan dan memberikan layanan publik yang berkualitas dan tepat sasaran merupakan salah satu indikator penting keberhasilan pemerintah daerah. Pemerintah dituntut memberikan pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang berkembang dan berubah secara dinamis. Dengan demikian peranan dan cara kerja pemerintah harus berubah sesuai dengan tuntutan dan dinamika masyarakat. Pelayanan umum pemerintah yang melibatkan seluruh aparatur pemerintah semakin terasa dengan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap hak atas pelayanan yang berkualitas. Namun ternyata hak masyarakat atau perorangan belum dapat dipenuhi secara memuaskan oleh aparatur pemerintah.</div><div style="text-align: justify;">Berbagai media massa, seperti siaran televisi atau koran, sering melupakan dan mengulas berbagai kelemahan memberikan layanan publik atau aparat pemerintah pada berbagai lini dan berbagai daerah, mulai dari mengurus KTP, membuat izin usaha dan berbagai keperluan lainnya serta terjadinya korupsi. Untuk itu pemerintah telah bersikap benar dengan memprioritaskan pengesahan Rancangan Undang-Undang Pelayanan Publik dan Rancangan Undang-Undang Reformasi Pemerintah pada tahun 2008 sebagai acuan sebagaimana aparatur pemerintah memberikan layanan kepada masyarakat (Kompas Online, 22 Mei 2007). Keadaan seperti itu menuntut penyelenggaraan pemerintah menjadi profesional dan handal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.</div><div style="text-align: justify;">Secara umum Sundarso dkk (2006) menyebutkan bahwa : </div><div style="text-align: justify;">"Masyarakat sekarang menuntut pelayanan yang sederhana, adanya kejelasan dan kepastian, keamanan, dan kenyamanan, keterbukaan, efisien dan ekonomis, keadilan dan ketepatan waktu. Ini mengakibatkan kinerja birokrasi pemerintah hams terus menerus memperbaiki dirinya. Bila tidak meningkatkan performance-nya, masyarakat akan kecewa dan bila tersedia alternatif pelayanan lain maka dapat dipastikan masyarakat akan mengambil alternatif tersebut" (hal. 2.14)</div><div style="text-align: justify;">Sehubungan dengan lingkup dan penyedia layanan publik, Nurcholis (2004) menyebutkan bahwa : </div><div style="text-align: justify;">"Kesejahteraan masyarakat merupakan fungsi pelayanan Pemerintah Daerah artinya kesejahteraan masyarakat akan terwujud manakala Pemerintah Daerah memberikan pelayanan publik tersebut mencakup pelayanan perorangan dan kelompok, pelayanan dalam bidang pembangunan sarana dan prasarana untuk menumbuhkan kegiatan ekonomi, dan pelayanan dalam bidang perlindungan masyarakat." (hal 4.13)</div><div style="text-align: justify;">Organisasi pemerintah dalam menjamin terpenuhinya kepentingan masyarakat dapat dilihat dari fungsi pengaturan kehidupan masyarakat. Berhubungan dengan hal tersebut, lahirnya Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, menggantikan Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah membawa paradigma baru dalam penyelenggaraan pemerintah daerah yang mengubah secara mendasar praktek-praktek penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Salah satu perubahan paradigma yang terjadi menyangkut kedudukan, tugas, fungsi dan kewenangan camat. Perubahan tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan mengubah bentuk organisasi, pembiayaan, pengisian personil, pemenuhan kebutuhan logistik serta akuntabilitasnya. Pada masa Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, disebutkan bahwa kecamatan merupakan wilayah administratif pemerintahan dalam rangka dekonsentrasi yakni lingkungan kerja perangkat pemerintah yang menyelenggarakan tugas pemerintahan umum di daerah. Secara jelas disebutkan pada pasal 81 Undang-undang ini bahwa wewenang, tugas dan kewajiban camat sebagai kepala wilayah, sebagai berikut : </div><div style="text-align: justify;">a. Membina ketentraman dan ketertiban di wilayahnya sesuai dengan kebijaksanaan ketentraman dan ketertiban yang ditetapkan oleh Pemerintah.</div><div style="text-align: justify;">b. Melaksanakan segala usaha dan kegiatan di bidang pembinaan ideologi negara dan politik dalam negeri serta pembinaan kesatuan bangsa sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah.</div><div style="text-align: justify;">c. Menyelenggarakan koordinasi atas kegiatan-kegiatan instansi-instansi vertikal, dan dinas-dinas daerah, baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan untuk mencapai daya guna dan hasil guna sebesar-besarnya.</div><div style="text-align: justify;">d. Membimbing dan mengawasi penyelenggaraan pemerintahan daerah.</div><div style="text-align: justify;">e. Mengusahakan secara terus menerus agar segala peraturan perundang-undangan dan peraturan daerah dijalankan oleh instansi-instansi pemerintah dan pemerintah daerah serta pejabat-pejabat yang ditugaskan untuk itu serta mengambil segala tindakan kelancaran penyelenggaraan pemerintahan.</div><div style="text-align: justify;">f. Melaksanakan segala tugas pemerintah yang dengan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan diberikan kepadanya.</div><div style="text-align: justify;">g. Melaksanakan tugas pemerintahan yang tidak termasuk dalam tugas sesuatu instansi lainnya.</div><blockquote class="tr_bq">Dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah bahwa kecamatan sebagai wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten dan daerah kota. Selanjutnya dinyatakan bahwa perangkat daerah kabupaten/kota terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan dan kelurahan. Kecamatan bukan lagi wilayah administrasi pemerintahan melainkan wilayah kerja dari perangkat daerah.</blockquote><div style="text-align: justify;">Perubahan pengertian kecamatan sebagaimana dikemukakan di atas membawa konsekuensi pada perubahan kedudukan camat sebagai pimpinan organisasi kecamatan. Camat sebagai perangkat daerah yang bertugas memberikan pelayanan tertentu, yang tidak lagi berkewajiban untuk ikut menjalankan sebagian tugas/kewenangan kabupaten/kota. Camat dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan sebagian wewenang bupati/walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Artinya camat tidak memiliki kewenangan atributif, tetapi bersifat delegatif, yakni delegasi dari pejabat bupati/walikota. Besar kecilnya fungsi dan peran camat akan sangat tergantung seberapa besar delegasi kewenangan yang diberikan oleh bupati/walikota kepadanya.</div><blockquote class="tr_bq">Dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan, tugas camat meliputi mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat, mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan, mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan, membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan atau kelurahan dan melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan dalam wilayah kecamatan. Berdasarkan Kepmendagri nomor 158 tahun 2004 camat mempunyai tupoksi melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupati wilayah, kebutuhan daerah dan tugas pemerintahan lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan. Oleh sebab itu untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah kecamatan harus memiliki aparatur yang berkualitas, memiliki kinerja, motivasi yang tinggi serta organisasi yang valid.</blockquote><div style="text-align: justify;">Menurut pendapat Agus Dwiyanto (2006), mengatakan bahwa orientasi kekuasaan penyelenggaraan pelayanan publik yang amat kuat selama ini telah membuat birokrasi menjadi semakin jauh dari misinya untuk memberikan pelayanan publik. Selanjutnya dikatakan oleh L. Poltak Sinambela (2006) bahwa pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada rakyat terus mengalami pembaruan, baik dari sisi paradigma maupun format pelayanan seiring meningkatnya tuntutan masyarakat dan perubahan di dalam pemerintah itu sendiri. Amri Yousa (2004) sependapat bahwa kecamatan yang merupakan perangkat daerah terdekat dengan masyarakat akan lebih mudah mengetahui tuntutan dan aspirasi masyarakat sekaligus memenuhinya. Karena itu menempatkan organisasi kecamatan sebagai pusat pelayanan (close to the customer) merupakan prasyarat untuk menjamin efektifitas pelayanan umum.</div><div style="text-align: justify;">Oleh sebab itu birokrasi dan para pejabatnya agar tidak menempatkan dirinya sebagai penguasa dari pada sebagai pelayan masyarakat, yang akan menyebabkan sikap dan perilaku birokrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik cenderung mengabaikan aspirasi dan kepentingan masyarakat. Peningkatan kualitas birokrasi atau aparat menjadi titik sentral dari peningkatan daya saing, tidak terkecuali sumber daya manusia pada aparat kecamatan. Keterlambatan dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia akan berakibat pada kurang responsifnya aparat terhadap tuntutan-tuntutan masyarakat dan terhadap tantangan-tantangan yang muncul dalam era globalisasi. Namun, perlu tetap diingat bahwa kemampuan yang dimiliki tidak akan dapat dikembangkan jika mereka bekerja pada suatu sistem birokrasi pemerintah yang tidak memungkinkannya mengembangkan kemampuan tersebut.</div><div style="text-align: justify;">Birokrat pemerintah harus mempunyai kemampuan yang generalis spesialis. Artinya, birokrasi pemerintah dituntut untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara meliputi segala aspek kehidupan. Namun, di sisi lain juga harus ahli di bidangnya yakni pemerintahan. Secara umum kualitas birokrasi pemerintah yang diharapkan akan menciptakan suatu kinerja birokrasi yang baik dan efektif.</div><div style="text-align: justify;">Menurut pendapat Agus Dwiyanto (2006) mengatakan bahwa : </div><div style="text-align: justify;">Kajian mengenai kinerja birokrasi publik, terutama yang terlibat dalam pelayanan publik, memiliki nilai yang amat strategis. Informasi mengenai kinerja birokrasi pelayanan publik dan faktor-faktor yang ikut membentuk kinerja birokrasi tentu amat penting untuk diketahui agar kebijakan yang holistik untuk memperbaiki kinerja bisa dirumuskan. Tanpa didasarkan pada informasi yang akurat dan reliabel, kebijakan reformasi birokrasi tidak akan mampu menyentuh semua aspek dimensi persoalan yang selama ini menghambat upaya perbaikan kinerja birokrasi publik. Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki kinerja birokrasi tidak pernah mampu menghasilkan perubahan yang berarti. Hal ini terjadi karena kebijakan tersebut gagal menyelesaikan berbagai masalah yang selama ini ikut memberikan kontribusi pada rendahnya kinerja birokrasi (hal. 11)</div><div style="text-align: justify;">Berkaitan dengan kecamatan secara faktual keberadaan kecamatan sangat strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat (public service). Sebagai pusat pelayanan maka menurut Depdagri (2004 : 12) bahwa : "Kecamatan dalam penyelenggara pelayanan masyarakat berfungsi sebagai penyelenggaraan perijinan yang dilimpahkan, penyelenggaraan pemerintahan yang dilimpahkan, penyelenggaraan pembangunan/kegiatan yang dilimpahkan dan penyelenggaraan pelayanan dasar yang dilimpahkan".</div><div style="text-align: justify;">Pelayanan publik yang diselenggarakan di kecamatan tersebut tidak terlepas dari kesan masyarakat terhadap birokrasi pemerintah, sebagaimana yang pendapat Miftah Thoha (1995) dalam Sundarso dkk (2006) mengatakan bahwa : </div><div style="text-align: justify;">Bagi para pelaku ekonomi, birokrasi adalah pola kerja aparat pemerintahan yang tidak profesional yang sering berarti biaya tambahan yang mau tidak mau harus dibebankan kepada konsumen. Bagi masyarakat awam, birokrasi hanya berstatus rakyat. Birokrasi adalah penggusuran, pungli, kolusi, korupsi, dan berbagai konotasi menyakitkan lainnya. Akibatnya birokrasi dipandang sebagai sosok yang selalu tampil dengan wajah seram, yang membuat hidup tidak tentram (hal 2.12).</div><div style="text-align: justify;">Selanjutnya Achmad Batinggi (2005) menyatakan bahwa : </div><div style="text-align: justify;">Pelayanan umum dalam kenyataannya sangat luas karena menyangkut semua aspek, sehingga upaya peningkatannya dalam pelaksanaannya perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh seperti masalah yang dihadapi aparatur pemerintah kurangnya profesionalisme, baik yang menyangkut ketrampilan, keahlian dan tingkat pengetahuan dari aparatur pemerintah. Termasuk juga mekanisme dan prosedur serta sarana dan prasarana (2.14).</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan kinerja yang lebih intensif dan optimal pada organisasi pelayanan publik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>B. Perumusan Masalah</b></div><div style="text-align: justify;">Di dalam melaksanakan tugasnya aparatur pemerintah pada Kantor Camat X sering kali menghadapi berbagai permasalahan. Sebagai organisasi administratif, masalah yang dihadapi kecamatan lebih banyak bersifat manajerial dibandingkan misalnya dengan masalah yang bersifat politis. Kompleksitas masalah yang dihadapi berkaitan erat dengan banyaknya jumlah penduduk yang dilayani, tingkat heterogenitasnya, dan banyaknya jumlah desa dan jangkauan serta jarak yang tidak terlalu mudah ditempuh, pegawai yang tidak berdiam di lokasi bertugas.</div><div style="text-align: justify;">Disamping itu masalah layanan publik di Kantor Camat X sangat mungkin berhubungan dengan profesionalisme aparatur pemerintahan kecamatan. Profesionalisme ini diindikasikan baik melalui perilaku kerja atau cara bekerja termasuk misalnya itikad kerja dalam memberikan layanan, kemampuan memberikan layanan dan lain sebagainya. Sampai saat ini belum pernah dilakukan kajian sistematis untuk mengukur profesionalisme kerja pegawai Kecamatan X.</div><div style="text-align: justify;">Adapun pemerintah Kecamatan X yang merupakan komponen penyelenggaraan yang berada relatif tidak terlalu jauh dari ibukota kabupaten dan semakin terus berkembang memiliki permasalahan tersendiri. Maju dan cepat berkembangnya suatu wilayah tentunya dituntut kemampuan seorang camat dan stafnya dalam memberikan pelayanan publik dengan baik. </div><div style="text-align: justify;">Kantor Camat X sebagai organisasi publik beserta perangkatnya dalam memberikan pelayanan publik harus dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan. Untuk itu perlu ditingkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan keinginan masyarakat pengguna jasa layanan. Untuk organisasi pelayanan publik seperti Kantor Camat X, informasi mengenai kinerja tentu sangat berguna untuk menilai seberapa jauh pelayanan yang diberikan oleh organisasi itu memenuhi harapan dan memuaskan pengguna jasa. Menurut Dharma Setyawan (2004) yang menyatakan bahwa dalam masyarakat yang menerima jasa atau yang dilayani dapat menilai hasil karya tersebut sebagai kinerja organisasi, dan para pemimpin organisasi yang bersangkutan mengevaluasi hasil karya individu dan unit kerja yang berada dalam tanggung jawabnya.</div><div style="text-align: justify;">Dengan kondisi masyarakat yang sangat majemuk atau heterogen dan pesatnya perkembangan masyarakat dan sebagai wilayah memiliki jumlah penduduk cukup padat dan berkembang dengan pesat dalam wilayah Kecamatan X serta tingkat kemampuan perangkat kecamatan untuk bekerja secara profesional yang beragam, maka masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut : </div><div style="text-align: justify;">1. Bagaimana kinerja pelayanan publik Kantor Camat X ?</div><div style="text-align: justify;">2. Apakah ada hubungan antara profesionalisme dengan kinerja pelayanan aparatur pemerintahan kecamatan di Kantor Camat X ?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>C. Tujuan Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Adapun penelitian yang dilakukan bertujuan : </div><div style="text-align: justify;">1. Untuk mendeskripsikan bagaimana kinerja pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Kantor Camat X.</div><div style="text-align: justify;">2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara profesionalisme dengan kinerja pelayanan aparatur pemerintahan kecamatan di Kantor Camat X.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>D. Kegunaan Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai penjelasan dari penelitian itu sendiri, antara lain adalah : </div><div style="text-align: justify;">1. Memberi masukan tentang berbagai kekurangan dalam pelayanan publik pada pemerintahan kecamatan.</div><div style="text-align: justify;">2. Memberi masukan bagi peningkatan pelayanan publik pada pemerintahan kecamatan khususnya maupun pemerintahan kabupaten.</div><div style="text-align: justify;">3. Memberi kontribusi kepada pengembangan ilmu administrasi publik berupa terapan empiris teori administrasi publik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-46958106267384489642013-05-29T16:43:00.000+07:002013-05-31T00:00:20.529+07:00TESIS KEBIJAKAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEHATAN<div style="text-align: left;"><b><span style="color: red;">(KODE : PASCSARJ-0210) : TESIS KEBIJAKAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN X (PROGRAM STUDI : ADMINISTRASI PUBLIK)</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: center;"><b>BAB I </b></div><div style="text-align: center;"><b>PENDAHULUAN</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>A. Latar Belakang</b></div><div style="text-align: justify;">Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-Undang (UU) Nomor 23/1992 tentang Kesehatan menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Oleh sebab itu setiap individu, keluarga, dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya dan negara bertanggung jawab mengatur agar hak hidup sehat bagi penduduknya, termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Kenyataannya, yang terjadi, derajat kesehatan masyarakat masih rendah. Hal ini tergambar dari Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih tinggi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, AKB sebesar 26,9 per 1000 kelahiran hidup dan AKI sebesar 248 per 100.000 kelahiran hidup serta umur harapan hidup 70,5 tahun (BPS, 2007).</div><div style="text-align: justify;">Rendahnya derajat kesehatan masyarakat, salah satunya, karena sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan. Kesulitan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kurangnya tenaga medis, sulitnya jangkauan pelayanan ke puskesmas kurangnya sarana prasarana, dan belum optimalnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan yang ditetapkan. Penanganan faktor tersebut idealnya dilakukan oleh negara karena negara merupakan institusi yang pertama harus memberikan jaminan dan perlindungan terhadap hak-hak warga negaranya. Warga negara adalah manusia di dalam sebuah negara yang membawa eksistensi, martabat dan hak bawaannya sebagai makhluk yang harus diakui, dihormati, dipenuhi, dan dilindungi oleh dan melalui negara. Sebaliknya warga negara harus tunduk terhadap negara. Hal ini berarti bahwa eksistensi, martabat, dan seluruh hak bawaan sebagai makhluk dibawa ke dalam ruang negara sesuai kesepakatan dan negara harus mengatur, mengakui, menghormati, memenuhi, dan melindunginya sehingga eksistensi negara tetap terjaga (Ndraha, 2000).</div><blockquote class="tr_bq">Personifikasi negara adalah pemerintah. Pemerintah menyelenggarakan tugas-tugas operasional negara yang menyangkut berbagai aspek kehidupan masyarakat, terutama aspek-aspek kehidupan dimana masyarakat belum mampu untuk mengurusnya sendiri. Keterlibatan pemerintah itu tidak boleh mengabaikan eksistensi, martabat, dan hak bawaan warga negara sebagai makhluk, termasuk juga dalam hal pelayanan kesehatan.<br />Pelayanan kesehatan sebagai salah satu urusan yang masih ditangani oleh pemerintah idealnya meletakkan masyarakat (warga negara) sebagai pihak yang berdaulat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal. Dalam konteks ini, pelayanan kesehatan yang diberikan dan disediakan oleh pemerintah tidak hanya pada sisi kualitas tetapi juga pada sisi kuantitas.</blockquote><div style="text-align: justify;">Sebagai sebuah negara yang masih tergolong negara berkembang, persoalan kesehatan di Indonesia masih menjadi pergumulan panjang walaupun secara operasional telah banyak upaya dan usaha yang telah dilakukan. Meskipun demikian secara kontekstual pemerintah belum sepenuhnya mampu menanggulangi persoalan kesehatan.</div><div style="text-align: justify;">Hal ini terlihat dari masih tingginya (60%) rakyat yang sampai dengan awal tahun 2007 belum merasakan dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal (Media Indonesia, 14 Agustus 2007). Kondisi ini merupakan persoalan yang krusial, apalagi jika memperhatikan krisis multi dimensional saat ini yang belum sepenuhnya dapat diatasi oleh Pemerintah. Situasi ini semakin berdampak pada belum terpenuhinya kebutuhan kesehatan masyarakat secara optimal. Salah satunya adalah dengan munculnya berbagai macam kejadian luar biasa (KLB) seperti penyakit busung lapar (marasmus), penyakit menular, rendahnya kesehatan ibu dan anak, serta kurang bersihnya sanitasi lingkungan.</div><div style="text-align: justify;">Pada tataran ini, negara yang depersonifikasi dalam wujud pemerintah dan oleh masyarakat telah diberi mandat untuk dapat melindungi dan memenuhi kebutuhan masyarakat harus dapat memainkan peran yang lebih efektif sehingga kehadiran pemerintah dapat dijadikan sebagai solusi dan rahmat bagi penyelesaian berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat. Dalam konteks ini, ketika pemerintah kemudian tidak mampu memenuhi dan melindungi kepentingan serta kebutuhan masyarakat maka kehadiran pemerintah akan dianggap sebagai malapetaka yang pada gilirannya akan melahirkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah sehingga legitimasi negara (pemerintah) menjadi luntur.</div><blockquote class="tr_bq">Untuk menghindari terjadinya kondisi tersebut maka pemerintah menetapkan kebijakan, program dan sasaran pembangunan di bidang kesehatan dengan program peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak, peningkatan kesehatan untuk masyarakat miskin, Revitalisasi Puskesmas, Posyandu, pemberian Asuransi Kesehatan bagi masyarakat miskin, penempatan dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) di semua puskesmas, pemberian bantuan obat-obatan, penurunan harga obat-obatan melalui obat generik dengan harga murah, serta peningkatan mutu dan jumlah tenaga kesehatan (Buletin Kesehatan Epidemiologi, 2007). Program dan kegiatan prioritas lain yang ditempuh pemerintah mencakup pemberian perhatian yang terus-menerus untuk mengatasi kasus gizi buruk, termasuk mengambil langkah-langkah efektif mengatasi masalah penyakit epidemi (menular) seperti Tubercholousis (TBC), malaria, Demam Berdarah Dengue (DBD) dan juga avian influenza (flu burung) maupun HIV/AIDS (Buletin Departemen Kesehatan, 2007).</blockquote><div style="text-align: justify;">Efektivitas implementasi berbagai kebijakan, program dan sasaran pembangunan bidang kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah tersebut dipengaruhi oleh kinerja pemerintahan di daerah. Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten X sejak tahun 1999 telah menetapkan kebijakan pembangunan daerah melalui program Gerakan Kembali ke Desa dan Pertanian (Gerbadestan). Program Gerbadestan ini terdiri dari empat aspek sebagai pilar-pilar Gerbadestan, yaitu (1) pemberdayaan ekonomi rakyat, (2) peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), (3) peningkatan sarana dan prasarana, serta (4) penguatan kelembagaan.</div><div style="text-align: justify;">Dalam aspek peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), Pemda X menitikberatkan pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat, baik dari aspek kualitas maupun kuantitasnya. Dari aspek kualitas, penekanan peningkatan SDM diarahkan pada pemberian pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat, baik berupa pelayanan medis, peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, maupun peningkatan kualitas tenaga medis melalui pendidikan, pelatihan dan kursus-kursus. Dari aspek kuantitas, program diarahkan pada pembangunan sarana dan prasarana kesehatan baru, seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Puskesmas Pembantu (Pustu), Pondok Bersalin Desa (Polindes) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), penambahan tenaga medis serta pengadaan alat-alat medis.</div><div style="text-align: justify;">Secara teknis, kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemda Kabupaten X harus secara nyata dapat ditindak-lanjuti secara operasional oleh Dinas Kesehatan Kabupaten X sebagai lembaga teknis daerah yang memiliki lingkup tugas di bidang kesehatan dan membawahi 20 puskesmas sebagai lembaga teknis yang berada di lapangan dan berada langsung di tengah-tengah masyarakat. Puskesmas merupakan pendukung penting keberhasilan pelayanan kesehatan karena dua hal : berada langsung di tengah masyarakat dan mudah dijangkau karena letaknya dalam wilayah kerja kecamatan. Situasi ini akan memudahkan masyarakat, khususnya di daerah-daerah terpencil, untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Di samping itu, lingkup kerja puskesmas sendiri membawahi Pustu, Posyandu, dan Polindes yang ada di setiap desa. Kondisi ini menggambarkan strategisnya keberadaan puskesmas karena lingkup kerja pelayanannya menjangkau ke setiap desa sehingga penetapan kebijakan yang dilakukan, baik oleh Dinas Kesehatan Kabupaten X maupun oleh setiap puskesmas, harus bersifat sinergis dan integratif.</div><div style="text-align: justify;">Dalam konteks ini Pemda Kabupaten X menyadari bahwa pengelolaan dan pengembangan kesehatan merupakan salah satu elemen produktif bagi kesehatan masyarakat. Kebijakan yang telah ditempuh Pemda pada waktu lampau memang belum sepenuhnya mampu mengatasi persoalan kesehatan masyarakat seperti pembangunan puskesmas, penambahan tenaga medis dan peralatan medis serta optimalisasi peran posyandu dan polindes di setiap desa. Kebijakan yang telah ditempuh tersebut ternyata belum sepenuhnya memberikan dampak yang konstruktif dan optimal bagi masyarakat yang mana terlihat dari masih banyak masyarakat yang menderita penyakit endemi seperti, malaria, filaria, tingginya kematian ibu hamil, penyakit diare dan masih banyaknya ibu hamil yang tidak memeriksa kesehatan di posyandu/polindes.</div><div style="text-align: justify;">Menyikapi kondisi yang demikian maka Pemda Kabupaten X harus meletakkan kebijakan yang lebih produktif dan berdampak langsung dalam mengoptimalkan pengelolaan dan pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat terutama di daerah-daerah pedesaan yang jangkauannya jauh dari sarana kesehatan. Kebijakan yang telah ditempuh saat ini antara lain dapat dilihat dari semakin banyaknya tenaga medis yang ditempatkan di puskesmas, pengadaan alat-alat medis, pembangunan puskesmas rawat inap di setiap kecamatan, memberikan kesempatan kepada para tenaga kesehatan untuk melanjutkan pendidikan secara berkesinambungan (Rencana Strategis Pengembangan Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Kabupaten X, 2006-2010).</div><div style="text-align: justify;">Secara umum Kepala Puskesmas Y bersama staf puskesmas telah melakukan proses perumusan kebijakan, implementasi kebijakan, dan evaluasi kebijakan setiap tahun untuk melihat sejauh mana kinerja dari para petugas puskesmas dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing program. Dari hasil yang telah di evaluasi dapat dilihat adanya peningkatan kinerja dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat, namun semuanya ini belum tercapai secara optimal.</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan latar belakang tersebut, dilakukan penelitian tentang <b>Kebijakan Pengelolaan dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan : Studi Kasus di Puskesmas Y Kecamatan X</b>. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>B. Perumusan Masalah</b></div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka masalah pokok dalam penelitian ini dirumuskan sebagai "Apakah kebijakan pengelolaan dan pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas Y mampu menjawab permasalahan yang dihadapi Puskesmas Y Kecamatan X" ?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>C. Tujuan Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Bertolak dari identifikasi dan perumusan masalah tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah : </div><div style="text-align: justify;">1. Untuk mengetahui kebijakan pengelolaan dan pengembangan pelayanan kesehatan di Puskesmas Y Kecamatan X.</div><div style="text-align: justify;">2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dan upaya pemecahan masalah dalam pengembangan dan pengelolaan Puskesmas Y Kecamatan X.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>D. Kegunaan Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Penelitian ini dapat bermanfaat untuk dua hal berikut ini : </div><div style="text-align: justify;">1. Dari aspek keilmuan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana untuk mengaplikasikan berbagai teori yang telah dipelajari yang berguna dalam mengembangkan pemahaman, penalaran, dan pengalaman penulis, disamping berguna pula bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu kebijakan publik.</div><div style="text-align: justify;">2. Dari aspek praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi pemikiran dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah serupa serta dapat bermanfaat sebagai referensi bagi penelitian sejenis di masa yang akan datang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-8310977815342874022013-05-29T16:41:00.000+07:002013-05-31T00:00:20.539+07:00TESIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP<div style="text-align: left;"><b><span style="color: red;">(KODE : PASCSARJ-0209) : TESIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP (PROGRAM STUDI : ADMINISTRASI PUBLIK)</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: center;"><b>BAB I </b></div><div style="text-align: center;"><b>PENDAHULUAN</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>A. Latar Belakang Masalah</b></div><div style="text-align: justify;">Pembangunan kesehatan Kabupaten X sebagai salah satu bagian upaya pembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititik beratkan pada upaya penyembuhan penderita secara berangsur-angsur telah berkembang ke arah upaya kesehatan promotif dan preventif (Profil Kesehatan Kabupaten X Tahun 2007)</div><div style="text-align: justify;">Dalam mewujudkan cita-cita di bidang kesehatan Pemerintah Kabupaten X telah meletakkan visi pembangunan kesehatan X Sehat 2010. Makna dari visi tersebut mengandung harapan terhadap masyarakat Kabupaten X pada tahun 2010 hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya yang sejajar dengan kawasan maju di sekitarnya (Profil Kesehatan Kabupaten X Tahun 2007).</div><div style="text-align: justify;">Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan empat misi utama pembangunan kesehatan Kabupaten X yaitu : </div><div style="text-align: justify;">1. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima, merata dan terjangkau.</div><div style="text-align: justify;">2. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.</div><div style="text-align: justify;">3. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.</div><div style="text-align: justify;">4. Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan.</div><div style="text-align: justify;">Pada tahun 2001 Pemerintah Daerah Kabupaten X membangun rumah sakit umum daerah (RSUD) dengan sarana dan prasarana cukup memadai dengan tujuan untuk memenuhi sarana kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan untuk mewujudkan Visi kesehatan Kabupaten X. Pada tahun 2003, rumah sakit tersebut mulai operasional, dan pada tahun 2004 Pemerintah Daerah Kabupaten X menetapkan Rumah Sakit X dengan status Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dengan nama RSUD Kabupaten X</div><div style="text-align: justify;">Rumah sakit memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Paradigma baru pelayanan kesehatan mensyaratkan rumah sakit memberikan pelayanan berkualitas sesuai kebutuhan dan keinginan pasien dengan tetap mengacu pada kode etik profesi dan medis. Dalam perkembangan teknologi yang pesat dan persaingan yang semakin ketat, maka rumah sakit dituntut untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanannya.</div><div style="text-align: justify;">Kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah lembaga. Gerakan revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan yang tidak boleh diabaikan jika suatu lembaga ingin hidup dan berkembang, Persaingan yang semakin ketat akhir-akhir ini menuntut sebuah lembaga penyedia jasa/layanan untuk selalu memanjakan pelanggan/konsumen dengan memberikan pelayanan terbaik. Para konsumen akan mencari produk berupa barang atau jasa dari perusahaan yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepadanya (Assauri, 2003 : 25).</div><blockquote class="tr_bq">Masalah utama sebagai sebuah lembaga jasa pelayanan kesehatan adalah semakin banyaknya pesaing. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan konsumen dengan meningkatkan kualitas pelayanan agar kepuasan konsumennya meningkat. Pihak rumah sakit perlu secara cermat menentukan kebutuhan konsumen sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan meningkatkan kepuasan atas pelayanan yang diberikan (John, J., 1992; 57).</blockquote><div style="text-align: justify;">Memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik, bukanlah sesuatu yang mudah bagi pengelola rumah sakit karena pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit menyangkut kualitas hidup para pasiennya sehingga bila terjadi kesalahan dalam tindakan medis dapat berdampak buruk bagi pasien. Dampak tersebut dapat berupa sakit pasien bertambah parah, kecacatan bahkan kematian (Jacobalis, S. 1995; 68).</div><div style="text-align: justify;">Rumah Sakit sebagai bagian dari sistem kesehatan nasional dituntut untuk meningkatkan kualitas penyediaan fasilitas, pelayanan dan kemandirian. Dengan demikian rumah sakit merupakan salah satu pelaku pelayanan kesehatan yang kompetitif harus dikelola oleh pelaku yang mempunyai jiwa wirausaha yang mampu menciptakan efisiensi, keunggulan dalam kualitas dan pelayanan, keunggulan dalam inovasi serta unggul dalam merespon kebutuhan pasien (Jacobalis, S. 1995; 77).</div><div style="text-align: justify;">Dalam menerima dan melayani pasien rawat inap sebagai konsumen dengan berbagai karakteristik, rumah sakit harus melengkapi diri supaya senantiasa mendengarkan suara konsumen, dan memiliki kemampuan memberikan respon terhadap setiap keinginan, harapan konsumen dan tuntutan pengguna jasa sarana pelayanan kesehatan. Hal ini erat berhubungan dengan tenaga kesehatan yang senantiasa mendampingi dan melayani pasien sebagai konsumennya. Hal tersebut di atas sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Waworuntu (1997 : 19) bahwa : </div><div style="text-align: justify;">Seseorang yang profesional dalam dunia administrasi negara menguasai kebutuhan masyarakat dan mengetahui cara memuaskan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Masyarakat perlu dipuaskan melalui pemenuhan kebutuhannya. Sehingga masyarakat merasa sebagai seorang raja, maka harus dilayani dengan baik.</div><blockquote class="tr_bq">Faktor manusia sebagai pemberi pelayanan terhadap publik dalam organisasi dianggap sangat menentukan dalam menghasilkan pelayanan yang berkualitas. Menurut Thoha (2002 : 181) "kualitas pelayanan kepada masyarakat sangat tergantung pada individual aktor dan sistem yang dipakai". Dokter, perawat, dan tenaga penunjang medis serta nonmedis yang bertugas di rumah sakit harus memahami cara melayani konsumennya dengan baik terutama kepada pasien dan keluarga pasien, karena pasien dan keluarga pasien adalah konsumen utama di rumah sakit.</blockquote><div style="text-align: justify;">Kemampuan rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan pasien dapat diukur dari tingkat kepuasan pasien. Pada umumnya pasien yang merasa tidak puas akan mengajukan komplain pada pihak rumah sakit. Komplain yang tidak segera ditangani akan mengakibatkan menurunnya kepuasan pasien terhadap kapabilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut Kepuasan konsumen telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis dan manajemen. Konsumen umumnya mengharapkan produk berupa barang atau jasa yang dikonsumsi dapat diterima dan dinikmatinya dengan pelayanan yang baik atau memuaskan (Assauri, 2003 : 28). Kepuasan konsumen dapat membentuk persepsi dan selanjutnya dapat memposisikan produk perusahaan di mata konsumennya.</div><div style="text-align: justify;">Dalam hubungannya dengan kepuasan konsumen/pasien dan kualitas pelayanan RSUD Kabupaten X, masyarakat Kabupaten X beberapa kali menyampaikan keluhan terhadap pelayanan RSUD Kabupaten X melalui media masa lokal, khususnya terhadap kualitas pelayanan rawat inap kelas III. Keluhan atas pelayanan rumah sakit juga disampaikan melalui kotak saran yang ada di RSUD Kabupaten X. Hal demikian memberikan indikasi bahwa RSUD Kabupaten X yang dibangun dengan sarana dan prasarana cukup memadai belum mampu memberikan pelayanan yang sesuai harapan, keinginan dan tuntutan dari masyarakat sebagai konsumen</div><div style="text-align: justify;">Bertitik tolak dari uraian di atas, perlu adanya penelitian berkaitan dengan kajian ilmu administrasi publik terhadap kualitas pelayanan rawat inap Kelas III di RSUD Kabupaten. Adapun judul yang ditetapkan dalam penelitian ini yang sesuai dengan hal tersebut di atas adalah Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap kepuasan Pasien rawat inap Kelas III di RSUD Kabupaten X.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>B. Perumusan Masalah</b></div><div style="text-align: justify;">Di dalam penelitian, masalah dapat didefinisikan sebagai pertanyaan-pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penelitian. Dari fenomena yang telah diuraikan pada latar belakang penelitian dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : </div><div style="text-align: justify;">1. Sejauh mana pengaruh kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan pasien rawat inap kelas III di RSUD Kabupaten X ?</div><div style="text-align: justify;">2. Sejauh mana kualitas pelayanan dan tingkat kepuasan pasien rawat inap kelas III di RSUD Kabupaten X ?</div><div style="text-align: justify;">3. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kepuasan pasien rawat inap kelas III di RSUD Kabupaten X ?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>C. Tujuan Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Tujuan penelitian ini adalah untuk : </div><div style="text-align: justify;">1. Mengkaji dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan pasien rawat inap kelas III di RSUD Kabupaten X.</div><div style="text-align: justify;">2. Mengkaji dan menganalisis kualitas pelayanan dan tingkat kepuasan pasien rawat inap kelas III di RSUD Kabupaten X.</div><div style="text-align: justify;">3. Mengkaji dan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pasien rawat inap kelas III di RSUD Kabupaten X.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>D. Kegunaan Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">1. Manfaat akademik : penelitian ini diharapkan dapat memperkuat teori-teori yang mengenai kualitas pelayanan, kepuasan pasien, dan untuk mengungkapkan faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan pasien serta dapat dimanfaatkan untuk penelitian selanjutnya, khususnya di bidang yang sesuai.</div><div style="text-align: justify;">2. Manfaat praktis : hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah daerah khususnya bagi RSUD Kabupaten X, berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan rawat inap kelas III yang diberikan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-8170897246852545172013-05-29T16:39:00.000+07:002013-05-31T00:00:20.550+07:00TESIS PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETUGAS PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS DI DINAS KESEHATAN<div style="text-align: left;"><b><span style="color: red;">(KODE : PASCSARJ-0208) : TESIS PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETUGAS PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS DI DINAS KESEHATAN (PROGRAM STUDI : KESEHATAN MASYARAKAT)</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: center;"><b>BAB 1 </b></div><div style="text-align: center;"><b>PENDAHULUAN</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>A. Latar Belakang</b></div><div style="text-align: justify;">Pembangunan kesehatan Indonesia bertujuan memandirikan masyarakat untuk hidup sehat. Perilaku hidup sehat dapat ditingkatkan melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatan agar menjadi bagian dari norma hidup dan budaya masyarakat. Salah satu strategi utama Departemen Kesehatan adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat (Hapsara, 2004).</div><div style="text-align: justify;">Derajat kesehatan di Indonesia tiga dekade ini, telah mengalami peningkatan yang bermakna, tetapi bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga, maka peningkatan tersebut masih terhitung rendah. Permasalahan utama yang dihadapi adalah masih rendahnya kualitas kesehatan masyarakat yang terlihat pada Rencana strategi Depkes. RI 2005-2009, dengan masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) : 32/1000 kelahiran hidup (2005), Angka Kematian Ibu (AKI) : 262/100.000 kelahiran hidup dan Usia Harapan Hidup (UHH) : 69 tahun (Departemen Kesehatan RI, 2005).</div><div style="text-align: justify;">Strategi untuk mencapai Visi Indonesia Sehat 2010 adalah dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan sasaran utamanya antara lain di setiap desa tersedia Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang kompeten dan pelayanan kesehatan di setiap Rumah Sakit, Puskesmas, dan jaringannya memenuhi standar mutu (Fahriadi, 2006).</div><div style="text-align: justify;">Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan kinerja terbaik dari tenaga promosi kesehatan dan tenaga kesehatan lain. Namun, pelayanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu masih sulit dilaksanakan. Tidak jarang didengar tentang buruknya praktek pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan kepada masyarakat baik di Rumah Sakit, Puskesmas, maupun klinik-klinik pelayanan kesehatan. Adanya tenaga kesehatan tidak mengerjakan yang seharusnya mereka kerjakan dan ada tenaga kesehatan yang mengerjakan sesuatu yang seharusnya bukan wewenangnya/kompetensinya.</div><div style="text-align: justify;">Tenaga kesehatan merupakan sumber daya manusia kesehatan yang pada satu sisi adalah unsur penunjang utama dalam pelayanan kesehatan, pada sisi lain ternyata kondisi kualitas saat ini masih kurang. Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dalam membuat perencanaan pelayanan kesehatan serta sikap perilaku dalam mengantisipasi permasalahan kesehatan yang terjadi, ternyata tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Hal ini dapat dilihat bahwa masih lemahnya tingkat kinerja aparatur pelayanan publik dalam pelayanan kesehatan (Fahriadi, 2003).</div><blockquote class="tr_bq">Kinerja diartikan sebagai hasil usaha seseorang yang dicapainya dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Jadi kinerja merupakan hasil keterkaitan antara usaha, kemampuan dan persepsi tugas (Byars, 1994). Menurut Prawirosentono (1992), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Kinerja individu maupun kelompok karyawan merupakan kontribusi untuk meningkatkan kinerja suatu organisasi, sebab kinerja organisasi merupakan sekumpulan prestasi-prestasi yang diberikan oleh seluruh bagian yang terkait dengan aktivitas bisnis.</blockquote><div style="text-align: justify;">Kinerja merupakan salah satu ukuran dari perilaku yang aktual di tempat kerja yang bersifat multidimensional, dimana indikator kinerja meliputi kualitas kerja, kuantitas kerja, waktu kerja dan kerja sama dengan rekan kerja (Mathis dan Jackson, 2002).</div><div style="text-align: justify;">Hasil penelitian menunjukkan variabel kompetensi skill teknis, kompetensi skill non teknis, knowledge dan ability mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Kartikawangi (2002) dalam sebuah jurnal dengan judul Karakteristik SDM yang Dibutuhkan Dunia Industri/Organisasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan karakteristik dasar yang dibutuhkan oleh perusahaan mencakup karakteristik umum (demografi) dan karakteristik khusus yang mencakup Knowledge, Skill, Ability dan Others (Wardah, 2007)</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah kemampuan dan kemauan untuk melakukan sebuah tugas dengan kinerja yang efektif. Kesimpulan ini sesuai dengan yang dikatakan Michael Armstrong (1998), bahwa kompetensi adalah knowledge, skill dan kualitas individu untuk mencapai kesuksesan pekerjaannya.</div><div style="text-align: justify;">Kompetensi sangat perlu dipahami petugas promosi kesehatan Puskesmas dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Menurut Linda (1999), kompetensi adalah kombinasi spesifik antara pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu kegiatan khusus. Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan dalam kegiatan promosi kesehatan yaitu aspek teknis dan aspek keterampilan.</div><div style="text-align: justify;">Puskesmas merupakan organisasi kesehatan tingkat kecamatan. Berhasil tidaknya Puskesmas mencapai visi dan misinya secara berkelanjutan sangat tergantung pada kualitas SDM. Beberapa pakar berpendapat bahwa SDM yang berkualitas adalah SDM yang minimal memiliki empat karakteristik yaitu (1) competency (knowledge, skill, abilities dan experience) yang memadai; (2) commitment organisasi; (3) selalu bertindak cost-effectiveness dalam setiap aktivitasnya, dan (4) congruence of goals yaitu bertindak selaras antara tujuan pribadinya dengan tujuan organisasi (Lako dan Sumaryati, 2002).</div><blockquote class="tr_bq">Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas adalah upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Sekurang-kurangnya ada enam jenis pelayanan kesehatan masyarakat tingkat dasar yang harus dilaksanakan yaitu upaya promosi kesehatan; pelayanan kesehatan ibu dan anak dan pelayanan keluarga berencana; perbaikan gizi; kesehatan lingkungan; pemberantasan penyakit menular dan pelayanan pengobatan dasar. Upaya promosi kesehatan masyarakat yang bersifat peningkatan (promotif) dan pencegahan (preventif) masih kurang. Upaya pemberdayaan kesehatan masyarakat belum terselenggara secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Departemen Kesehatan, 2004).</blockquote><div style="text-align: justify;">Berbagai upaya kesehatan telah dilakukan pemerintah dalam rangka penyediaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.</div><div style="text-align: justify;">Penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat peningkatan (promotif) dan pencegahan (preventif) masih belum optimal di Puskesmas. Sampai saat ini upaya kesehatan masih dititikberatkan pada upaya kuratif sehingga masih dirasakan kurangnya upaya kesehatan bersifat promotif dan preventif (Hapsara, 2004).</div><div style="text-align: justify;">Kondisi di atas disebabkan karena jumlah SDM kesehatan belum memadai. Rasio tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk masih rendah. Mutu SDM masih membutuhkan pembenahan. Hal ini tercermin dari kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas belum optimal (Departemen Kesehatan RI, 2004).</div><div style="text-align: justify;">Promosi kesehatan Puskesmas merupakan upaya Puskesmas melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga serta lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 2007).</div><div style="text-align: justify;">Upaya pemberdayaan kesehatan masyarakat yang dilakukan melalui kegiatan antara lain : pendekatan advokasi kesehatan, bina suasana masyarakat dan gerakan pemberdayaan masyarakat. Pendekatan tersebut dapat dilakukan kepada masyarakat, oleh tenaga promosi kesehatan masyarakat di Puskesmas dengan kegiatan kampanye kesehatan, melalui penyebarluasan informasi kesehatan (penyuluhan) untuk kelompok masyarakat, individual dan keluarga (Notoatmodjo, 2005).</div><div style="text-align: justify;">Tenaga promosi kesehatan masyarakat Puskesmas adalah tenaga kesehatan masyarakat yang diberikan tugas untuk menangani program promosi kesehatan masyarakat di Puskesmas. Sebagian dari tugas pokok Puskesmas adalah melaksanakan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas dan melakukan pembinaan kesehatan masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 2004).</div><div style="text-align: justify;">Sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005, tentang pedoman pelaksanaan promosi kesehatan di daerah disebutkan bahwa standar khusus promosi kesehatan untuk Puskesmas adalah : satu orang tenaga diploma tiga kesehatan ditambah minat dan bakat di bidang promosi kesehatan (Departemen Kesehatan RI, 2007).</div><div style="text-align: justify;">Menurut hasil penelitian terhadap Puskesmas di 10 provinsi yang dilakukan Departemen Kesehatan dan Universitas Indonesia (2005) menunjukkan, petugas kesehatan di Puskesmas lebih banyak melakukan tugas tambahan dibandingkan tugas pokok dan fungsinya. Hal ini terlihat dari data bahwa 78,8% tenaga kesehatan melaksanakan tugas petugas kebersihan dan 63,3% melakukan tugas administrasi (Departemen Kesehatan, 2006). Demikian juga dengan petugas promosi kesehatan, masih lebih banyak mengerjakan tugas administrasi dan kebersihan dibandingkan tugas pokok dan fungsinya sebagai penyuluh kesehatan atau promosi kesehatan.</div><div style="text-align: justify;">Pusat promosi kesehatan dalam perkembangannya melihat beberapa hal yang perlu dibenahi sesuai dengan tugas pokok promosi kesehatan dan kebijakan promosi kesehatan, serta masalah-masalah yang menyangkut kesehatan. Masalah yang penting dan perlu disikapi adalah kurang fokus dan konsisten program promosi kesehatan dalam pencapaian indikator PHBS 65% tahun 2010, sukar merubah mind-set paradigma sakit ke paradigma sehat, masih lemah kemauan dan kemampuan dalam menyusun rencana promosi kesehatan, kurang mampu memahami konsep promosi kesehatan, koordinasi antar pusat dan provinsi serta antar provinsi dengan daerah yang masih kurang serta terbatasnya sumber daya yang dapat menunjang upaya promosi kesehatan (Departemen Kesehatan, 2007).</div><div style="text-align: justify;">Target pencapaian program promosi kesehatan berdasarkan kewenangan wajib dan Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan Kota/Kabupaten. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga sebesar 65%, pemberian ASI eksklusif sebesar 80%, posyandu purnama sebesar 40% sesuai dengan target pencapaian secara Nasional (Hapsara, 2004).</div><div style="text-align: justify;">Pada sebuah organisasi yaitu puskesmas, agar para petugas promosi kesehatan dapat bekerja secara produktif dan efektif diperlukan suatu program pendidikan dan pelatihan yang berguna untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumberdaya manusia. Di kota X pendidikan dan pelatihan tenaga promosi kesehatan masih sangat minim hal ini sangat mempengaruhi kemampuan dan keterampilan petugas dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai petugas promosi kesehatan.</div><div style="text-align: justify;">Peneliti pada observasi awal juga menemukan, 30% petugas masih sering meninggalkan pekerjaan sehingga pelaksanaan administrasi terkendala, pengangkatan petugas promosi kesehatan puskesmas tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pelatihan yang dimiliki. Pelaksanaan penyuluhan di puskesmas masih sangat minim idealnya pelaksanaan tersebut dilakukan mulai dari ruangan pendaftaran, ruang tunggu, ruang pemeriksaan, ruang pengambilan obat sampai masyarakat pulang kenyataannya di puskesmas kota X hal itu tidak terlaksana. Poster di ruang tunggu, ruang pemeriksaan dan ruang pengobatan masih sangat minim. Poster-poster yang terdapat di ruang tunggu, ruang pemeriksaan dan ruang pengobatan adalah poster yang berasal dari Depkes Pusat dan tidak ada ditemukan poster atau tulisan yang buat oleh petugas promosi kesehatan itu sendiri. Demikian halnya dengan peralatan yang dapat menunjang pelaksanaan penyuluhan kesehatan masih jauh dari yang di harapkan. Hal ini menunjukkan kurangnya kompetensi yang dimiliki oleh petugas promosi kesehatan puskesmas.</div><div style="text-align: justify;">Jumlah Puskesmas induk 7 dan Puskesmas pembantu sebanyak 10 jumlah tenaga promosi kesehatan masyarakat di Puskesmas 34 orang. Jumlah posyandu 241, jumlah tenaga kader posyandu 1205 orang. Kategori Posyandu pratama sebanyak 25 (10,4%), madya 146 (60,4%), dan purnama 70 (29%), tenaga kader yang aktif sebanyak 753 (62,4%) dan tidak aktif sebesar 38,6%. Data menunjukkan bahwa sebagian besar posyandu belum kategori baik. Hal ini kemungkinan terjadi karena kurangnya pembinaan yang dilakukan oleh tenaga promosi kesehatan masyarakat di Puskesmas, terbatasnya kemampuan petugas kesehatan dan kader posyandu serta kurangnya anggaran pembinaan posyandu (Dinas Kesehatan Kota X, 2007).</div><div style="text-align: justify;">Hasil wawancara singkat dengan petugas promosi kesehatan pada tanggal 12 Februari 2008 di Dinas Kesehatan Kota X menyatakan bahwa rendahnya kinerja tenaga promosi kesehatan masyarakat di Puskesmas di sebabkan beberapa antara lain : faktor lingkungan kerja dan kompetensi petugas kesehatan belum memadai, tingkat pendidikan petugas promosi kesehatan mayoritas tingkat sekolah lanjutan atas, yang seyogyanya minimal memiliki pendidikan Diploma tiga Kesehatan. Masalah lain yang dihadapi oleh tenaga kesehatan pada program promosi kesehatan di Puskesmas masih dibebani dengan tugas lain, seperti : memberi imunisasi, melaksanakan kegiatan administrasi, membersihkan Puskesmas dan lingkungan, memeriksa dan memberikan terapi terhadap pasien. Kondisi ini juga mungkin diakibatkan oleh kompetensi yang belum mendukung pencapaian target promosi kesehatan yang optimal.</div><div style="text-align: justify;">Pada tanggal 17 Maret 2009 dilakukan wawancara dengan petugas kesehatan dan kasi Promosi Kesehatan di kota X diketahui bahwa belum ada kebijakan Pemerintah kota X khusus tentang pembiayaan kegiatan promosi kesehatan, Puskesmas belum memiliki peralatan standar promosi kesehatan yang memadai, kurangnya kemauan dan kreativitas tenaga promosi kesehatan yang ada.</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan data di atas perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kinerja tenaga promosi kesehatan Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota X.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>B. Permasalahan Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kinerja tenaga promosi kesehatan Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota X ?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>C. Tujuan Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja tenaga promosi kesehatan Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota X.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>D. Hipotesis Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja tenaga promosi kesehatan Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota X.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>E. Manfaat Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">1. Sebagai bahan masukan data kompetensi dan kinerja tenaga promosi kesehatan Puskesmas di Dinas Kesehatan Kota X.</div><div style="text-align: justify;">2. Sebagai bahan masukan bagi perencana Dinas Kesehatan Kota X untuk menyusun program promosi kesehatan</div><div style="text-align: justify;">3. Sebagai bahan masukan bagi petugas promosi kesehatan Puskesmas, untuk meningkatkan kinerja.</div><div style="text-align: justify;">4. Sebagai referensi bagi peneliti lain untuk dapat melakukan penelitian lebih lanjut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-88290939490286283142013-05-29T16:36:00.000+07:002013-05-31T00:00:20.562+07:00TESIS STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDIKATOR KELUARGA SADAR GIZI<div style="text-align: left;"><b><span style="color: red;">(KODE : PASCSARJ-0207) : TESIS STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDIKATOR KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DI KELURAHAN X (PROGRAM STUDI : KESEHATAN MASYARAKAT)</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: center;"><b>BAB 1</b></div><div style="text-align: center;"><b>PENDAHULUAN</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>A. Latar Belakang</b></div><div style="text-align: justify;">Memiliki anak yang sehat dan cerdas adalah dambaan setiap orang tua. Untuk mewujudkannya tentu saja orangtua harus selalu memperhatikan, mengawasi, dan merawat anak secara seksama, khususnya memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya. Meskipun proses tumbuh kembang anak berlangsung secara alamiah, proses tersebut sangat bergantung kepada orang dewasa atau orangtua. Masa lima tahun pertama (masa balita) adalah periode penting dalam tumbuh kembang anak dan merupakan masa yang akan menentukan pertumbuhan fisik, psikis maupun intelengensinya (Sulistijadi dkk, 2001).</div><div style="text-align: justify;">Menurut Depkes (2005) dapat disimpulkan bahwa balita merupakan kelompok yang paling rawan terhadap terjadinya kekurangan gizi. Kurang gizi pada masa balita dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang secara fisik, mental, sosial, dan intelektual yang sifatnya menetap dan terus dibawa sampai anak menjadi dewasa. Kekurangan gizi juga menyebabkan keterlambatan pertumbuhan badan, keterlambatan perkembangan otak, dan dapat pula terjadinya penurunan atau rendahnya daya tahan terhadap penyakit infeksi.</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan pendapat Berg A (1986) dapat disimpulkan gizi kurang dapat mengakibatkan terpengaruhnya perkembangan mental, perkembangan jasmani, produktivitas. Anak-anak yang gizi buruk memiliki otak yang lebih kecil dari ukuran rata-rata otak. Jumlah sel-sel otak anak-anak yang gizi buruk 15-20 persen lebih kecil dibandingkan dengan anak-anak yang cukup makan. Anak yang pernah satu kali terkena gizi kurang, akan kurang berkemampuan dalam tes mental di belakang hari dibandingkan dengan anak yang gizi baik, dan anak yang gizi kurang menjadi terbelakang, sampai ia tidak sanggup lagi menyesuaikan diri dengan situasi sekolah.</div><div style="text-align: justify;">Menurut laporan United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) tahun 2006 jumlah balita gizi buruk di Indonesia berjumlah 2,3 juta jiwa, kasus gizi buruk meningkat sekitar 500.000 jiwa dibandingkan dengan data tahun 2004/2005 sejumlah 1,8 juta jiwa. Tahun 2004 Indonesia menempati urutan ke 111 untuk Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index/HDI) dari 177 negara yang dinilai. Angka ini jauh lebih rendah dari pada Malaysia (59), Thailand (76), atau Filipina (73). Rendahnya HDI mencerminkan bahwa tingkat pendidikan, kesehatan, dan pendapatan per Kapita penduduk Indonesia masih rendah, Masalah ini sangat erat kaitannya dengan keadaan gizi penduduk.</div><div style="text-align: justify;">Menurut pendapat (Panji; 2004, UNICEF; 2006 dan Ikayana; 2008) dapat disimpulkan pada tahun 2000 diperkirakan ada 25% anak Indonesia mengalami gizi kurang, 7% diantaranya gizi buruk, sekitar 50% ibu hamil menderita anemia gizi, sementara itu masih terdapat kecamatan endemik berat meskipun prevalensinya sudah dapat diturunkan menjadi 9,8%. Pada tahun 2003 lima juta balita (27,5%) kurang gizi dimana 3,5 juta (19,2%) diantaranya berada pada tingkat gizi kurang dan 1,5 juta (8,3%) sisanya mengalami gizi buruk. Pada tahun 2004 dari 17.983.244 balita di Indonesia 5.119.935 (28,47%) balita termasuk gizi kurang dan buruk. Pada tahun 2006 kasus gizi kurang menjadi 4,2 juta (944.246 diantaranya kasus gizi buruk) dan pada tahun 2007 kasus gizi buruk berkurang menjadi 4,1 juta (755.397 diantaranya kasus gizi buruk).</div><div style="text-align: justify;">Wilayah kerja Puskesmas X meliputi lima kelurahan. Berdasarkan data yang diperoleh dari operasi timbang Puskesmas (Desember 2008) diketahui Kelurahan Y merupakan kelurahan yang banyak terdapat kasus gizi buruk yaitu dari 1.742 balita yang ditimbang terdapat 36 balita gizi buruk dan 187 balita gizi kurang, di kelurahan Paya Pasir dari 708 balita di timbang terdapat 56 balita gizi kurang dan 11 balita gizi buruk, di kelurahan Rengas Pulau dari 1.240 balita yang ditimbang terdapat 37 balita gizi kurang dan 7 balita gizi buruk, di kelurahan X dari 738 balita yang ditimbang terdapat 54 balita gizi kurang dan 6 balita gizi buruk (Puskesmas X, 2008).</div><div style="text-align: justify;">Masalah gizi berdampak terhadap kualitas sumber daya manusia yang sangat diperlukan dalam pembangunan, maka tujuan jangka panjang program perbaikan gizi diarahkan untuk tercapainya keadaan gizi yang optimal bagi seluruh penduduk yang dicerminkan dengan semakin meningkatnya jumlah keluarga yang berperilaku gizi seimbang. Keluarga sadar gizi (Kadarzi) adalah cerminan keluarga gizi yang mendukung terciptanya keadaan gizi yang optimal anggota keluarganya (Panji, 2004)</div><div style="text-align: justify;">Tahun 1998 telah dicanangkan Program Kadarzi yang dimotori oleh Depkes. Kadarzi merupakan sasaran program perbaikan gizi dalam rangka pencegahan dan penanggulangan masalah gizi. Dengan adanya program keluarga sadar gizi diharapkan dapat menurunkan prevalensi gizi kurang setinggi-tingginya 20% (Dinkes, 2005)</div><div style="text-align: justify;">Menurut Depkes (2007) untuk mengatasi masalah gizi salah satunya adalah melalui keluarga sadar gizi (Kadarzi). Keluarga sadar gizi merupakan keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi di tingkat kelurahan atau rumah tangga melalui : Memantau berat badan secara teratur, makan beraneka ragam, mengkonsumsi garam beryodium dalam masakan, hanya memberikan ASI saja sampai bayi berusia enam bulan dan memberikan kapsul vitamin A kepada balita.</div><div style="text-align: justify;">Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang Kesehatan 2005-2009 menetapkan 4 (empat) sasaran pembangunan kesehatan, satu diantaranya adalah menurunkan prevalensi gizi kurang menjadi setinggi-tingginya 20%. Guna mempercepat pencapaian sasaran tersebut, di dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-2009 telah ditetapkan 4 strategi utama, yaitu Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan, dan meningkatkan pembiayaan kesehatan. Selanjutnya dari empat strategi utama tersebut telah ditetapkan 17 sasaran prioritas, satu diantaranya adalah seluruh keluarga menjadi Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) (Depkes, 2007)</div><blockquote class="tr_bq">Program Kadarzi bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ibu rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan gizi anggota keluarga dan di dalam Undang-undang nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) dan di dalam visi Indonesia Sehat 2010, ditetapkan bahwa 80% keluarga menjadi Keluarga Mandiri Sadar Gizi (Kadarzi), karena keluarga mempunyai nilai yang amat strategis dan menjadi inti dalam pembangunan seluruh masyarakat, serta menjadi tumpuan dalam pembangunan manusia seutuhnya (Panji, 2004).</blockquote><div style="text-align: justify;">Kelurahan Y merupakan salah satu dari lima kelurahan yang termasuk dalam wilayah kerja puskesmas X. Berdasarkan survei awal yang di lakukan pada tahun 2007 telah berjalan program Kadarzi. Kegiatan pelaksanaan program Kadarzi ini meliputi pemetaan Kadarzi dan konseling Kadarzi yang di lakukan setiap enam bulan sekali. Meskipun program Kadarzi sudah berjalan selama satu tahun namun berdasarkan hasil penimbangan balita (BB/U) bulan Desember 2008 di kelurahan Y masih banyak terdapat kasus gizi buruk yaitu dari 1.742 balita yang ditimbang terdapat 187 balita gizi kurang dan 36 balita gizi buruk.</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merasa perlu mengetahui hubungan tingkat Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) dengan status gizi balita di kelurahan Y, sehingga di peroleh suatu strategi penanggulangan gizi buruk yang tepat berdasarkan keadaan yang sesungguhnya di lapangan dan diharapkan dapat menjadi masukan untuk membuat prioritas program yang tepat dan efektif sesuai kemampuan daerah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>B. Permasalahan</b></div><div style="text-align: justify;">Apakah tingkat Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) berhubungan dengan status gizi balita di Kelurahan Y.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>C. Tujuan penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Mengetahui status gizi balita berdasarkan indikator keluarga sadar gizi (Kadarzi) di Kelurahan Y.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>D. Hipotesis</b></div><div style="text-align: justify;">Ada hubungan signifikan status gizi balita dengan indikator keluarga sadar gizi (memantau berat badan, makan makanan beraneka ragam, menggunakan garam beryodium, memberikan ASI eksklusif, memberikan kapsul vitamin A pada balita)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>E. Manfaat Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">1. Memberi masukan kepada Dinas Kesehatan dalam membuat suatu rencana strategi penanggulangan gizi buruk menuju keluarga sadar gizi.</div><div style="text-align: justify;">2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak Puskesmas untuk membuat prioritas dan lebih intensif dalam pembinaan keluarga dalam meningkatkan kesadaran gizi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-26825845143565305102013-05-29T16:33:00.000+07:002013-05-31T00:00:20.573+07:00TESIS MANAJEMEN EVALUASI KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR X<div style="text-align: left;"><b><span style="color: red;">(KODE : PASCSARJ-0206) : TESIS MANAJEMEN EVALUASI KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR X (PROGRAM STUDI : MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM)</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: center;"><b>BAB I </b></div><div style="text-align: center;"><b>PENDAHULUAN</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>A. Latar Belakang Masalah</b></div><div style="text-align: justify;">Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan kultural dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara keseluruhan. Dalam proses pembangunan tersebut peranan pendidikan amatlah strategis. Berdasarkan peran strategis pendidikan dalam pembangunan itu, tak mengherankan apabila kemudian pemerintah dan masyarakat memberi perhatian yang cukup besar terhadap masalah pendidikan. Perhatian besar pemerintah dan masyarakat itu salah satunya tampak dalam upaya mewujudkan masyarakat yang dapat mengenyam pendidikan secara merata, artinya baik pemerintah maupun masyarakat mengupayakan adanya sarana pendidikan berupa sekolah atau madrasah dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan menengah, sehingga dengan adanya sarana tersebut masyarakat dapat menikmati proses pendidikan dalam suatu lembaga formal.</div><div style="text-align: justify;">Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, guru yang juga disebut sebagai pendidik dan merupakan salah satu tenaga kependidikan, menempati kedudukan yang sangat penting. Dengan profesionalismenya serta hubungan yang dekat dengan peserta didik ia berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil belajar, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tenaga kependidikan yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar yang pada jenjang pendidikan dasar dan menengah disebut guru. Di dalam pembelajaran, proteksionisme guru tercermin pada kemampuannya membuat desain instruksional yang berkualitas atau rancangan pembelajaran sebelum mengadakan pertemuan dengan siswanya. Kemampuan guru dalam membuat desain instruksional akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa khususnya hasil belajar yang akan dicapai. Jadi tugas profesional guru yang sangat penting dan erat sekali dengan kegiatan pembelajaran adalah pembuatan desain instruksional atau rancangan pembelajaran yang harus dikuasai oleh setiap guru.</div><div style="text-align: justify;">Kemampuan guru dalam mengajar dituntut selalu meningkat selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi agar kegiatan interaksi belajar-mengajar semakin hidup. Upaya untuk peningkatan kemampuan guru secara individu telah banyak dilakukan oleh guru yang bersangkutan dengan cara melanjutkan belajar ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti S-l bahkan S-2 dan S-3. Pemerintah juga telah berusaha meningkatkan kemampuan dan kelayakan guru, dimulai dari pendidikan pra jabatan atau yang biasa pre-service training hingga pendidikan setelah meniti jabatan guru atau in-service training seperti penataran, seminar, loka karya, pelatihan dan studi lanjut di lembaga pendidikan formal. Bahkan saat ini pemerintah mewajibkan seorang guru harus memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani serta harus memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. </div><blockquote class="tr_bq">Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau diploma empat. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Sertifikasi profesi guru adalah proses untuk memberikan sertifikat kepada guru yang telah memenuhi standar kualifikasi dan standar kompetensi. Sertifikasi guru merupakan upaya peningkatan mutu guru dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan guru sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan.</blockquote><div style="text-align: justify;">Evaluasi kinerja guru dianggap suatu hal yang penting karena dengan adanya evaluasi akan dapat meningkatkan profesionalitas dan kualitas guru dalam menjalankan tugasnya. Dengan diadakannya evaluasi akan dapat membantu guru-guru dalam mengenai tugas dengan lebih baik, sehingga guru akan dapat menjalankan proses belajar mengajar seefektif mungkin untuk kemajuan siswa dan pendidikan. Di samping itu evaluasi juga dapat memberi masukan yang berharga dalam membantu memenuhi kebutuhan guru akan pengembangan profesi dan kariernya, misalnya melalui latihan dalam tugasnya. Evaluasi tidak dimaksudkan untuk mengkritik dan mencari kesalahan, melainkan mendorong guru dalam pengertian yang konstruktif untuk mengembangkan diri menjadi lebih profesional yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan siswa. Hal ini menuntut perubahan perilaku dan kesediaan guru memeriksa diri secara berkelanjutan.</div><div style="text-align: justify;">Penilaian kinerja guru dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan siswa dengan membantu para guru menyadari potensi mereka dan dapat melaksanakan tugas seefektif mungkin. Penilaian terhadap kinerja guru difokuskan pada usaha untuk meningkatkan prestasi kerja mereka. Setiap guru hendaknya mempunyai uraian tugas yang jelas, karena guru mempunyai peranan sangat penting dalam mewujudkan keberhasilan siswa. Dengan adanya evaluasi kinerja guru tersebut, seorang guru akan lebih berhati-hati dalam segala hal. Terutama dalam mengemban amanah dari Allah. Dalam al-Quran sendiri tentang evaluasi kinerja ini sudah disebutkan dalam surat al Hashr ayat 18, sebagai berikut,</div><div style="text-align: justify;">Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.</div><div style="text-align: justify;">Dari ayat tersebut dapat difahami bahwa yang mengevaluasi terhadap pekerjaan kita bukanlah hanya pimpinan di mana kita bekerja saja, tetapi yang lebih berat adalah bahwa Allah juga mengevaluasi apa yang kita perbuat selama kita hidup. Oleh karena itu kita harus tetap hati-hati dalam melakukan segala hal karena Allah selalu mengawasi kita. Sebagaimana disebutkan dalam surat al-Taghabun ayat 4, yang berbunyi : </div><div style="text-align: justify;">Artinya : tidak ada satu jiwa pun (melainkan) ada penjaganya</div><div style="text-align: justify;">Dalam penelitian ini, hal yang akan diulas adalah program evaluasi kinerja guru yang merupakan suatu bentuk penilaian. Evaluasi kinerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian tentang kedewasaan mental, intelektual dan psikologis secara obyektif. Hasil evaluasi ini akan dipertanggungjawabkan di hadapan kepala sekolah atau tim yang ditunjuk dalam rangka untuk memverifikasi hasil evaluasi tersebut.</div><blockquote class="tr_bq">Hasil evaluasi yang diperoleh oleh para guru dapat digunakan untuk menentukan nasib guru tersebut di masa mendatang. Sebagai contoh apabila hasil evaluasi guru dianggap baik, atau memenuhi kriteria yang ditentukan, maka guru tersebut akan berhak mendapatkan imbalan berupa kenaikan gaji atau jabatan tertentu. Namun sebaliknya, apabila nilai guru dianggap kurang memuaskan atau bahkan cenderung menurun, maka pihak sekolah dapat melakukan tindakan-tindakan yang dapat menghambat karir sang guru atau dalam kasus tertentu guru tersebut akan dialihfungsikan bahkan diberhentikan dari pekerjaannya.</blockquote><div style="text-align: justify;">Format penilaian yang dilakukan oleh SDI X memiliki perbedaan dengan penilaian yang pernah dilakukan oleh lembaga pendidikan lain, Seperti, seorang guru swasta di lembaga pendidikan negeri evaluasi dilakukan langsung oleh kepala sekolah, apabila dianggap bagus maka akan diberikan imbalan yang biasanya berupa kenaikan gaji atau diberikan kepercayaan untuk menyelesaikan tugas tertentu yang dianggap bisa dilaksanakan dengan baik. Sedangkan seorang guru maupun dosen pegawai negeri, mekanisme evaluasinya dilakukan oleh bagian kepegawaian yang hasilnya akan diberikan ketika terjadi kenaikan pangkat saja. </div><div style="text-align: justify;">Lembar evaluasi ini disebut dengan Daftar Penilaian Prestasi Pegawai (DP3). Informasi yang penulis dapatkan, salah satu narasumber menyatakan bahwa mereka dinilai oleh pengawas dari kecamatan atau biasa disebut dengan Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) untuk madrasah. Tetapi informasi yang penulis peroleh dari salah satu dosen pengajar di Universitas Negeri X yang baru beberapa tahun diangkat, beliau mengatakan bahwa tidak mengetahui bagaimana mekanisme penilaian yang dilakukan. Beliau hanya diberi tahu bahwa nilai yang didapatkan harus selalu lebih bagus dari sebelumnya. Apabila terjadi penurunan nilai maka harus siap untuk tidak naik pangkat. Di dalam Undang-undang Guru dan Dosen Bab XII pasal 78, juga disebutkan bahwa evaluasi kinerja pendidikan yang dilakukan oleh satuan pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan demikian evaluasi kinerja tenaga pendidikan telah diundang-undangkan namun belum semua satuan pendidikan melaksanakannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>B. Rumusan Masalah</b></div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan uraian di atas, fokus utama penelitian ini adalah bagaimanakah penyelenggaraan evaluasi kinerja guru di SDI X Full Day School ? Selanjutnya fokus penelitian tersebut dijabarkan dalam beberapa butir sub fokus yang mencakup kegiatan (1) perencanaan evaluasi kinerja guru, (2) pengorganisasian evaluasi kinerja guru, (3) pelaksanaan evaluasi kinerja guru, (4) pengawasan pelaksanaan evaluasi kinerja guru di Sekolah Dasar Islam X Full Day School.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>C. Tujuan Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Penelitian dimaksudkan untuk mendeskripsikan tentang program penyelenggaraan evaluasi kinerja guru di SDI X Full Day School, yang mencakup kegiatan perencanaan evaluasi kinerja guru, pengorganisasian evaluasi kinerja guru, pelaksanaan evaluasi kinerja guru dan pengawasan pelaksanaan evaluasi kinerja guru di Sekolah Dasar Islam X Full Day School.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>D. Manfaat Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Penelitian ini memiliki manfaat teoritis dan praktis. Secara teoritis, penelitian ini akan memberikan kontribusi penting dalam pengembangan ilmu pendidikan khususnya yang terkait dengan manajemen pendidikan. Evaluasi kinerja guru merupakan salah satu topik krusial dalam ilmu manajemen sumber daya manusia yang bertujuan untuk menciptakan tenaga-tenaga profesional di bidangnya.</div><div style="text-align: justify;">Secara praktis, penelitian ini dapat memberi manfaat kepada para guru, bagi sekolah yang diteliti, bagi penulis sendiri serta calon peneliti berikutnya. Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : </div><div style="text-align: justify;">1. Bagi guru</div><div style="text-align: justify;">Manfaat penelitian ini bagi guru ialah mereka akan mendapatkan masukan konstruktif untuk bahan peningkatan kualitas kinerja mereka, sehingga mereka akan berusaha lebih baik dalam melaksanakan tugasnya.</div><div style="text-align: justify;">2. Bagi sekolah</div><div style="text-align: justify;">Manfaat penelitian ini bagi sekolah yang diteliti yaitu akan dapat merumuskan lebih konkrit tentang perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta evaluasi program.</div><div style="text-align: justify;">Selain itu penelitian ini akan dapat digunakan secara langsung oleh sekolah-sekolah lain yang hendak melaksanakan evaluasi kinerja guru sehingga dapat meningkatkan kualitas sekolah.</div><div style="text-align: justify;">3. Bagi penulis</div><div style="text-align: justify;">Manfaat penelitian ini bagi penulis sendiri adalah untuk bekal penulis secara langsung dalam dunia pendidikan setelah masa studi.</div><div style="text-align: justify;">4. Bagi calon peneliti selanjutnya</div><div style="text-align: justify;">Manfaat penelitian ini bagi calon peneliti selanjutnya adalah sebagai bahan penelitian awal bagi mereka yang tertarik dengan masalah tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-82483083671616909162013-05-29T16:30:00.000+07:002013-05-31T00:00:20.584+07:00TESIS MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR ISLAM<div style="text-align: left;"><b><span style="color: red;">(KODE : PASCSARJ-0205) : TESIS MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR ISLAM (PROGRAM STUDI : MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM)</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: center;"><b>BAB I</b></div><div style="text-align: center;"><b>PENDAHULUAN </b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>A. Konteks Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Dalam beberapa tahun terakhir, ada arus pemikiran dan kebutuhan baru dalam dunia pendidikan untuk memberikan perhatian yang proporsional terhadap dimensi-dimensi afektif dari tujuan pendidikan, bersama-sama dengan aspek pengetahuan dan keterampilan. Sejak akhir dasawarsa 1970-an, para ahli pendidikan mulai secara sungguh-sungguh mengembangkan teori pendidikan yang memberikan perhatian pada aspek nilai dan sikap. Dalam referensi Barat, kita menemukan munculnya teori yang dikenal dengan confluence education, affective education, atau values education yang menjadi gerakan sebagai wujud kepedulian pendidikan terhadap pengembangan afektif peserta didik.</div><div style="text-align: justify;">Di Indonesia, kecenderungan ke arah tersebut mulai populer di tahun 1970-an dengan dikembangkannya pendidikan humaniora, yang kemudian disusul dengan populernya pendidikan nilai (value education). Dimana tujuan yang dicita-citakan oleh pendidikan nasional adalah mengembangkan nilai dan sikap serta membentuk kepribadian peserta didik (character building).</div><div style="text-align: justify;">Jika kita menoleh sekilas pada sejarah, gagasan pembangunan bangsa unggul melalui perbaikan pendidikan sebenarnya telah ada sejak kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Presiden pertama kita, Soekarno, telah menyatakan perlunya nation and character building sebagai bagian integral dari pembangunan bangsa. Soekarno menyadari bahwa karakter suatu bangsa berperan besar dalam mempertahankan eksistensi bangsa.</div><div style="text-align: justify;">Selain pernyataan yang diungkapkan oleh Soekarno, kita mendapati baik dalam ketetapan MPR, Undang-Undang dan Peraturan Perundang-undangan lain, tujuan pendidikan nasional adalah untuk melahirkan manusia Indonesia yang berjiwa Pancasilais dan pembentukan karakter kebangsaan (nation dan character building) selalu menjadi titik fokus.</div><div style="text-align: justify;">Dalam ketetapan MPRS tahun 1960 disebutkan : "Politik dan sistem pendidikan nasional, baik yang diselenggarakan pihak pemerintah maupun swasta dari pendidikan prasekolah sampai pendidikan tinggi, supaya melahirkan warga Negara Indonesia yang berjiwa Pancasilais yang berjiwa patriot komplit, dan tenaga-tenaga kejuruan yang ahli dan berjiwa revolusi Agustus 1945."</div><div style="text-align: justify;">Ketetapan MPRS di atas, terulang kembali namun dengan sedikit perubahan redaksi dalam Penetapan Presiden No. 19 tahun 1965 yang berbunyi : "Tujuan Pendidikan Nasional kita, baik yang diselenggarakan pihak pemerintah maupun swasta dari pendidikan prasekolah sampai pendidikan tinggi, supaya melahirkan warga sosialis Indonesia yang susila, yang bertanggungjawab atas terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia, adil dan makmur, baik spiritual maupun materiil dan yang berjiwa Pancasila."</div><div style="text-align: justify;">Selanjutnya dalam ketetapan MPRS tahun 1966 disebutkan : "Tujuan pendidikan nasional adalah : Membentuk manusia Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yang dikehendaki oleh Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dan isi daripada UUD tersebut, dimana isi pendidikan nasional tersebut meliputi : 1) Mempertinggi mental moral-budi pekerti dan memperkuat keyakinan-keyakinan beragama, 2) Membina atau mengembangkan fisik yang kuat dan sehat."</div><div style="text-align: justify;">Format manusia terdidik dalam perspektif UUSPN No. 20/2003 menyatakan : Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.</div><div style="text-align: justify;">Fondasi yang kuat ini kemudian menjadikan bangsa Indonesia terus berbenah untuk mencapai tujuan dan keinginan yang telah diimpikan sejak nenek moyang Indonesia hingga kini. Salah satunya pada paruh terakhir tahun 2010, pihak Kementerian Pendidikan Nasional, mencetuskan gagasan untuk mereaktualisasikan penyelenggaraan pendidikan karakter bangsa.</div><div style="text-align: justify;">Hal ini dilakukan, karena Kementerian Pendidikan Nasional menyadari bahwa bangsa Indonesia saat ini sedang menghadapi dua tantangan besar, yaitu desentralisasi atau otonomi daerah yang sudah dimulai, dan era globalisasi total yang akan terjadi pada tahun 2020. Kedua tantangan tersebut merupakan ujian yang cukup berat yang harus dilalui dan dipersiapkan oleh bangsa Indonesia. Kunci sukses dalam menghadapi tantangan berat itu terletak pada tersedianya kualitas sumberdaya manusia (SDM) Indonesia yang handal dan berkarakter. Oleh karenanya, peningkatan kualitas SDM sejak dini merupakan hal signifikan yang harus dipikirkan secara sungguh-sungguh. Salah satu cara, adalah melalui dunia pendidikan yang menjadi tempat untuk membentuk generasi yang memiliki nation and character building yang kuat.</div><blockquote class="tr_bq">Paradigma "Build Nation Build School” telah menjadi pegangan para pemimpin Negara-negara maju, seperti Thomas Jefferson, Abraham Lincoln (Amerika Serikat), Kaisar Meize (Jepang), dan Ottofon Bismack (Jerman). Menurut Soedijarto dalam Saridjo menyatakan bahwa paradigma ini juga dianut oleh Soekarno-Hatta, tetapi sangat disayangkan tidak diikuti oleh para penerusnya. Paradigma "Build Nation Build School" ini hilang ketika masa pemerintahan orde baru.</blockquote><div style="text-align: justify;">Seiring dengan berjalannya waktu, paradigma yang sempat tidak di indahkan ini kembali terangkat ke permukaan. Muhammad Nuh beserta seluruh staf Kementerian Pendidikan Nasional bersama-sama menata pendidikan Indonesia untuk menciptakan dan menyiapkan generasi yang handal, salah satunya dengan program pendidikan karakter dari jenjang pra sekolah hingga jenjang perguruan tinggi, atau bahkan pada titik yang tak terbatas (never ending process).</div><div style="text-align: justify;">Kepala bagian Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional Mansyur Ramli menyatakan, pendidikan karakter bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan, karena selama ini telah ada pada kurikulum beberapa mata pelajaran. Namun melihat pada evaluasi yang telah dilaksanakan, ditemukan bahwa pendidikan karakter yang ada lebih menekankan pada domain kognitif saja. Oleh karenanya, ke depannya akan lebih menekankan pada domain afektif dan psikomotor.</div><div style="text-align: justify;">Fenomena yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini sangat mendesak untuk adanya aktualisasi program pendidikan karakter. Degradasi moral melanda para generasi muda Indonesia, bahkan sebagian pakar menyebutkan bahwa Indonesia sedang pada posisi krisis multidimensional. Sebagaimana pendapat Thomas Lickona, yang dikutip oleh Ratna Megawangi, mengungkapkan bahwa ada sembilan tanda-tanda zaman yang harus diwaspadai karena jika tanda-tanda ini sudah ada, itu berarti bahwa sebuah Bangsa sedang menuju jurang kehancuran. Tanda-tanda yang dimaksud antara lain : </div><div style="text-align: justify;">1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, seperti tawuran.</div><div style="text-align: justify;">2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk, seperti mengolok-olok teman sebayanya, atau berkata tidak sopan pada pendidik/guru.</div><div style="text-align: justify;">3. Pengaruh peer-group yang kuat dalam tindak kekerasan.</div><div style="text-align: justify;">4. Meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas.</div><div style="text-align: justify;">5. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk.</div><div style="text-align: justify;">6. Menurunnya etos kerja.</div><div style="text-align: justify;">7. Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru.</div><div style="text-align: justify;">8. Rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara, membudayanya ketidakjujuran, dan </div><div style="text-align: justify;">9. Adanya rasa saling curiga dan kebencian di antara sesama.</div><div style="text-align: justify;">Fenomena-fenomena tersebut menciptakan suasana yang semakin tidak sehat di Indonesia. Belum lagi beberapa hal yang berkaitan dengan rendahnya mutu pendidikan, dilihat dari daya saing SDM Indonesia saat ini dibandingkan dengan Negara-negara tetangga. Hasil survey yang dilakukan oleh "Trend in Internasional Mathematic and Sciences Study" (TIMSS) yang dimuat pada harian kompas tanggal 22 Desember 2004 dan kompas 10 Januari 2005 mengemukakan bahwa berbagai hasil survey yang dilakukan oleh beberapa lembaga internasional mendapati prestasi peserta didik Indonesia pada posisi bawah. </div><div style="text-align: justify;">Garin Nugroho dalam Masnur menegaskan bahwa pendidikan di Indonesia kini sudah kehilangan ruh-ruh yang diwariskan oleh nenek moyangnya. Pendidikan kita saat ini lebih mengedepankan pada pemuasan pasar, atau dapat dibahasakan dengan berburu peminat yang banyak, bukan pada kualitas lulusan yang berkarakter.</div><blockquote class="tr_bq">Lebih lanjut Garin menegaskan sebagian besar lembaga pendidikan di Indonesia tidak mengarah pada pembentukan karakter sebagaimana yang pernah dilakukan oleh nenek moyang. Lembaga pendidikan kita lebih memilih meluluskan seluruh siswanya meskipun tidak memenuhi syarat hanya untuk mencari pasaran saja, namun tidak memikirkan pada pencitraan dan pertumbuhan karakter yang tidak baik pada lulusan.<br />Hal ini dapat dilihat dengan adanya ketidak jujuran yang sering terjadi di UN (Ujian Nasional) beberapa tahun terakhir ini. Satu fenomena ini mencerminkan bahwa sebagian besar lembaga pendidikan kita masih beranggapan bahwa dengan meluluskan seluruh siswanya, akan berakibat pada banyaknya peminat yang akan masuk dalam lembaga tersebut. Namun, melupakan karakter buruk yang timbul pada lulusan yang dipaksakan lulus tersebut. Fenomena ini sudah merebak dan lambat laun merusak karakter peserta didik yang merupakan "agent of change" dan sekaligus sebagai penerus kelangsungan hidup bangsa Indonesia.</blockquote><div style="text-align: justify;">Beberapa kasus di atas semakin memperkuat alasan Kementerian Pendidikan Nasional untuk mengaktualisasikan program pendidikan karakter secara serentak diseluruh jenjang pendidikan. Hal ini dapat dimulai dengan mendisiplinkan mereka dalam beribadah, menghargai waktu dengan datang tepat waktu di sekolah, mentaati dan patuh terhadap orang tua dan guru, menghargai dan mengasihi teman, serta mengerti dan mencintai alam sekitarnya, memiliki rasa tanggungjawab terhadap segala perbuatan yang dilakukannya, dan mencintai bahasa dan kebudayaan Indonesia (nation).</div><div style="text-align: justify;">Sebagaimana yang dirumuskan oleh Ratna Megawangi, menyebutkan sembilan pilar karakter nilai-nilai luhur universal yang perlu ditanamkan kepada anak sejak dini usia prasekolah, yaitu : </div><div style="text-align: justify;">1. Karakter cinta Tuhan Allah dengan segala ciptaan-Nya (Love Allah, trust, reverence, loyalty)</div><div style="text-align: justify;">2. Kemandirian dan tanggung jawab (responsibility, excellence, self reliance, discipline, orderliness)</div><div style="text-align: justify;">3. Kejujuran/amanah, diplomatis (trustworthiness, reliability, honesty)</div><div style="text-align: justify;">4. Hormat dan santun (respect, courtessy, obedience)</div><div style="text-align: justify;">5. Dermawan, suka menolong, gotong royong, kerjasama (love, compassion, caring, empathy, generosity, moderation, cooperation)</div><div style="text-align: justify;">6. Percaya diri dan pekerja keras (confidence, assertiveness, creativity, resourcefulness, courage, determination, and enthusiasm)</div><div style="text-align: justify;">7. Kepemimpinan dan keadilan (justice, fairness, mercy, leadership)</div><div style="text-align: justify;">8. Baik dan rendah hati (kindness, friendliness, humility, modesty)</div><div style="text-align: justify;">9. Karakter toleransi, kedamaian dan kesatuan (tolerance, flexibility, peacefulness, unity).</div><div style="text-align: justify;">Dengan demikian, maka keterpurukan Indonesia yang disebabkan degradasi moral yang dapat merusak karakter bangsa akan dapat ditanggulangi dengan mempersiapkan generasi muda yang benar-benar berkarakter, serta dilaksanakan secara tersistem di lembaga pendidikan sejak dini.</div><div style="text-align: justify;">Pada permasalahan yang berkaitan dengan karakter ini, upaya perbaikan pendidikan tidak hanya membutuhkan perbaikan pada sisi manajerial, dibutuhkan juga usaha perbaikan pendidikan yang bersifat pemberian keterampilan peserta didik atau biasa disebut dengan soft skill, pengembangan diri dan pembinaan karakter melalui pemberian kegiatan-kegiatan yang akan membentuk karakter dalam ekstra kurikuler.</div><div style="text-align: justify;">Pernyataan di atas semakin dikuatkan dengan adanya sebuah penelitian di Harvard University Amerika Serikat, yang membuktikan bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Dalam penelitian ini diungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa penerapan pendidikan karakter pada peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan.</div><div style="text-align: justify;">Karenanya, Kemendiknas Pendidikan Nasional menegaskan dengan setegas-tegasnya tentang kewajiban penerapan program pendidikan karakter diseluruh jenjang pendidikan, terlebih pada sekolah yang secara kemampuan manajerialnya sudah mapan. Dengan tujuan output dari pendidikan tersebut memiliki kecerdasan yang kaffah.</div><div style="text-align: justify;">Melihat dari beberapa fenomena yang telah diungkapkan pada jabaran sebelumnya, dan juga memperhatikan tentang core pendidikan Indonesia saat ini, yaitu penanaman karakter dan perilaku yang baik terhadap peserta didik. Sesuai dengan UUSPN no 20/2003 yang menyatakan bahwa manusia terdidik adalah manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga</div><div style="text-align: justify;">negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Maka pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan Nasional sudah mencanangkan penerapan pendidikan karakter untuk semua tingkat pendidikan, dari Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (PT).</div><div style="text-align: justify;">Guna merespon serta mendukung program pendidikan karakter sebagaimana yang telah dijabarkan sebelumnya, maka peneliti tergugah untuk melaksanakan penelitian yang akan dilaksanakan di tingkat Sekolah Dasar. Argumen dan alasan mengapa memilih Sekolah Dasar sebagai tempat penelitian yakni berangkat dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Otago, di Dunedin New Zealand, pada 1000 anak yang diteliti selama 23 tahun dimulai pada 1972. Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga kali, yakni pengamatan pada waktu anak berusia 3 tahun, 21 tahun dan terakhir pada waktu berumur 26 tahun. Hasil penelitian tersebut menyatakan : </div><div style="text-align: justify;">Anak-anak yang ketika berusia 3 tahun telah didiagnosa sebagai "uncontrollable toddlers" (anak yang sulit diatur, pemarah, dan pembangkang), ternyata ketika umur 18 tahun mereka menjadi remaja yang bermasalah, agresif, dan memiliki masalah dalam pergaulan. Ketika pada usia 21 tahun mereka sulit membina hubungan sosial dengan orang lain, bahkan ada yang terlibat dalam tindak kriminal. Begitu juga sebaliknya, anak-anak usia 3 tahun yang sehat jiwanya "well-adjusted toddlers" ternyata setelah dewasa menjadi orang-orang yang berhasil dan sehat jiwanya.</div><div style="text-align: justify;">Selain penelitian di atas, seorang pakar ahli dalam pendidikan karakter Thomas Lickona dalam Megawangi menyebutkan : a child is only known substance from which a responsible adult can be made. (seorang anak adalah satu-satunya "bahan bangunan" yang diketahui dapat membentuk seorang dewasa yang bertanggung jawab).</div><div style="text-align: justify;">Hasil penelitian inilah yang kemudian membuat peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tentang pelaksanaan program pendidikan karakter di tingkatan Sekolah Dasar.</div><div style="text-align: justify;">Oleh karena itu, berangkat dari latar belakang dan fenomena yang telah digambarkan di atas, maka menarik untuk dikaji dan diadakan penelitian (research), dengan ini peneliti mengambil judul penelitian "<b>Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Islam</b>".</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>B. Fokus Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Dari konteks penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan "Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar ", fokus tersebut dijabarkan dalam beberapa sub fokus sebagai berikut : </div><div style="text-align: justify;">1. Bagaimanakah perencanaan pendidikan karakter di Sekolah Dasar X ?</div><div style="text-align: justify;">2. Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan karakter di Sekolah Dasar X ?</div><div style="text-align: justify;">3. Bagaimanakah evaluasi pendidikan karakter di Sekolah Dasar X ?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>C. Tujuan Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Dari beberapa sub fokus yang telah dijabarkan diatas, maka tujuan dari penelitian ini antara lain : </div><div style="text-align: justify;">1. Mendeskripsikan dan mengetahui secara mendalam proses perencanaan pendidikan karakter di Sekolah Dasar X.</div><div style="text-align: justify;">2. Mendeskripsikan dan mengetahui secara mendalam proses pelaksanaan pendidikan karakter di Sekolah Dasar X.</div><div style="text-align: justify;">3. Mendeskripsikan dan mengetahui secara mendalam proses evaluasi pendidikan karakter di Sekolah Dasar X.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>D. Manfaat Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang mendalam dan komprehensif terhadap peneliti khususnya dan instansi-instansi pendidikan yang sedang dan akan mengembangkan pendidikan karakter di sekolah. Dan secara ideal, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa aspek, diantaranya : </div><div style="text-align: justify;">a. Secara Teoritis</div><div style="text-align: justify;">1) Memberikan sumbangan keilmuan terhadap perkembangan ilmu manajemen pendidikan terutama berkenaan dengan manajemen sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter di sekolah.</div><div style="text-align: justify;">2) Sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang serupa pada masa yang akan datang.</div><div style="text-align: justify;">b. Secara Praktis</div><div style="text-align: justify;">1) Bagi institusi yang diteliti, sebagai masukan yang konstruktif dalam mengelola program pendidikan karakter di sekolah.</div><div style="text-align: justify;">2) Menjadi bahan masukan dan sekaligus referensi bagi kepala sekolah, beserta wakil kepala sekolah, guru, komite sekolah dan seluruh warga sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter di sekolah.</div><div style="text-align: justify;">3) Bagi para pengambil kebijakan, sebagai salah satu acuan dalam mengambil keputusan dan kebijakan tentang pengembangan pendidikan karakter di sekolah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-53853394575466906202013-05-29T16:28:00.000+07:002013-05-31T00:00:20.597+07:00TESIS PELAKSANAAN SUPERVISI PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR<div style="text-align: left;"><b><span style="color: red;">(KODE : PASCSARJ-0204) : TESIS PELAKSANAAN SUPERVISI PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (PROGRAM STUDI : MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM)</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: center;"><b>BAB I </b></div><div style="text-align: center;"><b>PENDAHULUAN</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>A. Konteks Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Di Indonesia perkembangan lembaga pendidikan madrasah sangat penting dan terkait dengan peran Departemen Agama. Lembaga Departemen Agama secara intensif memperjuangkan politik pendidikan Islam di Indonesia. Orientasi Departemen Agama dalam bidang pendidikan Islam bertumpu pada aspirasi umat Islam agar pendidikan agama diajarkan di sekolah-sekolah, di samping perkembangan madrasah itu sendiri. Madrasah adalah lembaga pendidikan yang berciri khas Islam. Lembaga ini selain sebagai pelaksana pendidikan umum juga pelaksana pendidikan agama. Lembaga pendidikan madrasah melaksanakan dua kajian materi ajar karena diharapkan selain memperoleh pengetahuan juga menanamkan nilai-nilai keislaman pada peserta didik. Oleh karena itu, lembaga pendidikan madrasah yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat, harus diperhatikan untuk ditingkatkan mutunya, baik perbaikan tentang pelaksanaan pendidikan maupun perbaikan-perbaikan administrasi. Pentingnya perhatian khusus terhadap pelaksanaan pendidikan dan administrasi pada lembaga pendidikan madrasah, yang menurut H. Mudjia Rahardjo diyakini bahwa lembaga-lembaga pendidikan tersebut (madrasah) memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya sehingga diperlukan model pengelolaan secara khusus pula. Lebih rinci beliau menjelaskan keunikan kekhususan lembaga pendidikan madrasah itu adalah karena terdapatnya nilai-nilai ikhlas, barokah, tawadu, istiqamah, ijtihad dan sebagainya.</div><div style="text-align: justify;">Di dalam KMA No. 373 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota yakni pada pasal 2 dijelaskan tugas pokok dan fungsinya sebagai berikut : "Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi mempunyai tugas melaksanakan tugas pokok dan fungsi Departemen Agama dalam wilayah Provinsi berdasarkan Kebijakan Menteri Agama dan Peraturan perundang-undangan. Adapun tugas dan fungsi bidang yang mengurusi pendidikan adalah Mapenda sebagaimana disebut dalam pasal 31 yang menjelaskan sebagai berikut : Bidang Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan bimbingan di bidang penyelenggaraan pendidikan pada madrasah dan pendidikan agama Islam pada sekolah umum dan serta sekolah luar biasa.</div><div style="text-align: justify;">Pengawas sekolah mata pelajaran agama Islam pada sekolah umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 381 Tahun 1999 tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan pengawas pendidikan agama ada dua macam yaitu pengawas mata pelajaran pendidikan agama Islam pada TK, SD, SLB serta pengawas sekolah mata pelajaran agama Islam SLTP, SMU/K. Adapun RA/BA, MI dan MD Awaliyah diawasi oleh pengawas sekolah mata pelajaran pendidikan agama RA/BA, MI, MDA, sedangkan pada MTS/MA MD Wustho dan MD Auliya diangkat pengawas sekolah rumpun mata pelajaran Al-Quran Hadits (Ilmu Tafsir, Ilmu Hadits, Bahasa Arab), pengawas sekolah rumpun mata pelajaran Aqidah Akhlak (Keimanan, Akhlaq, Sejarah Kebudayaan Islam) dan pengawas sekolah rumpun mata pelajaran syariah (Fiqih, Ushul Fiqih).</div><div style="text-align: justify;">Merujuk tugas Departemen Agama dalam hal pendidikan, maka tentunya pengembangan dan peningkatan mutu madrasah adalah bagian dari tanggung jawab Departemen Agama. Dengan demikian, Departemen Agama punya tugas dalam rangka perkembangan dan peningkatan mutu madrasah. Mutu pendidikan merupakan standar yang perlu dicapai, kesesuaian dengan apa yang diharapkan oleh (stakeholder), memenuhi janji, atau sesuatu produk yang memenuhi persyaratan dan harapan. Sebagaimana diungkapkan oleh Muhaimin bahwa mutu adalah kesesuaian dengan standar, kesesuaian dengan harapan/permintaan stakeholder, pemenuhan janji yang telah diberikan, semua karakteristik produk dan pelayanan yang memenuhi persyaratan dan harapan.</div><blockquote class="tr_bq">Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Republik Indonesia No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada Pasal 25 disebutkan bahwa (1) Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. (2) Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran. Selain itu pada Pasal 26 butir 1, 2, 3 dan 4 disebutkan pada intinya bahwa standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan bertujuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak serta ketrampilan untuk hidup mandiri. Salah satu pola dalam mewujudkan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) madrasah tersebut tentunya diupayakan melalui peran guru dalam KBM. S. Nasution mengungkapkan bahwa (1) mengajar ialah menanamkan pengetahuan kepada murid, (2) menyampaikan kebudayaan kepada anak, dan (3) aktivitas mengorganisasikan atau mengatur lingkungan dengan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar-mengajar.</blockquote><div style="text-align: justify;">Sebagian besar problem mutu lembaga pendidikan madrasah terletak pada kurangnya profesionalisme pendidik dalam melakukan KBM (Kegiatan Belajar mengajar) dan berdampak pada citra dan mutu pendidikannya. Tidak mengherankan, jika terdapat sekian banyak lembaga pendidikan madrasah yang kurang bermutu. KBM punya hubungan erat dengan supervisi (pengawasan), karena di mana supervisi punya peran penting dalam memberikan bimbingan, penilaian, arahan terhadap pendidik guna perbaikan proses kegiatan belajar mengajar menjadi lebih baik dan lebih profesional. Supervisi bertujuan memberikan bantuan secara teknis dan bimbingan kepada pendidik dan staf sekolah guna meningkatkan kualitas kinerja utamanya dalam melakukan KBM. Dalam Q.S. At-Tahrim ayat 6 Allah SWT berfirman : </div><div style="text-align: justify;">“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka“.</div><div style="text-align: justify;">Ayat tersebut memberikan indikasi berupa penekanan tentang introspeksi diri, di mana kontrol diri pribadi sebagai pimpinan atau cerminan pada orang lain. Bila dikaitkan dengan proses pembelajaran, maka seorang guru diharapkan untuk memberikan yang terbaik bagi peserta didik. Yakni mampu menunjukkan sikap, sifat yang mulia serta profesional dalam pelaksanaan pembelajaran. Jika demikian akan berpengaruh kepada peserta didik dan menjadi peserta didik yang berkualitas. Begitu pula, bila dikaitkan dengan supervisi, maka seorang supervisor adalah seorang pemimpin yang bertanggung jawab terhadap perbaikan-perbaikan ketrampilan mengajar guru. Untuk itu, supervisor dengan segala sikap, sifat mulia yang dimiliki bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan, arahan, bantuan, petunjuk kepada guru, guna perbaikan menuju profesionalisme dalam pembelajaran.</div><div style="text-align: justify;">Keputusan MENPAN Nomor 118/1996 bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, diperlukan adanya Pegawai Negeri Sipil yang bertugas secara penuh untuk melakukan pengawasan dan pendidikan di sekolah pada Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Departemen Agama, dan departemen lainnya.</div><div style="text-align: justify;">Lanjut disebutkan, bahwa dalam Keputusan MENPAN Nomor 118/1996 Bab I Pasal 1 butir 1 menyebutkan bahwa pengawas sekolah (madrasah) adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwewenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah, dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah, dasar dan menengah. Untuk itu, dalam rangka menjamin peningkatan mutu lembaga pendidikan madrasah tentunya diperlukan pengawasan atau supervisi, karena pengawasan atau supervisi dalam sebuah lembaga pendidikan sangat diperlukan dalam rangka menjamin kualitas (quality assurance) agar sesuai dengan tujuan pendidikan. Supervisi/pengawasan yang baik akan menciptakan profesional guru dalam KBM, apabila proses KBM dilaksanakan secara profesionalisme maka akan menghasilkan prestasi belajar yang baik dan kemudian akan menghasilkan kompetensi lulusan yang baik pula.</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, Papua adalah salah satu dari provinsi negara Indonesia yang berada dan identik dengan daerah keterbelakangan dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia. Di antaranya (1) selain daerahnya masih terbelakang dalam pendidikan dan pembangunan, (2) penduduk aslinya mayoritas beragama Kristen, (3) sakral dengan tradisinya, (4) sulit dijangkau daerah satu dengan lainnya (5) sangat tinggi fanatisme dengan keyakinannya (6) kurang (sangat kecil) perhatian pemerintah daerah tentang fisik dan fasilitasnya maupun perhatian dalam rangka peningkatan mutu terhadap lembaga pendidikan madrasah ketimbang lembaga pendidikan umum.</div><div style="text-align: justify;">Fenomena yang terjadi pada lembaga pendidikan madrasah tersebut di atas tentunya sangat berimbas kepada keberadaan dan ruang gerak lembaga pendidikan madrasah. Tentu disadari demikian, namun perkembangan dan peningkatan mutu pendidikan madrasah di Papua punya keunikan tersendiri. Keunikannya itu, (1) bahwa umat Islam yang minoritas di Papua mampu mewujudkan ruh jihadnya dalam mengadakan, melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dan pengajaran madrasah di tengah-tengah masyarakat X.</div><div style="text-align: justify;">Keberadaan madrasah sebagaimana dijelaskan di atas adalah jumlah keseluruhan madrasah di kota X yang terdiri dari Madrasah Ibtidaiah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Dari keseluruhan madrasah itu yang dapat diambil sebagai sasaran kajian pada penelitian ini hanya madrasah ibtidaiah alasannya adalah : </div><div style="text-align: justify;">1. Madrasah Ibtidaiah sebagai lembaga pendidikan dasar mempunyai kedudukan yang sama dengan lembaga pendidikan dasar umum lainnya, tetapi kurang diminati oleh masyarakat Islam dalam menyekolahkan anak padanya.</div><div style="text-align: justify;">2. Madrasah Ibtidaiah sebagai lembaga pendidikan Islam punya peran ganda terhadap peserta didik, yakni selain memberikan pengetahuan umum juga menanamkan nilai-nilai dasar keislaman.</div><div style="text-align: justify;">3. Madrasah Ibtidaiah memiliki guru yang berpendidikan rendah maupun kepala sekolah, tetapi mutu pendidikannya sangat diperhitungkan</div><div style="text-align: justify;">4. Madrasah Ibtidaiah pada umumnya memiliki guru honorer, tetapi sangat komitmen terhadap tugas pokoknya.</div><div style="text-align: justify;">5. Lulusan Madrasah Ibtidaiah dapat diterima pada sekolah lanjutan yang dianggap unggul.</div><div style="text-align: justify;">Selain pilihan jenis lembaga pendidikan madrasah juga pembatasan terhadap lembaga pendidikan madrasah ibtidaiah yang dijadikan peneliti sebagai situs penelitian yakni lembaga pendidikan madrasah ibtidaiah Y, Z, dan V. Dengan tiga lokasi penelitian tersebut maka rancangan penelitian ini adalah studi multi kasus yaitu suatu studi yang menggabungkan beberapa studi kasus tunggal. Alasan dipilihnya tiga madrasah ibtidaiah itu karena ketiga lembaga pendidikan madrasah ibtidaiah tersebut eksisnya sudah berbeda dengan madrasah lainnya dan dianggap sudah maju. Indikator yang dijadikan sebagai alasan majunya ketiga lembaga pendidikan madrasah tersebut adalah (1) diminati oleh masyarakat untuk menyekolahkan anaknya pada lembaga-lembaga tersebut, (2) lulusannya dapat diterima pada sekolah lanjutan yang unggul dan (3) memiliki sarana pendidikan yang memadai.</div><div style="text-align: justify;">Selain diketahui pesatnya keberadaan dan perkembangan madrasah di X juga hal yang penting untuk diperhatikan adalah bagaimana peningkatan mutu pendidikan madrasah utamanya tentang pelaksanaan supervisi terhadap profesionalisme guru-guru dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Banyak faktor yang terjadi pada pelaksanaan supervisi yang menjadi tolak ukur terhadap rendahnya perkembangan dan peningkatan mutu lembaga pendidikan madrasah. Di antara faktor-faktor tersebut adalah (1) adanya sebagian pengawas yang sangat minim kemampuan mereka tentang sekian edukatif administrasi, adanya rasa enggan untuk datang ke sekolah, (2) minimnya tenaga teknis, (3) mekanisme kepengawasan/supervisi kurang dipahami, (4) tugas pokoknya belum sesuai dengan fungsi supervisi, (5) tidak memadai sarana prasarana, (6) rendahnya perhatian birokrasi terhadap supervisi dan (7) lemahnya sistem rekrutmen.</div><div style="text-align: justify;">Faktor-faktor penghambat pelaksanaan supervisi sebagaimana disebutkan di atas memang selalu terjadi. Untuk itu, fenomena tentang pelaksanaan supervisi di madrasah ibtidaiah didasarkan atas alasan (1) keahlian kepala sekolah masih di bawah standar, berpendidikan setingkat PGA, PGSD, dan Diploma, (2) supervisi dilaksanakan oleh Dinas P dan P dan Pengawas PAI bukan kepala sekolah, (3) pendidikan pendidik umumnya PGSD, Diploma dan honorer, (4) kurangnya perhatian membuat persiapan perangkat mengajar, (5) kurangnya pengetahuan pendidik terhadap ketrampilan dasar mengajar, (6) minimnya pendidik dalam mengelola kelas, (7) minimnya pendidik dalam mengolah materi ajar, (8) sebagian guru yang enggan terhadap supervisor, dan (9) merasa adanya kesamaan status pendidikan.</div><div style="text-align: justify;">Melihat fenomena yang terjadi sebagaimana dijelaskan di atas, tentu dapat diprediksi bahwa mutu pendidikan madrasah menjadi terabaikan. Mengapa ? Karena salah satu kriteria pencapaian mutu pendidikan adalah SDM kepala sekolah dan pendidik (guru). Jika SDM kepala sekolah dan guru madrasah di X menunjukkan demikian tentu pula berpengaruh kepada kualitas KBM yang dilaksanakan. Di antaranya adalah pelaksanaan perangkat persiapan mengajar terabaikan bahkan lebih-lebih 8 ketrampilan dasar mengajar pun tidak dipahami. Apabila pelaksanaan KMB tidak berkualitas, maka tentu berpengaruh kepada kualitas peserta didik dan akhirnya berpengaruh kepada kualitas pendidikan secara keseluruhan.</div><div style="text-align: justify;">Salah satu tugas pokok dalam peningkatan mutu pendidikan madrasah adalah lewat bidang supervisi/pengawas. Sebagaimana dijelaskan dalam Keputusan MENPAN Nomor 118 Tahun 1996 Bab 1 Pasal 1 tersebut di atas. Eksisnya supervisi/pengawasan Departemen Agama dalam penanganan terhadap peningkatan mutu madrasah, karena selain keadaan daerah yang kurang bersahabat, minimnya pendidikan guru dan kepala sekolah madrasah, pelaksanaan supervisi/pengawasan di X tidak dilakukan oleh kepala sekolah, melainkan dilakukan oleh pengawas Dinas Pendidikan dan Pengajaran bagi sekolah umum dan pengawas Departemen Agama bagi madrasah.</div><div style="text-align: justify;">Untuk itu, dengan alasan dan penjelasan tersebut, yakni pelaksanaan supervisi pengawas pendidikan agama Islam terhadap profesionalisme pendidik maupun kepala sekolah dalam peningkatan mutu madrasah melalui KBM pada madrasah khususnya madrasah dianggap logis dan unik untuk diteliti. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>B. Fokus Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan konteks penelitian yang telah diuraikan di atas, maka fokus penelitian pada penelitian ini adalah : </div><div style="text-align: justify;">1. Bagaimana pelaksanaan supervisi pengawas pendidikan agama Islam terhadap KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di madrasah ibtidaiah X ?</div><div style="text-align: justify;">2. Apa implikasi pelaksanaan supervisi pengawas pendidikan agama Islam terhadap KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di madrasah ibtidaiah X ?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>C. Tujuan Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Dilihat dari rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah : </div><div style="text-align: justify;">1. Untuk mengetahui pelaksanaan supervisi pengawas pendidikan agama Islam terhadap KBM (persiapan atau perangkat KBM) di madrasah ibtidaiah Y, Z dan V.</div><div style="text-align: justify;">2. Untuk mengetahui implikasi pelaksanaan supervisi pengawas pendidikan agama Islam terhadap KBM (persiapan atau perangkat KBM) di madrasah ibtidaiah Y, Z dan V.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>D. Manfaat Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan judul penelitian Pelaksanaan Supervisi Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) terhadap Kegiatan Belajar Mengajar di madrasah X, maka manfaat penelitian ini dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu : </div><div style="text-align: justify;">1. Manfaat secara Umum : </div><div style="text-align: justify;">a. Memberikan pengetahuan kepada lembaga pendidikan lain tentang pentingnya pelaksanaan supervisi pengawas pendidikan agama Islam terhadap KBM (persiapan atau perangkat KBM) di madrasah ibtidaiah Y, madrasah ibtidaiah Z, dan madrasah ibtidaiah V.</div><div style="text-align: justify;">b. Memberikan pengetahuan kepada lembaga-lembaga pengelolaan pendidikan lainnya, tenaga pendidikan, aktivis pendidikan dan masyarakat pada umumnya tentang implikasi pelaksanaan supervisi Pengawas Pendidikan Agama Islam terhadap KBM (persiapan atau perangkat KBM) di madrasah ibtidaiah Y, madrasah ibtidaiah Z, dan madrasah ibtidaiah V. </div><div style="text-align: justify;">2. Manfaat Secara Khusus : </div><div style="text-align: justify;">a. Memberikan pengetahuan kepada seluruh aktivis pendidikan X tentang pelaksanaan supervisi pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) terhadap KBM (persiapan atau perangkat KBM) di madrasah ibtidaiah Y, madrasah ibtidaiah Z, dan madrasah ibtidaiah V.</div><div style="text-align: justify;">b. Memberikan pengetahuan kepada pihak madrasah tentang pentingnya implikasi pelaksanaan supervisi pengawas pendidikan agama Islam terhadap KMB (persiapan atau perangkat KBM) di madrasah ibtidaiah Y, Z dan V.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-16138785740196573052013-05-29T16:24:00.000+07:002013-05-31T00:00:20.609+07:00TESIS PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMP<div style="text-align: left;"><b><span style="color: red;">(KODE : PASCSARJ-0203) : TESIS PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMP (PROGRAM STUDI : MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM)</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: center;"><b>BAB I </b></div><div style="text-align: center;"><b>PENDAHULUAN</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>A. Konteks Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan tujuannya yakni kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka kinerja guru perlu ditingkatkan. Oleh karena itu diperlukan peran dari kepala sekolah untuk mendorong bawahannya/guru-gurunya supaya berkinerja lebih tinggi lagi.</div><div style="text-align: justify;">Guru mengemban peran istimewa dalam masyarakat sebagai pelaku perubahan. Guru berperan bukan hanya sebagai pelaku perubahan yang menggerakkan roda transformasi sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Lebih dari itu guru bisa memiliki peranan utama sebagai pendidik karakter. Ia bukan saja mengubah hidup siswa, namun juga memperkaya dan memperkokoh kepribadian siswa menjadi insan berkeutamaan karena memiliki nilai-nilai yang ingin diperjuangkan dan diwujudkan dalam masyarakat. Ia bukan saja mengubah anak didik menjadi anak pandai, melainkan membekali mereka dengan keutamaan dan nilai-nilai yang mempersiapkan mereka menjadi insan yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri, orang lain, dan masyarakat. Sebagai pendidik karakter, guru membekali anak didik dengan nilai-nilai hidup yang berguna bagi hidupnya sekarang dan yang akan datang. Dengan menjadi pendidik karakter, guru mengukuhkan dirinya sebagai pelaku perubahan yang sesungguhnya.</div><div style="text-align: justify;">Melihat kenyataan tersebut, mantan Menteri Pendidikan Nasional Wardiman Djoyonegoro dalam pernyataan yang dikutip Mulyasa, mengungkapkan sedikitnya terdapat tiga syarat utama yang harus diperhatikan dalam pembangunan pendidikan agar dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), yakni : (1) sarana gedung, (2) buku yang berkualitas, (3) guru dan tenaga kependidikan yang professional.</div><div style="text-align: justify;">Untuk poin yang terakhir disebutkan diatas, saat ini mendesak untuk diberdayakan dan ditingkatkan, baik dari segi profesionalitas maupun motivasi kerjanya. Walaupun memang diakui sebagai sebuah system, pendidikan tidak akan terlepas dari factor-faktor pendukung lainnya. Guru sebagai ruh sebuah lembaga pendidikan menurut pandangan penulis adalah yang paling utama keberadaannya. Dalam konteks pendidikan Islam karakteristik guru yang profesional selalu tercermin dalam segala aktivitasnya sebagai murabbiy, mu'allim, mursyid, dan mu’addib.</div><blockquote class="tr_bq">Mengingat guru sebagai ujung tombak yang tidak terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, peranan kepala sekolah sebagai motivator dalam sebuah lembaga pendidikan bertanggung jawab dalam membina bawahannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Terutama dalam meningkatkan motivasi kerja guru dalam membimbing dan mengarahkan siswa menjadi manusia yang berkualitas dan patut dibanggakan.</blockquote><div style="text-align: justify;">Untuk tujuan tersebut diatas, menumbuhkan motivasi kerja guru dalam sebuah lembaga pendidikan adalah kerja keras kepala sekolah. Seorang pemimpin pendidikan merupakan sentral dari kegiatan yang diprogramkan. Pemimpin merupakan decision maker dan juga teladan bagi anak buahnya. Karena itu seorang pemimpin setidaknya dapat memberikan contoh yang baik kepada anak buahnya. Sebagai pembuat keputusan dan penentu kebijakan, seorang pemimpin harus memiliki satu aspek yang memiliki peran yang sangat penting dalam memimpin organis asi bersangkutan.</div><div style="text-align: justify;">Ketidakmampuan atau kegagalan seorang pemimpin dalam memimpin organisasinya menurut Sondang P. Siagian dapat berakibat kepada tiga hal yang negatif, yaitu : </div><div style="text-align: justify;">1. Para anggota organisasi akan menunjukkan perilaku yang tercermin pada tindak tanduk yang negatif, misalnya sering mangkir, kegairahan kerja dan produktifitas rendah, adanya tuntutan yang sukar diterima oleh akal sehat dan tindakan negatif lainnya. Sehingga dapat disimpulkan perilaku mereka merugikan organisasi sebagai keseluruhan.</div><div style="text-align: justify;">2. Tindakan para anggota organisasi ditujukan kepada pemuasan kebutuhan dan kepentingan pribadi. Artinya mereka melakukan tindakan yang merugikan organisasi tetapi secara pribadi mungkin menguntungkan.</div><div style="text-align: justify;">3. Para anggota organisasi meninggalkan organisasi, baik secara berangsur-angsur atau mendadak, dan pindah bekerja ke organisasi yang lain.</div><div style="text-align: justify;">Senada dengan uraian diatas, Rupert Earls mengungkapkan bahwa seringkali seorang pemimpin tidak menyadari bahwa rendahnya kinerja dan motivasi bawahan adalah akibat tidak efektifnya seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu sebagai seorang pemimpin pun harus mampu melihat bawahannya dari berbagai aspek karena pada dasarnya menjadi kepala sekolah yang professional itu tidak mudah. Banyak hal yang harus difahami, banyak masalah yang harus dipecahkan, dan banyak strategi dan teknik yang harus dikuasai.</div><blockquote class="tr_bq">Untuk menciptakan iklim organisasi yang kondusif, peran pemimpin memiliki andil yang cukup dominan. Sehingga seorang pemimpin perlu memiliki 4 skill berikut : (1) kemampuan memakai kekuasaan dengan efektif, dan dengan cara yang bertanggung jawab; (2) kesanggupan untuk memahami bahwa manusia itu mempunyai motivasi yang berbeda-beda pada waktu yang berbeda-beda dan dalam situasi yang berbeda-beda pula; (3) kemampuan untuk mengilhami, dan (4) kemampuan untuk bertindak dengan cara yang dapat mengembangkan iklim yang menguntungkan untuk menanggapi dan membangkitkan motivasi.</blockquote><div style="text-align: justify;">Unsur-unsur kepemimpinan diatas mengantarkan kepada sebuah pemahaman bahwa kepemimpinan seseorang akan dapat menggerakkan bawahannya untuk dapat berbuat yang terbaik bagi organisasi. Karena dengan demikian berarti pentingnya kepala sekolah dalam menerapkan pendekatan personal, dan strategi lainnya sehingga mampu mengetahui kebutuhan-kebutuhan mendasar bahwasanya sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya setiap bawahan memiliki karakter dan kebutuhan yang berbeda. Dan disinilah kemampuan seorang pemimpin diuji dalam kepemimpinannya, karena maju mundurnya sebuah organisasi tidak terkecuali tergantung kepada pimpinannya. Dalam hal ini kepala sekolah adalah yang paling berperan dan bertanggung jawab dalam mengantarkan organisasinya menjadi organisasi yang berkualitas.</div><div style="text-align: justify;">Fenomena diatas menarik untuk diteliti karena dalam keterbatasan SDM dan finansial SMP X dapat memposisikan dirinya setara dengan sekolah lain, penelitian ini mengambil tema "<b>Peran Kepala Sekolah dalam Peningkatan Motivasi Kerja Guru di SMP X</b>".</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>B. Fokus Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Dari konteks penelitian diatas, penelitian ini akan difokuskan pada persoalan yang menurut peneliti cukup penting untuk dikaji secara mendalam yakni : </div><div style="text-align: justify;">1. Bagaimana motivasi kerja guru di SMP X ?</div><div style="text-align: justify;">2. Bagaimana peran kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja guru di SMP X ?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>C. Tujuan Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan fokus penelitian diatas maka tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut : </div><div style="text-align: justify;">a. Mengetahui motivasi kerja guru di SMP X.</div><div style="text-align: justify;">b. Mengetahui peran kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja guru di SMP X.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>D. Manfaat Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Adapun manfaat dari penelitian ini sesuai dengan masalah yang penulis teliti pada konteks penelitian, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis akan berkontribusi kepada pada teori-teori kepemimpinan terutama kepemimpinan kepala sekolah dalam manajemen sumber day a manusia. Adapun secara praktis akan berkontribusi sebagai bahan masukan kepala sekolah dalam memberikan arahan dan motivasi bawahannya. Selain itu manfaat penelitian akan dijadikan sebagai pedoman bagi kepala sekolah dan komite sekolah dalam mengambil kebijakan-kebijakan lembaga khususnya yang berkenaan dengan manajemen sumber daya manusia di SMP X.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-49222669382354866682013-05-29T16:22:00.000+07:002013-05-31T00:00:20.619+07:00TESIS SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM<div style="text-align: left;"><b><span style="color: red;">(KODE : PASCSARJ-0202) : TESIS SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PROGRAM STUDI : MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM)</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: center;"><b>BAB I</b></div><div style="text-align: center;"><b>PENDAHULUAN </b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>A. Konteks Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Pendidikan merupakan bagian yang integral dalam kehidupan manusia, dimana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian dari nilai-nilai yang ada berlangsung suatu proses yang selaras dengan tujuan utama pendidikan yaitu mengembangkan kemampuan pengetahuan keterampilan dan sikap anak didik secara optimal. Proses pendidikan sangat menentukan kepribadian, skill serta budi pekerti manusia tersebut.</div><div style="text-align: justify;">Pendidikan merupakan salah satu pilar kehidupan bangsa. Masa depan suatu bangsa bisa diketahui melalui sejauh mana komitmen masyarakat, bangsa atau pun negara dalam menyelenggarakan pendidikan nasional. Oleh karena itu, pendidikan menjadi faktor utama atau penentu bagi masa depan bangsa. Dalam rangka perwujudan fungsi idealnya untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut, sistem pendidikan di Indonesia haruslah senantiasa mengorientasikan diri menjawab kebutuhan dan tantangan yang muncul dalam masyarakat Indonesia sebagai konsekuensi logis dari perubahan.</div><div style="text-align: justify;">Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan kegiatan proses belajar mengajar sebagai upaya untuk tercapainya tujuan pendidikan. Penanggung jawab dalam proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah ditentukan pula bagaimana akhlak dan kinerja guru. Tinggi rendahnya mutu pendidikan banyak dipengaruhi oleh kualitas proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, karena guru secara langsung memberikan bimbingan dan bantuan kepada siswa dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.</div><blockquote class="tr_bq">Kepala sekolah merupakan center leader yang me-manage aktivitas program kerja sekolah menjadi terarah, terfokus, dan mengalami peningkatan yang signifikan. Oleh karena itu, kepala sekolah berperan penting bagi peningkatan kinerja guru untuk lebih semangat dan profesional dalam mengajar mengembangkan diri dalam mentransfer ilmu kepada peserta didik.</blockquote><div style="text-align: justify;">Kepala sekolah memimpin lembaga dengan peranan yang sangat besar bagi peningkatan kemajuan sekolah. Hal ini dikarenakan tugas kepala sekolah dalam mengawasi kegiatan yang telah diprogramkan agar menjadi terarah, terfokus dan berhasil dengan baik.</div><div style="text-align: justify;">Kepala sekolah juga berperan penting bagi peningkatan kinerja guru untuk lebih semangat dan profesional dalam mengajar. Dengan alasan yang sangat mendasar bahwa guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakan, oleh karena itu harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar siswa dengan memperbaiki kualitas pengajar. Hal ini menunjukkan bahwa guru diharapkan mampu berperan aktif sebagai pengelola proses belajar mengajar, bertindak sebagai fasilitator yang berusaha menciptakan organisasi kelas, penggunaan metode mengajar maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola belajar mengajar.</div><div style="text-align: justify;">Perangkat sekolah seperti kepala sekolah, dewan guru, siswa, pegawai/karyawan harus saling mendukung untuk bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa sukses atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sangat tergantung atas kemampuan pimpinannya untuk menumbuhkan iklim kerja sama agar dengan mudah dapat menggerakkan sumber manusia yang ada, sehingga pendayagunaannya dapat berjalan dengan efektif dan efisien.</div><div style="text-align: justify;">Menurut Sergiovani dan Starrat yang dikutip oleh E. Mulyasa mengatakan bahwa supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas-tugasnya sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif.</div><div style="text-align: justify;">Ada kecenderungan yang kuat bahwa untuk meningkatkan kualitas layanan dalam kualifikasi profesional guru yang perlu dibina dan ditata kembali kemampuannya sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk mengarahkan program guru agar menjadi sosok professional dalam pendidikan. Hal ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari supervisor. Dalam melaksanakan tugasnya pengawas berkewajiban membantu guru memberi dukungan yang dapat melaksanakan tugas dengan baik sebagai pendidik maupun pengajar. Sebagai guru yang profesional mereka harus memiliki keahlian khusus dan dapat menguasai seluk beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu.</div><div style="text-align: justify;">Dalam penelitian ini supervisor efektif dalam lembaga pendidikan adalah kepala sekolah yang baik. Kepala sekolah yang merupakan center of leader dalam membantu efektivitas belajar mengajar. Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan tingkat operasional memiliki sentral dalam membawa keberhasilan lembaga pendidikan. Kepala sekolah berperan memandu, menuntun, membimbing, membangun, memberi dan memotivasi kerja, mengemudikan organisasi, menjalin jaringan komunikasi yang baik, memberi supervisi atau pengawasan yang efisien dengan ketentuan waktu dan perencanaan.</div><div style="text-align: justify;">Keterlibatan kepala sekolah dan guru pendidikan agama Islam dalam pengembangan efektivitas pembelajaran di sekolah juga mendorong rasa kepemilikan yang lebih tinggi terhadap sekolahnya yang pada akhirnya mendorong mereka untuk menggunakan sumber daya yang ada dengan seefisien mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal. Kemampuan sekolah untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi siswa untuk belajar. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan hal yang sangat menarik untuk dikaji dan dipelajari sebagai upaya mendapatkan sekolah yang baik dan berkualitas. Kepemimpinan kepala sekolah meliputi kepemimpinan intern dan ekstern, sebagai wujud pengakuan legitimasi lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Tentunya kepemimpinan yang efektif dimulai dari perbaikan kualitas sumber daya manusia.</div><div style="text-align: justify;">Kesadaran terhadap pentingnya kehidupan agama bagi bangsa Indonesia diwujudkan dalam pemberian materi agama sejak TK hingga perguruan tinggi. Hal ini dilakukan karena pembangunan bangsa akan menuai keberhasilan jika para pelakunya memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, dimana salah satu indikatornya memiliki kesadaran beragama yang baik.</div><div style="text-align: justify;">Sebagaimana yang dinyatakan Watik, bahwa sumber daya manusia yang berkualitas menyangkut tiga dimensi, yaitu : (1) dimensi ekonomi, (2) dimensi budaya, dan (3) dimensi spiritual (iman dan taqwa). Upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan juga perlu mengacu pada pengembangan nilai tambah pada ketiga dimensi tersebut.</div><div style="text-align: justify;">Kepemimpinan menurut Robert Dubin kadangkala dapat diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuatan keputusan. Ada juga yang mengartikan suatu inisiatif untuk bertindak yang menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan dari suatu persoalan bersama. Lebih jauh lagi George R. Terry merumuskan bahwa kepemimpinan merupakan aktifitas untuk mempengaruhi orang-orang agar supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi.</div><div style="text-align: justify;">Definisi kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat diambil kesimpulan, bahwa pada dasarnya kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi.</div><div style="text-align: justify;">Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri.</div><div style="text-align: justify;">Kepala sekolah sebagai supervisor mempunyai tanggung jawab untuk peningkatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran di sekolah serta mempunyai peranan yang sangat penting terhadap perkembangan dan kemajuan sekolah. Oleh karena itu ia harus melaksanakan supervisi secara baik dan benar sesuai dengan prinsip-prinsip supervisi serta teknik dan pendekatan yang tepat. Pembinaan-pembinaan yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru dapat meningkatkan kinerja dan dedikasi guru dalam dunia pendidikan. Guru terbantu untuk selalu melakukan inovasi pembelajaran kepada peserta didik sehingga nilai-nilai pembelajaran dapat secara maksimal terserap dan membentuk kepribadian terbaik peserta didik.</div><blockquote class="tr_bq">Tugas seorang supervisor adalah membantu, mendorong dan memberikan keyakinan kepada guru, bahwa proses belajar mengajar dapat memberikan pengembangan berbagai pengalaman, pengetahuan, sikap dan keterampilan guru, dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut harus dibantu secara profesional sehingga guru dapat berkembang dalam pekerjaannya yaitu untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar. Peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan tugas mulianya tersebut adalah tanggung jawab kepala sekolah sebagai "first power motivation" kepada guru dan siswa di sekolah. Bantuan motivasi dapat berupa penghargaan terhadap guru yang berprestasi, pemberian pembinaan-pembinaan cara pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, dan juga pemberian hukuman yang tegas sebagai pendidikan yang baik kepada para guru yang tidak melaksanakan tugas dengan baik sebagai konsekuensi logis.</blockquote><div style="text-align: justify;">Dalam kegiatan supervisi pengajaran kepala sekolah bukan hanya berfungsi sebagai supervisor. Tetapi juga adanya pengawasan melekat pada diri kepala sekolah mempunyai dua hal dalam pengawasan yaitu Built in Control (pengawasan melekat) dan juga Function Control (fungsi pengawas). Senada dengan pendapat tersebut, Made Pidarta dalam bukunya supervisi pendidikan kontekstual menyatakan bahwa pengawasan yang dilakukan kepala unit atau kepala sekolah disebut pengawasan melekat. Sebab pengawasan disini merupakan salah satu kegiatan rutin sekolah ketika situasi dalam keadaan tenang atau tidak bergejolak.</div><div style="text-align: justify;">Persoalan-persoalan yang timbul di lapangan yang dihadapi oleh pendidik dan tenaga kependidikannya, diusahakan untuk diatasi seketika dengan bimbingan maupun koreksi oleh kepala sekolah tidak semata-mata bersifat birokratis, tetapi bersifat klinis (pembinaan teknis edukatif). Mengingat lingkup tugas kepala sekolah sebagai supervisor mencakup berbagai aspek, maka diperlukan juga modal pengetahuan dan wawasan yang cukup luas.</div><div style="text-align: justify;">Supervisi yang dilakukan kepala sekolah antara lain untuk meningkatkan kompetensi guru-guru dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga diharapkan dapat memenuhi misi pengajaran yang diembannya atau misi pendidikan nasional dalam lingkup yang lebih luas. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa masalah profesi guru dalam mengemban kegiatan belajar mengajar akan selalu dan terus berlanjut dan bantuan supervisi kepala sekolah penting dalam mengembangkan profesional guru dalam melaksanakan tugasnya secara maksimal. Kepala sekolah menghendaki dukungan kinerja guru yang selalu ada peningkatan yang konsisten dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah.</div><div style="text-align: justify;">Yushak Burhanuddin mengemukakan bahwa tujuan supervisi pendidikan adalah dalam rangka mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar, secara rinci sebagai berikut : </div><div style="text-align: justify;">a. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi belajar mengajar</div><div style="text-align: justify;">b. Mengendalikan penyelenggaraan bidang teknis edukatif di sekolah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan.</div><div style="text-align: justify;">c. Menjamin agar kegiatan sekolah berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga berjalan lancar dan memperoleh hasil optimal.</div><div style="text-align: justify;">d. Menilai keberhasilan sekolah dalam pelaksanaan tugasnya. </div><div style="text-align: justify;">e. Memberikan bimbingan langsung untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan dan kekhilafan serta membantu memecahkan masalah yang dihadapi sekolah, sehingga dapat dicegah kesalahan yang lebih jauh.</div><div style="text-align: justify;">Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut, kepala sekolah perlu memiliki berbagai kemampuan yang diperlukan. Menurut Kartz sebagaimana dikutip oleh Sudarwan Danim bahwa kemampuan manajerial itu meliputi technical skill (kemampuan teknik), human skill (kemampuan hubungan kemanusiaan), dan conceptual skill (kemampuan konseptual)</div><div style="text-align: justify;">Kemampuan teknik adalah kemampuan yang berhubungan erat dengan penggunaan alat-alat, prosedur, metode, dan teknik dalam suatu aktivitas manajemen secara benar (working with things). Sedangkan, kemampuan hubungan kemanusiaan merupakan kemampuan untuk menciptakan dan membina hubungan baik, memahami dan mendorong orang lain sehingga mereka bekerja secara suka rela, tiada paksaan dan lebih produktif (working with people). Kemampuan konseptual adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan, dan memadukan semua kepentingan serta kegiatan organisasi. Dengan kata lain, kemampuan konseptual ini terkait dengan kemampuan untuk membuat konsep (working with ideas) tentang berbagai hal dalam lembaga yang dipimpinnya.</div><div style="text-align: justify;">Kepala sekolah memiliki peran strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan di lembaga yang dipimpinnya. Kepala sekolah tidak saja berperan sebagai pemimpin pembelajaran, tetapi lebih dari itu ia merupakan pemimpin keseluruhan fungsi-fungsi kepemimpinan dalam suatu sekolah seperti perencanaan, pembinaan karir, koordinasi, dan evaluasi. Terlebih, pada era desentralisasi ini, kepemimpinan lembaga pendidikan dijalankan secara otonom yang memberikan keleluasaan kepada kepala sekolah untuk mengelola lembaga yang dipimpinnya sesuai dengan visi kepemimpinannya. Kepala sekolah sebagai supervisor yang bijaksana harus mampu rencana yang akan dilakukan sebagai alternatif pemecahan problematika yang terjadi di kalangan guru yang dipimpinnya secara kooperatif dan saling bekerja sama dalam menyesuaikan rencana dan situasi baru yang timbul.</div><div style="text-align: justify;">Hal tersebut diperkuat oleh Permendiknas No. 13 tahun 2007 mengenai standar kepala sekolah/madrasah yang telah mencantumkan 5 kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi dan juga kompetensi sosial. Rambu-rambu penilaian kinerja kepala sekolah Dirjen Dikdasmen tahun 2000 yaitu : 1) Kemampuan menyusun program supervisi pengajaran, 2) Kemampuan melaksanakan program supervisi pengajaran, serta 3) Kemampuan memanfaatkan hasil supervisi. Dan yang menjadi pokok kajian pada penelitian ini adalah supervisi yang meliputi : 1. Unsur-unsur yang disupervisi kepala sekolah terhadap guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kinerja guru, 2. Strategi supervisi yang tepat bagi peningkatan kinerja guru pendidikan agama Islam dan 3. Feed back dan tindak lanjut supervisi kepala sekolah dalam rangka peningkatan kinerja guru pendidikan agama Islam.</div><div style="text-align: justify;">Seorang guru agama dituntut untuk dapat memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pendidikan di lingkungan sekolah terutama dalam hal belajar. Guru memegang peranan sentral dalam proses belajar mengajar, oleh karena itu mutu pendidikan di suatu lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan yang dimiliki oleh seseorang guru dalam menjalankan tugas-tugasnya.</div><div style="text-align: justify;">Dalam sebuah lembaga sering kali bawahan dalam hal ini adalah guru merasa tertekan karena banyaknya tugas sehingga memicu munculnya kesulitan dan konflik. Untuk meminimalisir konflik, Kepala SMK Negeri X membuat jadwal pertemuan dengan guru, rapat teratur per bulan khususnya guru-guru yang menempati posisi tertentu dan memiliki permasalahan dengan tugas yang diembannya. Tujuan pertemuan tersebut adalah untuk memberikan motivasi sehingga guru-guru memiliki kepercayaan diri dalam melaksanakan tugas karena merasakan adanya perhatian dari atasan. Hal ini sangat terkait dengan peranan kepala sekolah sebagai supervisor dalam lembaga pendidikan.</div><div style="text-align: justify;">Pendidikan sebagai proses pengembangan manusia secara makro meliputi proses-proses : (1) pembudayaan, (2) pembinaan Imtaq, (3) pembinaan Iptek. Proses pembudayaan adalah proses transformasi nilai-nilai budaya yang menyangkut nilai-nilai etis, estetis, dan nilai budaya serta wawasan kebangsaan dalam rangka terbinanya manusia berbudaya. Proses pembinaan imtaq ialah transformasi nilai-nilai keagamaan </div><div style="text-align: justify;">(iman, taqwa, kebajikan, akhlak, dan sebagainya) dalam rangka terbinanya manusia beragama. Secara makro, peranan pendidikan, terutama pendidikan agama Islam (PAI) di sekolah dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia yaitu sebagai proses belajar mengajar yang meliputi proses-proses : (1) alih pengetahuan (transfer of knowledge),(2) alih metode (transfer of methodology), dan (3) alih nilai (transfer of value).</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan observasi peneliti mencoba meneliti secara cermat dan baik bagaimana peranan kepala SMKN X sebagai supervisor untuk melakukan supervisi terhadap guru pendidikan agama Islam dalam merencanakan pembelajaran, melakukan proses belajar mengajar, dan melaksanakan evaluasi pembelajarannya. Peneliti menemukan beberapa permasalahan kinerja guru pendidikan agama Islam dalam merencanakan pembelajaran, melakukan proses belajar mengajar, dan melakukan</div><div style="text-align: justify;">evaluasi pembelajaran setelah mengadakan observasi yaitu belum optimalnya kinerja guru pendidikan agama Islam di lingkungan SMKN X. Sangat ironis sekali di mana SMKN X adalah sebuah lembaga pendidikan kejuruan yang akan menjadi pilot project di kota X, tetapi dari segi religi para siswanya kurang. Ini disebabkan kinerja guru pendidikan agama Islam yang belum optimal. Oleh karena itu, peneliti menganalisis dan mendeskripsikan secara kritis tugas dan aplikasi kegiatan supervisi sebagai upaya peningkatan kinerja guru pendidikan agama Islam di salah satu sekolah kejuruan di kota X.</div><div style="text-align: justify;">Kekurangberhasilan guru pendidikan agama Islam menjadi pokok penting pembahasan penelitian dimana peran kepala sekolah sebagai supervisor dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja guru pendidikan agama Islam dalam menjalankan tugas belajar mengajar. Dengan latar belakang tersebut peneliti memberi judul tesis ini "<b>SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMKN X)</b>" </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>B. Fokus Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : </div><div style="text-align: justify;">1. Unsur-unsur apakah yang disupervisi kepala sekolah terhadap guru pendidikan agama Islam di SMKN X ?</div><div style="text-align: justify;">2. Bagaimanakah strategi supervisi kepala SMKN X dalam meningkatkan kinerja guru pendidikan agama Islam ?</div><div style="text-align: justify;">3. Apakah feed back dan tindak lanjut pelaksanaan supervisi kepala SMKN X dalam meningkatkan kinerja guru pendidikan agama Islam ?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>C. Tujuan Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Secara umum tujuan penelitian ini adalah peningkatan kinerja guru pendidikan agama Islam di SMK Negeri X. Sedangkan lebih khusus lagi sesuai dengan rumusan masalah yang dikaji peneliti, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang : </div><div style="text-align: justify;">1. Unsur-unsur apa yang disupervisi kepala sekolah terhadap guru pendidikan agama Islam di SMKN X.</div><div style="text-align: justify;">2. Bagaimana strategi supervisi kepala SMKN X dalam meningkatkan kinerja guru pendidikan agama Islam.</div><div style="text-align: justify;">3. Apa feed back dan tindak lanjut supervisi kepala SMKN X dalam meningkatkan kinerja guru pendidikan agama Islam ?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>D. Manfaat Penelitian</b></div><div style="text-align: justify;">Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : </div><div style="text-align: justify;">a. Kepala Sekolah.</div><div style="text-align: justify;">Sebagai masukan terhadap pengembangan kompetensi strategi supervisi kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) X. Selain itu, penelitian ini berguna untuk memberi informasi pemikiran yang konstruktif bagi kepala sekolah dalam menjalankan tugas supervisi di sekolah yang dipimpinnya. Memperbaiki proses pembelajaran dan memberikan motivasi untuk meningkatkan kinerja guru agama Islam sehingga dapat mempermudah tujuan visi misi sekolah tercapai.</div><div style="text-align: justify;">b. Pengembangan Pengetahuan Pendidikan</div><div style="text-align: justify;">Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca untuk memahami pentingnya strategi-strategi supervisi kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru pendidikan agama Islam bagi peneliti dan calon peneliti sebagai pengalaman berharga dan pelajaran dalam menerapkan ilmu yang didapat peneliti selama menempuh studi di Pasca Sarjana Program Studi Manajemen Pendidikan Islam.</div><div style="text-align: justify;">c. Bagi Instansi Pendidikan</div><div style="text-align: justify;">Menambah masukan dan peningkatan lembaga dan instansi pendidikan dalam mengembangkan lembaga khususnya bidang kompetensi strategi supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugas-tugasnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>E. Sistematika Penulisan</b></div><div style="text-align: justify;">Bab pertama adalah latar belakang masalah yang menguraikan secara umum tentang unsur-unsur yang disupervisi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru PAI, dan juga focus masalah yang kemudian dirangkaikan menjadi rumusan masalah, menguraikan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi istilah, originalitas penelitian dan sistematika penulisan.</div><div style="text-align: justify;">Bab kedua berisi tinjauan pustaka dengan berusaha membangun konsep teoritik, sebab itu bab ini berisi tentang : Landasan yuridis dan religious supervisi pendidikan, Unsur-unsur yang disupervisi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru PAI di sekolah, Tugas Pokok Guru PAI, Kinerja Guru PAI, Strategi Supervisi Kepala Sekolah, Feed Back dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah.</div><div style="text-align: justify;">Bab ketiga membahas metode penelitian yang meliputi : Pendekatan dan Jenis Penelitian, lokasi penelitian, kehadiran peneliti, instrumen penelitian, data, sumber data, metode pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan temuan serta tahap-tahap penelitian.</div><div style="text-align: justify;">Bab Ke-empat berusaha memaparkan data penelitian lapangan setelah dilakukan proses reduksi, display dan verifikasi. Paparan tersebut meliputi deskripsi singkat lokasi penelitian dan paparan data penelitian yang disusun secara sistematik sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.</div><div style="text-align: justify;">Bab kelima berisi tentang diskusi hasil studi yang terkait dengan focus atau rumusan penelitian, yaitu berupa analisa tentang unsur-unsur yang disupervisi kepala SMKN X dalam meningkatkan kinerja guru PAI, Strategi supervisi kepala SMKN X, Tindak Lanjut Pelaksanaan Strategi Supervisi Kepala SMKN X.</div><div style="text-align: justify;">Bab ke-enam merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-77629017281765612962013-05-29T06:09:00.003+07:002013-05-29T06:09:36.580+07:00MALAIKATAssalamu'alaykum Wr. Wb. <br />Malaikat, apa dan bagaimana ? <br />Istilah Malaikat telah dikenal oleh hampir semua umat beragama didunia ini, istilah tersebut bisa dijumpai didalam banyak ayat pada Kitab-kitab suci yang ada. Katakanlah misalnya seperti Kitab suci agama Budha Kuan Shi Yin Tsing, kitab Perjanjian Lama, kitab Perjanjian Baru maupun kitab suci al-Qur’an. <br />Paul Claudel [1], seorang sastrawan katolik Perancis menulis : "Menyangkal adanya para malaikat berarti mencabut setiap dua halaman dari alkitab dan juga berarti memusnahkan segala buku doa !" pernyataan ini tidak lain disebabkan lebih dari 700 kali kata Malaikat disebut-sebut dalam al-Kitab. Bahkan adanya malaikat itu telah ditentukan sebagai dogma (ajaran yang harus diimani) oleh Konsili Lateran IV (1215) dan Konsili Vatikanum I (1889-1890) serta Konsili Nicea (787) dan Konsili Trente (1545-1563). <br />Dalam bahasa Ibrani [2], kata Mal’Akh mengandung arti pesuruh yang menunjukkan status ataupun fungsi dari makhluk tersebut . Selain itu, didalam ajaran al-Kitab atau The Bible tidak semua malaikat bersifat suci, ada diantara mereka yang justru jatuh dan terjebak dalam dosa serta bisa dihakimi oleh manusia. <br />Bahkan hamba-hamba Allah di surga, tak dapat dipercayai oleh-Nya. Bahkan pada malaikat-malaikat-Nya didapati-Nya kesalahan dan cela - Perjanjian Lama : Ayub : 4 : 18 [3] <br />Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka - Perjanjian Baru : II Petrus : 2 <br />Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar - Perjanjian Baru: Yudas 1: 6 <br />Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat ? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari - Perjanjian Baru: I Korintus 6 : 3 <br />Tentang tugas, jumlah maupun nama-nama dari malaikat, al-Kitab tidak bercerita apapun kepada kita kecuali Mikail yang dinyatakan selaku penghulu semua malaikat (Lihat Perjanjian Baru : Yudas 1 : 9) dan kelak akan bertempur melawan Iblis (Lihat Perjanjian Baru : Wahyu 12 : 7), malaikat Jibril atau Gabriel sebagai penyampai wahyu (Lihat Perjanjian Baru : Injil Lukas 1 : 19) dan Abadon yang bertugas mencabut nyawa (Lihat Perjanjian Baru : Wahyu 9 : 11). <br />Ajaran Kristen juga mengenal keberadaan malaikat pelindung (Guardian Angel) yang diberikan Tuhan kepada tiap-tiap orang dan yang secara istimewa berfungsi melindungi jiwa dan badan manusia selama hidup maupun mati . Bahkan Paus Pius XI dan Paus Yohanes XXIII menekankan agar setiapkali manusia menghadapi kesulitan meminta bantuan kepada sang malaikat pelindung . <br />Pengertian Malaikat sendiri menurut kamus Islam [4] adalah makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya, sesuai dengan hadis yang berasal dari Nabi Muhammad yang disampaikan oleh ‘Aisyah, istri beliau. <br />Malaikat diciptakan dari cahaya, Jin diciptakan dari api dan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan-Nya kepada kalian - Hadis Riwayat Muslim <br />Mungkin karena adanya kesamaan unsur malaikat dengan unsur Tuhan inilah maka seluruh sifat yang ada pada malaikat menurut ajaran Islam adalah cermin dari sifat-sifat Allah sang Pencipta. <br />Allah itu cahaya bagi langit dan bumi ... <br />Cahaya diatas cahaya, Allah memimpin kepada cahaya-Nya <br />Siapa yang Dia inginkan - Qs. 24 an-nur : 35 <br />Aku bertanya kepada Rasulullah Saw : “Adakah engkau melihat Tuhan?” Beliau menjawab : “Cahaya ! Bagaimana aku bisa melihat-Nya ?” - Hadis Riwayat Muslim dari Abu Zar <br />Berbeda dengan ajaran al-Kitab tentang malaikat, maka Islam menjelaskan bahwa para malaikat itu senantiasa tunduk dan patuh kepada perintah Allah dan tidak pernah melanggar larangan-Nya. <br />Sesungguhnya mereka (yaitu para malaikat) yang ada di sisi Tuhanmu tidak ingkar beribadah kepada-Nya dan mereka selalu bertakbir untuk-Nya serta hanya kepada-Nya saja mereka bersujud <br />- Qs. 7 al-a’raf : 206 <br />Malaikat berbakti dengan memuji Tuhan mereka Dan memintakan ampunan bagi orang-orang yang ada dibumi <br />- Qs. 42 asy-Syura : 5 <br />Para Malaikat yang di sisi-Nya, mereka tidak punya rasa angkuh untuk mengabdi kepada-Nya dan tidak merasa letih, <br />mereka selalu bertakbir malam dan siang tiada henti-hentinya. <br />- Qs. 21 al-anbiyaa : 19 - 20 <br />Ditengah umat Islam beredar sejumlah nama-nama malaikat berikut tugas dan kedudukan mereka. Dja’far Amir [5] misalnya, menyebutkan 9 nama dari malaikat yaitu: Jibril bertugas membawa wahyu kepada para Nabi dan Rasul, Izrail bertugas sebagai pencabut nyawa, Mungkar dan Nakir selaku dua malaikat yang melakukan interogasi terhadap mayat didalam kubur, Israfil berfungsi sebagai peniup sangkakala pada hari kiamat, Mikail bertugas memberikan hujan dan pengatur rezeki, Raqib dan ‘Atid selaku dua malaikat pencatat amal manusia, Ridwan sebagai penjaga syurga, Malik sebagai penjaga neraka dan Hamalatul ‘Arsy sebagai malaikat yang membawa ‘Arsy Tuhan dihari kiamat (Lihat Qs. 69 Al-Haqqah : 17). <br />Al-Qur’an sendiri pada dasarnya tidak pernah menjelaskan nama-nama dari para malaikat sebagaimana tersebut diatas termasuk jumlah total dari mereka secara keseluruhan, berhubungan tentang malaikat, Al-Qur’an hanya mengenalkan nama Jibril yang disifatkan sebagai malaikat dengan akal cerdas (Lihat Qs. 53 an-Najm : 6) dan digelari juga sebagai Ruh Suci (Lihat Qs. 16 an-Nahl : 102) lalu Malik yang di-indikasikan sebagai nama malaikat penjaga neraka (Lihat Qs. 43 az-Zukhruf : 77) serta Mikail (Lihat Qs. 2 al-Baqarah : 98) dan Zabaniah (Lihat Qs. 96 al-Alaq : 18) yang tidak dijelaskan apa tugas dan fungsinya. <br />Menyangkut istilah Malik tersebut, Dalimi Lubis [6] berpendapat bahwa nama ini belum bisa dikatakan sebagai nama individu, tetapi mengingat bahwa yang dipanggil Malik itu dalam ayat tersebut merujuk pada malaikat yang ada dan berkuasa dineraka maka lebih tepat jika nama ini merupakan gelar dari tugas malaikat tersebut, yaitu penjaga neraka. <br />Pendapat Dalimi Lubis ini memang ada benarnya, sebab jika kita kembalikan kata Malik yang ada pada ayat tersebut dengan istilah Maliki yaumiddin pada surah 1 al-Fatihah ayat ke 3 yang artinya Penguasa hari pembalasan, maka bisa jadi yang dimaksud dengan kata Malik dalam surah az-Zukhruf ayat 77 merujuk pada tugas sang malaikat selaku penjaga neraka dan bukan sebagai nama diri dari sang malaikat itu sendiri. Apalagi kita juga bisa menemukan didalam al-Qur’an, penjaga neraka itu bukan hanya satu malaikat saja tetapi disebutkan secara jamak, misalnya: <br />Dan orang-orang yang dineraka berkata kepada penjaga-penjaga Jahannam : “Mintalah kepada Tuhanmu agar Dia meringankan azab dari kami sehari saja.” - Qs. 40 al-Mu’min : 49 <br />Yang untuknya ada sembilan belas penjaga Dan Kami tidak menjadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat ! Dan Kami tidak menjadikan bilangan mereka melainkan sebagai ujian bagi orang yang kafir ! - Qs. 74 al-Muddatsir : 31 <br />Sementara istilah Zabaniah dalam surah al-Alaq ayat 18 memang sebagian besar ditafsirkan sebagai nama diri dari malaikat yang diancamkan Allah bagi mereka yang menghalangi seseorang melakukan Sholat [7] , akan tetapi A. Hassan dalam Tafsir al-Furqonnya menterjemahkan istilah Zabaniah pada ayat tersebut sebagai Tentara Tuhan yang gagah [8] . <br />Secara umum, al-Qur’an memberikan informasi kepada kita bahwa para malaikat itu memang memiliki otoritas tertentu yang sudah diberikan oleh Allah terhadap diri manusia. Misalnya ada malaikat-malaikat yang diberi wewenang untuk mencabut nyawa (Lihat Qs. 32 as-Sajdah : 11), malaikat-malaikat yang merekam atau mencatat semua perbuatan (Lihat Qs. 43 az-Zukhruf : 80 dan Qs. 50 Qaf : 17), Malaikat-malaikat yang bertugas membantu Nabi dalam peperangan (Lihat Qs. 3 Ali Imron : 125 dan Qs. 9 at-Taubah : 26) dan ada pula malaikat yang diberi otoritas sebagai pelindung (Lihat Qs. 6 al-An’am : 61) dan sebagainya, akan tetapi sekali lagi, al-Qur’an tidak menjelaskan secara detil mengenai nama-nama dan jumlah mereka keseluruhan kecuali Jibril dan Mikail. <br />Siapa yang menjadi musuh Allah, Malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh bagi orang-orang yang kafir - Qs. 2 al-Baqarah : 98 <br />Dalam sebuah riwayat Bukhari dari Anas diceritakan bahwa orang Yahudi bernama Abdullah bin Salam telah menganggap Jibril sebagai malaikat perang yang menjadi musuh manusia sementara dalam riwayat lain yang disampaikan oleh Ahmad, Tirmidzi dan Nasa’i dari Ibnu Abbas diceritakan bahwa orang Yahudi telah membandingkan kehebatan dan kekuasan antara malaikat Mikail dan Jibril (sumber: lihat Referensi no [7]) lalu ayat diatas turun sebagai teguran bagi mereka. <br />Mengenai wujud dari malaikat itu sendiri al-Qur’an menjelaskan sebagai berikut : <br />Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan yang mempunyai sayap, masing-masing dua, tiga dan empat - Qs. 35 Fathir : 1 <br />Wujud malaikat rasanya mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia (dengan unsur dasar tercipta dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk (Qs. 15 al-Hijr : 28)) tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya bahkan Nabi Muhammad sendiri disebutkan secara jelas hanya mampu melihat wujud asli dari malaikat Jibril sebanyak dua kali (Lihat Qs. 53 an-Najm ayat 6 s/d 14) <br />Kita bisa melihat wujud malaikat hanya apabila malaikat itu sendiri yang merubah wujudnya menjadi sesuatu yang bersifat materi seperti berwujud manusia sebagaimana yang sering terjadi dalam cerita-cerita al-Qur’an (Lihat misalnya Qs. 19 Maryam : 17 dan Qs. 15 al-Hijr : 51), untuk memastikan bahwa kita telah melihat malaikat yang sebenarnya didalam mimpi atau melalui ilmu-ilmu ghaib tertentu pun nyaris tidak bisa dijadikan sandaran, sebab ada tertulis didalam al-Kitab bahwa Iblis mampu menyamar menjadi malaikat (Lihat Perjanjian Baru : II Korintus 11:14). <br />Dan terlepas dari sejauh mana kita meyakini pernyataan tersebut, setidaknya fenomena yang tertulis disana telah benar terjadi dalam kehidupan nyata. Masih ingatkah anda tentang kisah pimpinan Jemaah Salamullah bernama Lia Aminuddin yang mengaku dirinya didatangi oleh malaikat Jibril ? -Konon sebelum mengaku sebagai Jibril, makhluk tersebut mengaku bernama Habib al-Huda, yaitu nama Jin yang dipercaya pernah mendampingi Nabi Muhammad <br />Konon lagi menurutnya, kedatangan Jibril itu untuk menobatkan dirinya sebagai replika dari Maryam, ibunda Nabi Isa al-Masih yang tidak lain mewujud pada diri anaknya sendiri bernama Ahmad Mukti [9]. <br />Bahkan masih menurut Lia Aminuddin juga, arwah Nabi Muhammad sendiri memberikan restu kepada beliau saat melakukan sholat didekat makamnya dimasjid Nabawi Madinah dengan mengklaim bahwa tidak mungkin Iblis mampu masuk kedalam kota Madinah apalagi berada didekat makam sang Nabi. <br />Disinilah makanya menurut saya Allah sudah mewajibkan agar orang-orang yang beriman itu harus punya ilmu dan mau menggali agamanya secara lebih mendalam, segala sesuatu itu dikaji dengan akal dan pikiran yang wajar, jika tidak ya begini inilah kejadiannya. <br />Apa istimewanya kuburan Nabi ...? hanya orang yang menyukai hal-hal klenik dan mistis saja menganggapnya keramat dan memberikan berkah dan itu semua sudah masuk dalam kategori syirik atau penyekutuan Tuhan meski secara halus. Jika memang mau hormat kepada Nabi ya ikuti ajarannya, cintai keluarganya, bershalawatlah untuknya bukan mengagungkan kuburannya. <br />Jangankan Iblis, seorang Yazid pun yang notabene manusia biasa, dengan pasukan perangnya mampu mengobrak-abrik kota Madinah dihari-hari pembantaian Imam Husein. <br />Karenanya tidak salah jika pada bulan Desember 1997 yang lalu, MUI (Majelis Ulama Indonesia) secara resmi memberikan fatwa sesat dan menolak keabsahan ajaran Jemaah Salamullah. <br />Referensi : <br />----------- <br />[1]petruspaulus@waltdisney.com, "PDMPKK St. Petrus Paulus" : Warta Petrus Paulus Edisi III April-Mei 1998 yang dikirim pada milis paroki@parokinet.org, tanggal 06 April 1998 <br />[2]Encyclopedia Britannica Deluxe Edition 2004 CD <br />[3]J.F. Kasenda Software Alkitab dalam Bahasa Indonesia versi 2.0a 25 September 1999 dengan versi alkitab yang aktif Bahasa sehari-hari, Terjemahan tersebut sedikit berbeda apabila versi alkitab yang aktif adalah Terjemahan Resmi yang ayatnya berbunyi : Sesungguhnya, hamba-hamba-Nya tidak dipercayai-Nya, malaikat-malaikat-Nya didapati-Nya tersesat <br />[4]Drs. Abu Baiquni, Dra. Arni Fauziana, Kamus Istilah Agama Islam, Penerbit Arkola, Surabaya, 1995, hal. 16 <br />[5]Dja’far Amir, Ilmu Tauhid, Penerbit AB. Sitti Sjamsijah, Solo, 1965, hal. 39 <br />[6]Dalimi Lubis, Alam Barzakh (Alam Kubur), Ghalia Indonesia, 1981, hal. 188 <br />[7]K.H. Qamaruddin Shaleh, H.A.A. Dahlan, Drs. M.D. Dahlan Asbabun Nuzul Latar belakang historis turunnya ayat-ayat alQur’an cetakan ke-2 Penerbit CV. Diponegoro Bandung 1975 <br />[8]A. Hassan, Tafsir al-Furqon, Pustaka Tamaam, Bangil, 1986, hal. 1219 <br />[9]Majalah Gatra, Nomor 42/IV, Imam Mahdi, Maryam, dan Jibril, Menyatu Dalam Tubuh Lia Aminuddin, 5 September 1998 <br />Wassalam,<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Download File Ini</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/PhD5m" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKIE9qR4C5t6VDK8APNi5CWKgCYYQVOn12C3YnulNUjFnateDoGtVKlkjHh6dT5UvAJUaYLmHSRX-F78lCJhxEEaxeq1bqjlLpFkkCcOGZMnPgAZJEI9F488k4RS-qEJ7B8IBPpQ2Man4/s1600/image-788777.gif" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-78515517788721688242013-05-29T06:04:00.001+07:002013-05-29T06:04:08.860+07:00ARASY ALLAHAssalamu'alaykum Wr. Wb. <br />Arasy adalah singgasana Allah, apa maksudnya ?<br />Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy<br />- Qs. 7 al-A’raf : 54<br />Telah terjadi perbedaan pandangan antara ulama tradisional dengan ulama-ulama kontemporer dan modern dalam menafsirkan istilah 'Arsy ini. Dimana ulama tradisional lebih suka memahami ‘Arsy sebagai suatu singgasana dimana dari singgasana-Nya inilah Tuhan mengendalikan kekuasaan-Nya atas makhluk-makhluk-Nya, namun ulama-ulama tersebut juga lebih suka untuk tidak melakukan pembahasan lebih jauh mengenainya dan hanya mencukupkan urusannya kepada iman dan itu menjadi rahasia ALLAH.<br />Sejumlah ulama lain yang lebih moderat menolak penafsiran ‘Arasy seperti yang telah disebutkan tadi karena menurut mereka ALLAH tidak membutuhkan tempat, ruangan dan juga tidak terikat dengan waktu. Jika dikatakan bahwa ALLAH duduk diatas 'Arsy maka berarti ALLAH memiliki wujud yang sama seperti makhluk-Nya yang memerlukan tempat tinggal dan tempat bernaung, padahal ALLAH Maha Suci dan Maha Mulia dari semua itu ! <br />Tidak ada sesuatu apapun yang sama dengan-Nya <br />- Qs. 112 al-Ikhlas : 4<br />Lebih bijak jika kita mengadakan pendekatan penafsiran istilah ‘Arsy sebagai tempat dimana ALLAH mempertunjukkan kekuasaan-Nya kepada semua hamba-hambaNya, dan itulah alam semesta yang terbentang luas dihadapan kita. Semua isi alam ini, termasuk benda-benda angkasa seperti bumi, bulan, matahari, planet-planet, komet dan apa saja yang ada diantara keduanya merupakan perwujudan dari singgasana Tuhan.<br />Adalah ‘Arsy-Nya berada diatas air <br />- Qs. 11 Huud : 7<br />Dari ilmu pengetahuan modern kita bisa mengetahui bahwa angkasa raya tidaklah kosong hitam saja seperti yang kita lihat dimalam hari, beberapa hasil observasi sejumlah astronom telah mendeteksi adanya bahan jernih yang terbuat dari 99 persen gas (rata-rata Hidrogen dan Helium) dan 1 persen partikel berukuran debu yang memiliki komposisi mirip dengan senyawa silikon, oksida besi, kristal es dan sejumlah kumpulan molekul lain termasuk molekul organik yang mengisi nebula maupun jarak antar bintang[1].<br />Bahkan Nazwar Syamsu[2] lebih condong menterjemahkan istilah Alma (biasanya selalu diterjemahkan sebagai air dalam bahasa Indonesia) pada surah 11 ayat 7 diatas sebagai Hydrogen itu sendiri, mengingat Hydrogen adalah atom asal dan beliau mengkaitkannya dengan istilah Dukhan (biasa diterjemahkan sebagai asap) sebagai sumber penciptaan alam semesta seperti yang disitir dalam Surah Fushshilat : 11.<br />Terlepas dari semuanya, mungkin ini juga alasannya kenapa Tuhan begitu gigih memerintahkan kepada manusia untuk mempelajari ilmu tentang alam semesta sembari tidak melupakan tasbih kepada-Nya, baik tasbih dalam arti berdzikir lisan mengucap puja dan puji seperti para Malaikat ataupun bertasbih dalam pengertian sikap tunduk dan patuh serta sadar akan kekecilan diri dihadapan Yang Kuasa sebagaimana tunduknya alam semesta dan seperti tunduknya burung-burung dan gunung.<br />Para Malaikat yang di sisi-Nya, mereka tidak punya rasa angkuh untuk mengabdi kepada-Nya dan tidak merasa letih,<br />mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. - Qs. 21 al-anbiyaa : 19 - 20<br />Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya - Qs. 17 al-israa : 44<br />Gunung-gunung dan burung-burung yang bertasbih - Qs. 21 al-anbiyaa : 79<br />Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat seperti kamu - Qs. 6 al-an’aam : 38<br />Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi - Qs. 3 ali Imron : 191<br />Secara bijaksana kita juga bisa melihat persamaan penafsiran istilah ‘Arasy ini sebagai kata kiasan dengan mempersamakannya dengan kata kias pada penafsiran istilah Wajah ALLAH, Tangan-Nya, Kursi-Nya ataupun Betis sebagaimana terdapat dalam ayat-ayat berikut :<br />Dan adalah kepunyaan Allah Timur dan Barat, maka ke manapun kamu menghadap di situlah Wajah Allah - Qs. 2 al-Baqarah : 115<br />Maka Maha Suci Dia yang ditangan-Nya kekuasaan atas semuanya - Qs. 36 Yaasin : 83<br />Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan - Qs. 55 ar-Rahman : 27<br />Kursi Allah meliputi langit dan bumi. - Qs. 2 al-Baqarah: 255<br />Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud <br />- QS. 68 al-Qalam : 42 <br />[1] Dr. Adel M.A. Abbas, Singgasana-Nya diatas Air, Terj. Burhan Wirasubrata, Penerbit Lentera, Jakarta, 2000, hal. 38-39<br />[2] Nazwar Syamsu, Tauhid dan Logika, Al Qur’an Dasar Tanya Jawab Ilmiah, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1980, hal. 22 - 23<br />Wassalam,<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Download File Ini</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/PhCYK" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKIE9qR4C5t6VDK8APNi5CWKgCYYQVOn12C3YnulNUjFnateDoGtVKlkjHh6dT5UvAJUaYLmHSRX-F78lCJhxEEaxeq1bqjlLpFkkCcOGZMnPgAZJEI9F488k4RS-qEJ7B8IBPpQ2Man4/s1600/image-788777.gif" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-9261468055030670962013-05-29T06:00:00.002+07:002013-05-29T06:00:24.430+07:00JUMLAH ASMA ULHUSNAAssalamu'alaykum Wr. Wb. <br />Benarkah jumlah asma-ul-Husna adalah 99 ?<br />Al-Qur’an tidak berbicara apa-apa menyangkut jumlah nama-nama Tuhan yang dikenal dengan istilah asmaul-husna, adapun keterangan yang menyebutkan jumlahnya sebanyak sembilan puluh sembilan hanya bisa didapati dari sejumlah Hadis Nabi, seperti :<br />Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama,<br />barangsiapa hafal mencakup keseluruhannya, dia masuk syurga. - Hadis riwayat Bukhari<br />Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, barangsiapa memeliharanya, dia masuk syurga. – Hadis riwayat Turmudzi dari Abu hurairah<br />Selain kedua riwayat diatas, Ibnu Majah yang juga salah seorang periwayat hadis terkenal telah meriwayatkan jumlah asmaul-husna sampai 114 nama (jadi ada 15 nama lebih banyak dari riwayat Turmudzi dan Bukhari yang hanya berjumlah 99). Begitu juga dengan Imam Thabrani yang meriwayatkan sampai 130 nama, sementara al-Qurtubhy menyebutkan hanya sampai 117 nama saja[1].<br />Mengomentari adanya perbedaan dalam jumlah asmaul-husna itu menurut Imam Baihaqi lebih disebabkan adanya campur tangan dari perawi hadist itu sendiri, baik berupa pendapat pribadi, penambahan ataupun pengurangannya.<br />Dengan demikian, secara global bisa kita katakan bahwa Tuhan memiliki asma-ulhusna yang tidak akan bisa tergenggam dalam suatu cakupan dan tidak terbatas dalam hitungan, karena secara alamiah, kesemua sifat-Nya telah terbentang didalam setiap bentuk ciptaan-Nya diseluruh semesta raya.<br />Katakanlah : Jika laut menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, pasti akan habis laut itu sebelum usai kalimat-kalimat Tuhanku (tertulis), meskipun (lalu) kita datangkan tambahan (laut) sebanyak itu juga ! - Qs. 18 al-kahf : 109<br />Nama-nama Tuhan berfungsi sebagai perantara Tuhan dengan alam ciptaan-Nya agar semua ciptaan-Nya tersebut kenal dengan diri-Nya dan bisa memanggil-Nya jadi dalam hal ini setiap nama-nama-Nya haruslah dipahami sebagai cara Tuhan menjalin hubungan dengan hasil kreasi-Nya (yaitu para makhluk-Nya).<br />Didalam salah satu do’anya, Nabi Muhammad berkata :<br />Aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama yang Engkau miliki, Engkau menamakannya untuk diri-Mu, atau nama yang telah Engkau turunkan dalam kitab-Mu atau yang telah Engkau ajarkan kepada seorang diantara makhluk-Mu, atau yang Engkau punyai dalam ilmu ghaib disisi-Mu. - Hadis riwayat Ahmad dan Ibnu Hibban<br />Berikut variasi asma-ul-husna dari versi orang yang meriwayatkannya : <br />99 ASMA-UL-HUSNA MENURUT VERSI BUKHARI & TURMUDZI<br />1. ar-Rohman Maha Pengasih<br />2. ar-Rohim Maha Penyayang<br />3. al-Malik Maha Merajai<br />4. al-Quddus Maha Suci<br />5. as-Salam Maha Penyelamat<br />6. al-Mukmin Maha Mengamankan<br />7. al-Muhaimin Maha Pembela<br />8. al-Aziz Maha Mulia<br />9. al-Jabbar Maha Pemaksa<br />10. al-Mutakabbir Maha Besar<br />11. al-Khaliq Maha Pencipta<br />12. al-Mushawwir Maha Pembentuk<br />13. al-Ghaffar Maha Pengampun<br />14. al-Qahir Maha Keras<br />15. al-Wahhab Maha Pemberi<br />16. ar-Razzaq Maha Penganugerah<br />17. al-Fattah Maha Pembuka<br />18. al-Alim Maha Mengetahui<br />19. al-Qabidh Maha Memegang<br />20. al-Basith Maha Menghamparkan<br />21. al-Khafidh Maha Memudahkan<br />22. ar-Rafi’ Maha Mengangkat<br />23. al-Mu’iz Maha Memuliakan<br />24. al-Muzil Maha Merendahkan<br />25. as-Sami’ Maha Mendengar<br />26. al-Bashir Maha Melihat<br />27. al-Hakam Maha Bijaksana<br />28. al-Adlu Maha Adil<br />29. al-Latif Maha Halus<br />30. al-Khabir Maha Selidik<br />31. al-Halim Maha Penyantun<br />32. al-Azhim Maha Agung<br />33. al-Ghafur Maha Pengampun<br />34. as-Syakur Maha Mensyukuri<br />35. al-Aliyya Maha Tinggi<br />36. al-Kabir Maha Besar<br />37. al-Hafizh Maha Melindungi<br />38. al-Muqith Maha Menentukan<br />39. al-Hasib Maha Memperhitungkan<br />40. al-Jalil Maha Utama<br />41. al-Karim Maha Mulia<br />42. al-Raqib Maha Pengawas<br />43. al-Mujib Maha Memperkenankan<br />44. al-Wasi’ Maha Luas<br />45. al-Hakim Maha Bijaksana<br />46. al-Wadud Maha Cinta<br />47. al-Majid Maha Jaya<br />48. al-Ba’its Maha Pembangkit<br />49. as-Syahid Maha Menyaksikan<br />50. al-Haq Maha Hak<br />51. al-Wakil Maha Mengatasi<br />52. al-Qawiyyu Maha Kuat<br />53. al-Matin Maha Teguh<br />54. al-Waliyyu Maha Setia<br />55. al-Hamid Maha Terpuji<br />56. al-Muhshi Maha Menghitung<br />57. al-Mubdi’u Maha Memulai<br />58. al-Mu’id Maha Mengembalikan<br />59. al-Muhyi Maha Menghidupkan<br />60. al-Mumit Maha Mematikan<br />61. al-Hayyu Maha Hidup<br />62. al-Qayyim Maha Tegak<br />63. al-Wajid Maha Mengadakan<br />64. al-Maajid Maha Mulia<br />65. al-Wahid Maha Esa<br />66. al-Ahad Maha Esa<br />67. as-Shamad Maha Pergantungan<br />68. al-Qadir Maha Kuasa<br />69. al-Muqtadir Maha Pemberi Kuasa<br />70. al-Muqaddim Maha Mendahulukan<br />71. al-Muakhir Maha Mengakhirkan<br />72. al-Awwal Maha Permulaan<br />73. al-Akhir Maha Kemudian<br />74. az-Zhahir Maha Zhahir<br />75. al-Bathin Maha Bathin<br />76. al-Wali Maha Melindungi<br />77. al-Muta’alli Maha Meninggikan<br />78. al-Barr Maha Penyantun<br />79. at-Tawwabu Maha Penerima Tobat<br />80. al-Muna’am Maha Pemberi nikmat<br />81. al-Muntiqam Maha Pembela<br />82. al-Afuwwu Maha Pemaaf<br />83. ar-Ra’uf Maha Belas Kasih<br />84. Malikul-Muluk Maha Raja di raja<br />85. Zul Jalali Wal Ikram Maha Luhur dan Mulia<br />86. al-Muqsith Maha Menimbang<br />87. al-Jami’ Maha Mengumpulkan<br />88. al-Ghani Maha Kaya<br />89. al-Mughni Maha Mengkayakan<br />90. al-Mani Maha Menghalangi<br />91. ad-Dharr Maha Memudharatkan<br />92. an-Nafi’ Maha Pemaaf<br />93. an-Nur Maha Cahaya<br />94. al-Hadi Maha Menunjuki<br />95. al-Badi Maha Pencipta yang baru<br />96. al-Baqi Maha Kekal<br />97. al-Warits Maha Pewaris<br />98. ar-Rasyid Maha Cendikiawan<br />99. as-Shabur Maha Penyabar<br />NAMA-NAMA TAMBAHAN DAN URUTAN ASMA-UL-HUSNA MENURUT VERSI IBNU MAJAH DARI AL-ARAJ :<br />1. al-Bari’ Maha Pemelihara<br />2. al-Rasyid Maha Cendikiawan<br />3. al-Burhan Maha Pembukti<br />4. as-Syadid Maha Keras<br />5. al-Waqi Maha Pemelihara<br />6. al-Qaim Maha Berdidi<br />7. al-Hafiz Maha Menjaga<br />8. an-Nazhir Maha Melihat<br />9. as-Sami’ Maha Mendengar<br />10. al-Mu’thi Maha Pemberi<br />11. al-Abad Maha Abadi<br />12. al-Munir Maha Menerangi<br />13. at-Taam Maha Sempurna<br />14. al-Qadim Maha Kekal<br />15. al-Witru Maha Esa<br />NAMA-NAMA TAMBAHAN DAN URUTAN ASMA-UL-HUSNA MENURUT VERSI THABRANI :<br />1. ar-Raab Maha Memelihara<br />2. al-Ilah ilahi<br />3. al-Hanan Maha Kasih<br />4. al-Manan Maha Pemberi Anugerah<br />5. al-Bari’ Maha Menjadikan<br />6. al-Qaimul Fard Maha Berdiri Sendiri<br />7. al-Qadir Maha Menentukan<br />8. al-Farad Maha Sendiri<br />9. al-Mughits Maha Membantu<br />10. ad-Da’im Maha Kekal<br />11. al-Hamid Maha Terpuji<br />12. al-Jamil Maha Indah<br />13. as-Shadiq Maha Benar<br />14. al-Muwalli Maha Memimpin<br />15. an-Nashir Maha Penolong<br />16. al-Qadim Maha Dahulu<br />17. al-Witru Maha Esa<br />18. al-Fathir Maha Pencipta<br />19. al-Allam Maha Mengetahui<br />20. al-Malik Maha Raja<br />21. al-Ikram Maha Mulia<br />22. al-Mudabbir Maha Mengatur<br />23. al-Maalik Maha Memiliki<br />24. as-Syakur Maha Mensyukuri<br />25. ar-Rafi’ Maha Tinggi<br />26. Zul Thawil Maha Mempunyai Kekuasaan<br />27. Zul Ma’arij Maha Mempunyai Jenjang/ tahapan<br />28. Zul Fadhlil Khalaq Maha Mempunyai Kelebihan Makhluk<br />29. al-Mun’im Maha Pemberi Nikmat<br />30. al-Mutafadhal Maha Utama<br />31. as-Sari’ Maha Cepat<br />NAMA-NAMA TAMBAHAN ASMA-UL-HUSNA MENURUT VERSI IBNU HAZMI :<br />1. al-Khafi Maha Tersembunyi <br />2. al-Ghallab Maha Menang <br />3. al-Musta’an Maha Penolong<br />-------------<br />[1] Syaikh Sulaiman bin Abdullah bin Muhammad bin abdul wahhab, Ketuhanan Yang Maha Esa menurut Islam, Terj. Drs. Dja’far Soedjarwo, Penerbit Al Ikhlas, Surabaya, hal. 845<br />Wassalam,<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Download File Ini</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/PhC6S" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKIE9qR4C5t6VDK8APNi5CWKgCYYQVOn12C3YnulNUjFnateDoGtVKlkjHh6dT5UvAJUaYLmHSRX-F78lCJhxEEaxeq1bqjlLpFkkCcOGZMnPgAZJEI9F488k4RS-qEJ7B8IBPpQ2Man4/s1600/image-788777.gif" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-66211680471412796072013-05-29T05:54:00.002+07:002013-05-29T05:54:36.091+07:00BENARKAH NAMA TUHAN ADALAH ALLAH ?Assalamu'alaykum Wr. Wb. <br />Benarkah nama Tuhan adalah Allah ? <br />Pertanyaan ini mungkin pernah terlintas dihati umat Islam, apalagi melihat dari kenyataan yang ada dihadapan kita betapa beragamnya nama-nama yang ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa oleh manusia disetiap jaman dan agama. Jika memang nama Tuhan adalah ALLAH, maka kenapa hampir semua umat manusia didunia ini berbeda dalam penyebutannya terhadap Tuhan ? <br />Kenapa ada yang menyebut-Nya dengan nama Yahweh, Jagad Dewa Batara, SANG Hyang Widhi dan sejumlah nama-nama lainnya ? Padahal al-Qur’an memberi informasi bahwa Tuhan telah mengirim para Rasul-Nya disetiap daerah, baik yang nama-namanya tercantum dalam al-Qur’an ataupun tidak. <br />Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada yang tidak Kami ceritakan kepadamu <br />- Qs. 40 al-mu’min : 78 <br />Tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan - Qs. 35 faathir : 24 <br />Kami tidak akan mengazab suatu kaum sebelum Kami mengutus seorang Rasul - Qs. 17 al-israa’ : 15 <br />Jika memang setiap umat ada seorang Nabi dan Rasulnya, tentunya secara logika mereka akan memberikan ajaran agama yang sama dan jika ajaran agamanya sama, maka pastilah merekapun akan merujuk pada nama Tuhan yang sama, tidak mungkin Nabi A mengajarkan bahwa Tuhan itu adalah X dan Nabi B mengajarkan bahwa Tuhan itu adalah Y : <br />Kami tidak mengutus seorang Rasul sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya : "Bahwa tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah Aku oleh kamu semua" - Qs. 21 al-anbiya : 25 <br />Nabi-nabi itu adalah bersaudara yang bukan satu ibu ibunya bermacam-macam, namun agamanya satu – Hadis Riwayat Muslim dan Abu Daud <br />Lalu kenapa perbedaan penyebutan kepada nama Tuhan ini bisa terjadi ? <br />Apakah perbedaan ini terjadi semata karena perbuatan manusia yang mengadakan perubahan ? atau ada faktor lain yang bisa dijelaskan ? <br />Ternyata bila kita gali lebih jauh kedalam al-Qur’an, akan ditemukanlah kenyataan yang logis bahwa perbedaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan bahasa pada masing-masing Nabi-Nya. <br />Kami tidak mengutus seorang Rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya supaya ia dapat memberi penjelasan dan dimengerti oleh mereka - Qs. 14 Ibrahim : 4 <br />Jadi, para Rasul ini tidak mungkin kesuatu daerah dengan bahasa yang tidak di kuasai dan tidak dimengerti oleh umatnya, karena pasti dakwah yang disampaikan menjadi sia-sia. Karena itu pula menjadi sangat wajar bila al-Qur’an turun menggunakan bahasa Arab, sebab Nabi Muhammad selaku penerimanya juga berbahasa Arab dan berdomisili ditanah Arab dengan ruang lingkup pergaulan orang-orang Arab juga, maka jika al-Qur’an tidak mempergunakan bahasa Arab maka tentulah lawan bicara Nabi akan bingung dan tidak bisa mengerti apalagi memahami dakwah yang disampaikan, malah mungkin menjadi beban untuk Nabi sendiri. <br />Dan seandainya Kami menjadikan al-Qur'an itu suatu bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab tentulah mereka bertanya : "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya ? Apakah (patut al-Qur'an) dalam bahasa asing sedang (Rasul adalah orang) Arab ? - Qs. 41 Fushsilat : 44<br />Jadi kembali pada pemakaian istilah Allah didalam Islam, jelas merujuk pada bahasa yang dipergunakan oleh Nabi Muhammad. Namun ini semua tidak mengindikasikan bahwa pada masanya, Nabi Musa maupun Jesus atau Nabi ‘Isa juga menyebut istilah Allah ditengah kaumnya, begitupula para Nabi lain dibanyak penjuru dunia ini dari berbagai derah. Sebab sesuai dengan pernyataan al-Qur'an sendiri bahwa setiap wahyu itu diturunkan berdasarkan bahasa asal daerah Nabi yang bersangkutan. <br />Untuk itu juga Allah berfirman : <br />Serulah Allah atau serulah Yang Maha Pengasih (ar-Rahman) Dengan nama apa saja kamu menyeru Dia; maka Dia memiliki nama-nama yang indah (asma-ul-husna) - Qs. 17 al-Israa’ : 110 <br />Dari ayat diatas, jelas bahwa al-Qur'an memperkenalkan Tuhan yang universal, serulah Tuhan dengan nama apapun yang baik dan indah serta tentunya tidak mengandung unsur yang bertentangan dengan sifat-sifat kemuliaan-Nya. <br />Sehubungan dengan penamaan Allah ini juga, seorang mantan biarawati yang sekarang memeluk Islam, Hj. Irena Handono, et al (lihat buku : Islam Dihujat, Menjawab Buku The Islamic Invasion (Karya Robert Morey), Penerbit Bima Rodheta, Kudus, 2004, hal. 82-83) menyatakan bahwa istilah Elohim yang terdapat dikitab Perjanjian Lama, yang berasal dari bahasa Ibrani asli memiliki akar kata eloh (alef-lamed-heh) dalam bahasa Ibrani-Paleo yang bisa dibaca dengan beberapa cara tanpa tanda bacanya. Istial el memiliki arti Tuhan (God), dewa, kemampuan, kekuatan dan lain-lain.; Satu dari dasar kata Ibrani untuk Tuhan (eloh) dapat dengan mudah dibaca sebagai alah tanpa tanda baca sehingga tidak terlalu heran bilamana kata Arab untuk Tuhan menurutnya adalah Allah. Kata tersebut adalah tulisan standar atau tulisan Estrangela yang dieja alap-lamad-heh (ALH) yang berhubungan langsung dengan kata Ibrani Eloh. Bahkan masih menurut beliau, Ezra dan Nabi Daniel memanggil Tuhan dengan nama Elah, panggilan yang nyaris sama juga bisa dilihat dari rintihan Yesus dikayu salib yang ditulis dalam bahasa Aramaic : Eloi, Eloi, Lama Sabachtani (Lihat : Kitab Perjanjian Baru, Injil Markus 15:34 dan Injil Matius 27:46) <br />Terlepas dari ini semua adalah suatu hal yang pasti bahwa bahasa Arab bukan satu-satunya bahasa yang ada ditengah masyarakat; oleh karena itu secara logika keberagaman penyebutan terhadap Tuhan tidak dapat dihindari. Katakanlah seperti bangsa Afrika Selatan (Zulu) menyebut Tuhan dengan nama uMVELINQANGI, umat India mengenal istilah PRAMATMA, Bangsa Aborigin di Australia Selatan memanggil Tuhannya dengan istilah ATMATU dan sebagainya (Lihat : Ahmed Deedat, Allah dalam dalam Yahudi, Masehi, Islam, terj.H. Salim Basyarahil, H. Mul Renreng, Penerbit Gema Insani Press, Jakarta, 1994, hal. 21-28) <br />Bahkan menurut salah seorang ahli tafsir al-Qur’an, M. Quraish Shihab menyatakan bahwa wahyu-wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad juga tidak mempergunakan istilah Allah untuk kata ganti Tuhan melainkan memakai istilah Rabbuka dan baru pada wahyu ke-7 yaitu surah ke-87 istilah Allah diperkenalkan kedalam al-Qur’an. (Lihat : Dr. Muhammad Quraish Shihab, M.A. Wawasan Al-Quran : Tafsir Maudhu’I atas pelbagai persoalan umat, Penerbit Mizan, Bandung, 1996, dalam Catatan kaki hal. 23-24) <br />Kata Allah sendiri terbentuk dari kata AL dan iLah (lihat Abu Iman 'Abd ar-Rahman Robert Squires, www.muslim-answers.org/allah.htm, dalam "Who is ALLAH") , dimana kata AL sama seperti penggunaan kata THE dalam bahasa Inggris, yaitu sebagai kata sandang atau penegasan tertentu. Sementara kata iLah memiliki arti Tuhan. Sehingga istilah Allah berarti Tuhan yang satu itu. <br />Dan konsep ini sesuai dengan pengajaran para Nabi : <br />Dialah Allah yang Satu Tempat semuanya bergantung ;Tidak pernah Dia beranak dan tidak pula pernah Dia diperanakkan Tidak ada sesuatu apapun yang sama dengan-Nya - Qs. 112 al-Ikhlas : 1 - 4 <br />Jawab Yesus: Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa. - Perjanjian Baru : Injil Markus 12:29 <br />Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia - Perjanjian Lama : Kitab Ulangan 4:35 <br />Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa - Perjanjian Lama : Kitab Ulangan 6:4 <br />Dengan demikian maka semakin jelas bahwa perbedaan yang terjadi akibat pengaruh bahasa tidak mengajarkan kepada kita untuk menjadikannya sebagai alasan bersikap egois dalam beragama. <br />Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal - Qs. 49 al-hujuraat : 13 <br />Tuhan telah memilih umat Islam sebagai umat yang terbaik, oleh karena itu mari kita jaga dan kita buktikan kepada umat lainnya bahwa umat Islam memang umat yang menyebarkan perdamaian, menjadi rahmat untuk semua alam. <br />Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang benar, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. - Qs. 3 ali Imron : 110 <br />Demikianlah Kami jadikan kamu suatu ummat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas diri kamu - Qs. 2 al-Baqarah : 143 <br />Hendaknya kamu jadi manusia yang lurus karena Allah, menjadi saksi dengan adil, dan janganlah kebencian kamu kepada suatu kaum, membuat kamu bersikap tidak adil, berlakulah adil. Sebab itu lebih dekat pada ketaqwaan - Qs. 5 al-Maidah : 8 <br />Pertanyaan baru akan timbul, yaitu bolehkah umat Islam menyebut Tuhan dengan nama-nama dari bahasa-bahasa non-Arab ? Secara bijaksana kita bisa menjawabnya boleh-boleh saja, toh kita di Indonesia juga menggunakan istilah Tuhan untuk menggantikan istilah Robb, dan itu tidak perlu dipermasalahkan. <br />Hanya saja yang perlu diwaspadai oleh umat Islam adalah jangan sampai terjebak pada nama-nama yang mengarah pada keberhalaan (bersifat syirik), sebagaimana firman Allah sendiri : <br />Dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-namaNya, Kelak, mereka akan mendapatkan balasan terhadap apa yang mereka kerjakan - Qs. 7 al-a’raaf : 180 Wassalam,<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Download File ini</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/PhB7D" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKIE9qR4C5t6VDK8APNi5CWKgCYYQVOn12C3YnulNUjFnateDoGtVKlkjHh6dT5UvAJUaYLmHSRX-F78lCJhxEEaxeq1bqjlLpFkkCcOGZMnPgAZJEI9F488k4RS-qEJ7B8IBPpQ2Man4/s1600/image-788777.gif" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-48594663893041706512013-05-28T12:07:00.000+07:002013-05-28T12:07:02.815+07:00BENARKAH TUHAN ITU SATU ?Assalamu'alaykum Wr. Wb. <br />Benarkah Tuhan itu satu ?<br />Secara kontekstual, sebenarnya hampir semua kitab suci yang ada, termasuk tiga kitab suci yang diyakini oleh mayoritas manusia didunia yaitu Taurat, Injil dan al-Qur’an (terlepas apakah itu Kitab Taurat dan Injil yang ada dalam bentuknya sekarang ini yaitu Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) semuanya bercerita tentang ketunggalan Tuhan dari sekutu.<br />Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia <br />- Perjanjian Lama : Kitab Ulangan 4:35<br />Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa <br />- Perjanjian Lama : Kitab Ulangan 6:4<br />Jawab Yesus: Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa. - Perjanjian Baru : Kitab Injil Markus 12:29<br />Dan Tuhan kamu adalah Tuhan yang satu; Tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang Pemurah lagi Penyayang. - Qs. 2 al-Baqarah : 163<br />Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. - Qs. 4 an-Nisaa': 87<br />Sungguh, tidaklah Dia, melainkan Tuhan yang satu <br />- Qs. 6 al-An'am : 19<br />Dialah Allah yang Satu - Qs. 112 al-Ikhlas : 1 - 4<br />Kenapa Tuhan itu harus ada satu ? berikut logika yang ditawarkan al-Qur’an :<br />Seandainya di langit dan di bumi ada Tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu (langit dan bumi) sudah rusak binasa !<br />- Qs. 21 al-anbiyaa’ : 22<br />Disini manusia dituntut memainkan logika manusiawinya, bahwa tidaklah mungkin ada dua raja dalam satu negara, begitupun yang berhubungan dengan ketuhanan, tidak akan mungkin bisa tercipta keteraturan dan keseimbangan dialam semesta raya ini jika Tuhannya lebih dari satu. Sebab bila demikian, masing-masing Tuhan akan merasa lebih benar dan merasa lebih bangga terhadap hasil ciptaan-Nya dan akan menumbuhkan pertentangan diantara Tuhan itu sendiri, lalu jika ini sampai terjadi, maka Tuhan sudah tidak ubahnya dengan makhluk-Nya yang memiliki banyak kekurangan dan sifat tercela, dengan demikian maka memang tidaklah mungkin Tuhan itu berbilang.<br />Semua alam raya ini merupakan penampakan nyata keberadaan Tuhan yang satu, keanekaragaman makhluk adalah manifestasi sifat-sifat ke-mahaan-Nya. Dalam bahasa yang lebih sederhana, Tuhan telah menciptakan jutaan cermin diri-Nya melalui karya kreatif-Nya pada seisi alam namun semuanya hanya sekedar pantulan dari diri yang satu.<br />
Wassalam,<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Download File Ini</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/PemxN" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKIE9qR4C5t6VDK8APNi5CWKgCYYQVOn12C3YnulNUjFnateDoGtVKlkjHh6dT5UvAJUaYLmHSRX-F78lCJhxEEaxeq1bqjlLpFkkCcOGZMnPgAZJEI9F488k4RS-qEJ7B8IBPpQ2Man4/s1600/image-788777.gif" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-70954509635579993362013-05-28T12:03:00.002+07:002013-05-28T12:03:43.113+07:00BENARKAH TUHAN ITU ADA ?Assalamu'alaykum Wr. Wb. <br />Benarkah Tuhan itu ada ?<br />Jawaban atas pertanyaan seperti ini diperkirakan telah ada dan setua umurnya dengan perkembangan masyarakat itu sendiri. Betapa tidak, fakta mengatakan kepada kta bahwa manusia dari jaman kejamannya memilki Naturaliter Religiosa atau instink untuk beragama, dalam kondisi gawat yang mengancam eksistensinya misalnya terhempas ombak di tengah samudra, sementara pertolongan hampir mustahil diharapkan, hati manusia akan menyuruh untuk mengharapkan suatu keajaiban, demikian juga ketika seseorang sedang dihadapkan pada persoalan yang sulit, sementara pendapat dari manusia lainnya berbeda-beda, ia akan mengharapkan petunjuk yang jelas yang bisa dipegangnya. <br />Bila manusia tersebut menemukan seseorang yang bisa dipercayainya, maka dalam kondisi dilematis ini ia cenderung merujuk pada tokoh idolanya itu dan secara umum setiap manusia cenderung mencari sesembahan. Baik sesembahan itu berupa dewa laut, dewa petir, jimat pusaka atau bahkan pohon-pohon besar tertentu yang dianggap mampu melindunginya. <br />Ini semua memberikan gambaran bagi kita bahwa sejak dulu, manusia sudah mempercayai akan keberadaan alam lain yang tidak kasat mata dan dapat memberikan pengaruh terhadap dunia manusia yang nyata. Hanya saja cara dan pemahaman mereka terhadap alam lain itu berbeda satu dengan yang lain, namun secara umum kita bisa menyimpulkan bahwa manusia meyakini akan keberadaan Kekuatan yang lebih Berkuasa diatas manusia. Hal ini digambarkan juga oleh al-Qur’an :<br />Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdo'a kepada Kami<br />sambil berbaring, duduk atau berdiri – Qs. 10 Yunus : 12 <br />Sungguh jika kamu bertanya kepada mereka : "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah" !<br />- Qs. 39 Az-Zumar : 38<br />Pada masa lalu, keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia sering membuat mereka cepat lari pada sesembahan yang mereka yakini; setiap ada fenomena alam yang tak bisa mereka mengerti misalnya saat ada petir, gerhana matahari atau gempa bumi atas yang lainnya sebagaimana ilustrasi yang diceritakan oleh al-Qur’an terhadap pencarian jati diri Tuhan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim a.s. :<br />Maka ketika malam menjadi gelap dan ia melihat sebuah bintang, ia berkata: ‘Apakah ini Tuhanku ?’ – Tetapi ketika bintang itu hilang, ia berkata : ‘Aku tidak suka kepada yang bisa menghilang !’<br />Saat ia melihat kemunculan bulan, berkatalah dirinya : ‘Apakah ini Tuhanku ?’ – Namun ketika bulan itu kembali hilang, dia berseru : ‘Sungguh, Jika aku tidak dipimpin oleh Tuhanku, maka pasti aku termasuk dalam kaum yang tersesat<br />Saat ia melihat matahari terbit, berkatalah ia : ‘Inikah Tuhanku ? Dia ini lebih besar !’ - Namun ketika matahari itu terbenam, ia berkata : ‘Hai kaumku, sungguh aku berlepas diri dari apa yang telah kamu persekutukan!’ – Sungguh aku hadapkan diriku kepada Yang menjadikan langit dan bumi dengan ikhlas dan aku tidak termasuk dari orang-orang yang menyekutukan-Nya !’ - Qs. 6 al-an-am : 76 - 79<br />Bahkan dijaman Nabi Muhammad sendiri masih ada orang yang menghubungkan kematian seseorang dengan fenomena alam seperti saat Ibrahim, salah seorang putera dari Nabi meninggal dunia:<br />Dari Mughirah bin Syu’bah, katanya : ‘Terjadi gerhana matahari dimasa Rasulullah Saw, bertepatan dengan hari wafatnya Ibrahim (putera Nabi). Orang banyak lalu berseru : ‘Terjadi gerhana karena meninggalnya Ibrahim!’ – Rasulullah Saw lalu bersabda : ‘Sesungguhnya gerhana matahari dan bulan terjadi bukan karena mati atau hidupnya seseorang, jika kamu melihatnya sholatlah dan berdoalah kepada Tuhan’ - Hadis Riwayat Bukhari<br />Secara bertahap kemajuan ilmu pengetahuan alam kemudian mampu mengungkap cara kerja alam dan sampailah manusia pada suatu pemikiran, bahwa pasti ada sesuatu yang di belakang itu semua, sesuatu yang berada di belakang dewa petir, dewa laut atau dewa matahari, sesuatu yang di belakang semua hukum alam, sesuatu yang disebut Tuhan yang pernah didakwahkan oleh para Nabi.<br />Tidak terlihatnya Tuhan bukan berarti Dia tidak ada. Berapa banyak hal yang tidak dapat kita lihat tetapi benda itu ada. Contoh yang paling sering digunakan adalah udara yang kita hirup untuk kelangsungan hidup kita, tidak bisa melihatnya tetapi kita bisa merasakannya, bahkan Ruh yang menjadi esensi kehidupan kita, tidak dapat terlihat dan tidak bisa dimengerti hakekatnya namun kita yakini keberadaannya.; contoh lain yang akhir-akhir ini marak diberbagai acara televisi di Indonesia menyangkut penampakan makhluk halus yang secara lahiriah tidak bisa dilihat dengan kasat mata tetapi ia ada dan bisa dibuktikan melalui cara-cara tertentu termasuk misalnya dengan uji nyali. <br />Memang tidak ada metode ilmiah yang benar-benar dapat membuktikan eksistensi Tuhan secara mutlak sampai mampu menggambarkan sosok Tuhan yang sesungguhnya, manusia hanya bisa mengambil perwujudan Tuhan dalam sosok berhala yang tidak berbeda jauh dengan dirinya sendiri, ada manusia menggambarkan Tuhan dengan wujud manusia tersalibkan bernama Yesus, ada juga manusia yang mengambil rupa seorang pangeran Magadha yang berdiam dibawah pohon pippala bernama Budha, dan bahkan ada yang mengambil rupa api sebagai wujud Tuhan seperti yang ada pada kerajaan Persi dimasa lalu.<br />Karena itu, Ibnu Arabi, seorang sufi Andalusia termasyur ± 8 abad yang lalu memahami seluruh alam semesta, termasuk manusia ini sebagai penampakan diri (tajalli) dari Tuhan dan dengan demikian segala sesuatu dan segala peristiwa dialam ini adalah entifikasi (wujud keberadaan) Tuhan[1].<br />Menurutnya, gambar dalam sebuah cermin meskipun ada dan kelihatan, bagaimanapun juga hanyalah sebuah ilusi atau bayangan dari subjek yang bercermin. Dan ketika sang subjek menggunakan ribuan cermin, maka bayangan sang subjek akan menjadi banyak, padahal dia hanyalah satu. Dalam cermin jagad raya inilah Tuhan menampakkan eksistensi-Nya.<br />Maka ke manapun kamu menghadap di situlah wajah Allah <br />– Qs. 2 al-Baqarah : 115<br />Oleh karena itu, untuk melihat diri Tuhan, kita harus pandai membaca alam semesta, kita harus pintar mengenal diri dan lingkungan kita.<br />Sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal - Qs. 3 ali Imran : 190<br />Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi silih bergantinya malam dan siang bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia dan apa yang Allah turunkan dari atmosfir berupa air lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah matinya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang diedarkan antara atmosfir dan bumi; sungguh menjadi tanda-tanda bagi kaum yang memikirkan. - Qs. 2 al-Baqarah : 164<br />TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya - Perjanjian Lama, Yesaya 42 : 5<br />Karena itu juga maka adalah suatu pengulangan kebodohan umat dimasa lalu apabila kita yang sudah mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi komputerisasi ini masih mengambil simbol-simbol tertentu dari alam semesta dan isinya ini sebagai perwujudan dari Tuhan.<br />Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi; Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya - Perjanjian Lama, Ulangan 5 : 8-9 <br />[1] Dr. Kautsar Azhari Noer, Ibn Al-‘Arabi : Wahdat al-Wujud dalam Perdebatan, Penerbit Paramadina, Jakarta, 1995, hal. 88-89.<br />Wassalam,<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Download File Ini</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/PemZL" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKIE9qR4C5t6VDK8APNi5CWKgCYYQVOn12C3YnulNUjFnateDoGtVKlkjHh6dT5UvAJUaYLmHSRX-F78lCJhxEEaxeq1bqjlLpFkkCcOGZMnPgAZJEI9F488k4RS-qEJ7B8IBPpQ2Man4/s1600/image-788777.gif" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-74366129185990525682013-05-28T11:55:00.002+07:002013-05-28T11:55:23.323+07:00ISA SABDA BERWUJUD MANUSIAAssalamu'alaykum Wr. Wb. <br />Bagaimana pernyataan bahwa al-Masih adalah sabda yang berwujud manusia ? <br />Islam menolak tegas pernyataan bahwa Isa al-Masih merupakan perwujudan dari ilahiah baik dalam pengertian lahiriah ataupun dalam bentuk titisan dan inkarnasi laksana cerita pewayangan dimana Batara Guru menjelma kedunia menjadi Semar. <br />Sungguh, al-Masih ‘Isa anak Maryam adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam serta Roh dari-Nya, Karena itu, berimanlah kamu kepada Allah dan para Rasul-Nya - Qs. 4 An-nisaa’ : 171 <br />‘Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Kalimat-Nya - Hadis riwayat Anas bin Malik <br />Istilah “Roh dariNya“ pada ayat al-Qur’an maupun Hadis diatas memiliki persamaan dengan firman Allah berikut ini : <br />Yang memulai penciptaan manusia dari tanah, Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (sperma) Lalu Dia menyempurnakan kedalamnya Roh-Nya, dan Dia menjadikan untukmu pendengaran, penglihatan dan hati Tapi, sedikit sekali jumlah kamu yang bersyukur ! - Qs. 32 As-Sajdah: 7-9 <br />Artinya pemakaian kalimat Roh-Nya yang dimaksud oleh ayat An-Nisaa’ 171 mengenai ‘Isa al-Masih tidak berbeda dengan pemakaian istilah Roh-Nya pada ayat As-Sajdah 9 yang menceritakan proses awal penciptaan seluruh manusia. Tidak mungkin menyangkal bahwa Roh yang menghidupkan diri kita –manusia- adalah Roh-nya Allah atau Roh yang berasal dari Allah. Karena itu pemakaian istilah Roh-Nya pada ayat An-Nisaa’ 171 akan bisa dimengerti dengan baik, ini juga maksud Allah dalam ayat yang lain: <br />Sesungguhnya perbandingan Isa disisi Allah, adalah seperti Adam - Qs. 3 Ali Imron : 59 <br />Jadi Nabi ‘Isa tidak ada beda dengan Adam, keduanya adalah manusia biasa yang sama sekali tidak ada unsur keilahiannya. <br />Benar-benar telah kafirlah orang-orang yang berkata : "Allah itu adalah almasih putera Maryam". Renungkanlah: "Siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, seandainya Dia hendak membinasakan al-Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan siapa saja diatas bumi ?" <br />Kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Ia menciptakan apa yang Ia kendaki. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. - Qs. 5 al-maidah 17 <br />Isa al-Masih sebagai “Firman Tuhan” merupakan terjemahan dari kata “Kalimatuhu” ataupun “Kalimatu Robbi” yang secara terjemahan harfiahnya adalah “Kalimat-Nya” atau “Kalimat Tuhan”, sebagaimana surah 4 an-nisaa’ ayat 171 berikut : <br />Innamal masihu ‘isa ibnu maryama rosulullahi kalimatuhu <br />Sungguh, almasih ‘Isa putera Maryam adalah Rasul Allah dan Kalimat-Nya - Qs. 4 An-nisaa’ : 171 <br />Beberapa pengertian dari istilah “Kalimat Tuhan” sendiri bisa kita lihat pada ayat al-Qur’an berikut : <br />Kalimatutul ‘azabi ‘alal kafirin <br />Telah berlakulah Kalimat azab bagi orang-orang yang kafir - Qs. 39 Az-Zumar : 71 <br />Wa izibtala Ibrohima Robbuhu bi kalimati fa atammahunna <br />Dan ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa Kalimat dan tetap dilaksanakannya - Qs. 2 Al-Baqarah : 124 <br />Dari contoh persamaan ayat tersebut, bisa diperoleh kesimpulan bahwa istilah Kalimat atau firman Tuhan disini berarti Ketetapan Tuhan kepada makhluk-Nya. Sehingga dengan demikian maksud dari ayat 171 An-Nisaa’ yang menyatakan ‘Isa al-Masih merupakan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam adalah Ketetapan atau keputusan Allah atas kelahiran ‘Isa al-Masih dari diri Maryam yang masih perawan, seperti maksud dari ayat berikut ini : <br />Al-masih putera Maryam itu hanyalah salah seorang Rasul seperti para Rasul sebelumnya - yang pernah ada - dan ibunya adalah orang yang sangat benar - Qs. 5 al-maidah : 75 <br />Para Rasul itu Kami lebihkan setengah mereka dari setengah lainnya Diantaranya ada yang Allah berkenan berbicara langsung dengannya –seperti Musa- Adapula yang Allah tinggikan derajatnya beberapa tingkat. Juga Kami telah memberi kepada ‘Isa putera Maryam beberapa mukjizat (kelebihan) Serta Kami kuatkan dia dengan Ruh yang Suci - Qs. 2 al-Baqarah : 253 <br />Wassalam,<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Download File Ini</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/Pelq9" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKIE9qR4C5t6VDK8APNi5CWKgCYYQVOn12C3YnulNUjFnateDoGtVKlkjHh6dT5UvAJUaYLmHSRX-F78lCJhxEEaxeq1bqjlLpFkkCcOGZMnPgAZJEI9F488k4RS-qEJ7B8IBPpQ2Man4/s1600/image-788777.gif" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-84097765629988997922013-05-28T11:50:00.000+07:002013-05-28T11:50:11.296+07:00SEBUTAN BAPA OLEH ISAAssalamu'alaykum Wr. Wb. <br />Kenapa Nabi ‘Isa menyebut Allah sebagai Bapa ? <br />Isitilah Bapa yang ditujukan bagi Tuhan secara kontekstual tidak akan dijumpai dalam kitab suci al-Qur’an maupun al-Hadis, istilah ini hanya bisa dijumpai dalam Alkitab yang menjadi kitab suci umat Kristen dewasa ini. Namun demikian, seperti yang pernah kita bicarakan sebelumnya, kita juga harus tahu bahwa al-Qur’an merupakan wahyu terakhir yang diturunkan bagi semua manusia untuk semua etnis bangsa dan bahasa, dan al-Qur’an secara umum menstandarisasikan semua bahasa yang digunakan oleh Rasul-rasul sebelumnya kedalam bahasa Arab, yaitu bahasa yang dipergunakan oleh Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir. <br />Contoh Nabi Shaleh, semua percakapannya dengan umat beliau diceritakan didalam al-Qur’an dengan menggunakan bahasa Arab, padahal kaum Tsamud yaitu kaumnya Nabi Shaleh, pada jaman itu tidak berbahasa Arab, begitu juga dengan Nabi Hud terhadap kaumnya, ‘Aad, lalu Nabi Nuh, mereka semua bukan keturunan Nabi Ibrahim yang menurunkan bangsa Arab. Untuk itu kita perlu menelusuri sejarah pertumbuhan bahasa bangsa Israel dimana Nabi ‘Isa diutus oleh Tuhan. <br />Menurut Bambang Budijanto (Lihat : Bambang Budijanto, Torah dalam hidup Bangsa Israel, Penerbit Yayasan Andi, Yogyakarta, hal. 85) penggunaan istilah “Anak Tuhan” sendiri terhadap bangsa Israel secara umum telah lama dikenal dan contohnya bisa dijumpai dalam Kitab Perjanjian Lama, misalnya : <br />Maka engkau harus berkata kepada Firaun : Beginilah firman TUHAN : Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung; sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku <br />- Perjanjian Lama : Kitab Keluaran 4 : 22-23 <br />Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata, di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi bapa Israel - Perjanjian Lama : Kitab Yeremia 31 : 9 <br />Bila kita pelajari lebih jauh dari alKitab, maka kita akan memperoleh data bahwa Bangsa Israel sama sekali tidak pernah menganggap Tuhan itu merupakan bapak mereka dalam pengertian yang sebenarnya : <br />Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku akan menjadi Allah segala kaum keluarga Israel dan mereka akan menjadi umat-Ku <br />- Perjanjian Lama : Kitab Yeremia 31:1<br />Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi. - Perjanjian Lama : Kitab Amsal 3:11-12 <br />Oleh karena itu apabila umpamanya memang benar Yesus (Nabi ‘Isa al-Masih) menyebut Tuhan dengan istilah Bapa, maka kita juga harus mengembalikan maksud ucapannya itu sebagaimana yang umum dikenal oleh masyarakat Israel pada jamannya, sebab Nabi ‘Isa sendiri merupakan orang Israel dan agar dakwahnya diterima oleh bangsanya, diapun harus mengikuti kaidah bahasa yang ada dimasyarakat setempat. <br />Dalam ilmu Psikolinguistik, ada yang disebut dengan istilah Prinsipel Kooperatif, yaitu suatu cara manusia untuk bisa berkomunikasi terhadap manusia lainnya dengan memahami maksud suatu kalimat yang bisa saja artinya tidak sama persis dengan kalimat yang diucapkan oleh sipembicara, dan ini yang ada pada bangsa Israel saat itu. <br />Meski demikian, Nabi ‘Isa tampaknya sudah mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya perubahan makna pada bahasa yang beliau pakai, karenanya seperti yang bisa kita baca dalam Alkitab, pada kesempatan yang berbeda Nabi ‘Isa menerapkan model Psikolinguistik maksim cara (manner) yaitu mengungkapkan pemikirannya secara jelas dengan jalan memberikan penegasan maksud dari pemakaian istilah “anak ALLAH” dalam ayat-ayat berikut : <br />Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, katanya :… Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. - Perjanjian Baru : Kitab Injil Matius 5: ayat 2 dan 9 <br />Tetapi semua orang yang menerimanya diberinya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namanya - Perjanjian Baru : Kitab Injil Yohanes 1:12 <br />Dengan demikian istilah “Anak ALLAH” ditujukan bagi orang yang senantiasa membawa perdamaian ditengah masyarakat dan orang yang beriman kepada Tuhan dan Rasul-Nya, lebih jauh dia juga memaknainya bukan dalam arti hubungan darah atau jasmani biologis, akan tetapi hanya sebagai simbol kedekatan Tuhan dengan para hamba-Nya. <br />Perhatikan kutipan ayat Injil berikut : <br />Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam aku dan aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku Dan aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepadaku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti kita adalah satu Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam aku supaya mereka sempurna menjadi satu agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi aku. - Perjanjian Baru : Kitab Injil Yohanes 17 : 21-23 <br />Ayat-ayat Injil diatas jelas sekali menceritakan kepada kita bahwa Nabi ‘Isa berkeinginan agar para sahabatnya memiliki hubungan yang dekat kepada sang Maha Pencipta sebagaimana kedekatan dirinya terhadap Tuhan dan pada kesempatan lain, beliau juga memberi penegasan bahwa dirinya hanyalah seorang Rasul Tuhan dan bukan Tuhan itu sendiri. <br />Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata : ... Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. - Perjanjian Baru : Kitab Injil Yohanes 17:3 <br />Jawab Yesus: Hukum yang terutama ialah : Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa. - Perjanjian Baru : Kitab Injil Markus 12:29 <br />Oleh karena itu, kita semua tidak perlu terburu-buru menghakimi pola bahasa yang digunakan oleh ‘Isa al-Masih didalam kitab Perjanjian Baru mengenai pemakaian istilah Bapa untuk Tuhan. Sebab memang telah terbukti kalau ‘Isa al-Masih tidak pernah mengajar diluar konsep Monotheisme (Tauhid). <br />Sementara penggunaan istilah Bapa kepada Tuhan bila kita kaji dari kacamata sufi sendiri pada hakekatnya tidaklah dimaksudkan untuk menunjukkan pada status biologis sebagaimana terjadi pada bapak dan anak dalam kehidupan manusia. Zat Tuhan tidak dapat diketahui oleh siapapun, tidak terjangkau pengetahuan manusia karena zat itu bebas dari hubungan dengan nama-namaNya, satu-satunya yang mengetahui zat Tuhan adalah Tuhan sendiri. Dari segi dirinya, zat Tuhan tidak mempunyai nama, sebab nama-nama itu berfungsi untuk pemberitahuan dan pembedaan kepada makhluk-makhlukNya agar mereka kenal dan bisa memanggil-Nya. <br />Wassalam,<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Download File Ini</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/PelXY" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKIE9qR4C5t6VDK8APNi5CWKgCYYQVOn12C3YnulNUjFnateDoGtVKlkjHh6dT5UvAJUaYLmHSRX-F78lCJhxEEaxeq1bqjlLpFkkCcOGZMnPgAZJEI9F488k4RS-qEJ7B8IBPpQ2Man4/s1600/image-788777.gif" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-25323423640366358122013-05-28T10:25:00.002+07:002013-05-28T10:25:38.349+07:00KONTROVERSI TRINITAS<div class="rvps4">
<span class="rvts7">Assalamu'alaykum Wr. Wb.</span><span class="rvts9"> </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Banyak hal sudah terjadi pada masa lalu
sehubungan dengan perbedaan sudut pandang terhadap konsep Trinitas yang berakhir
dengan pembantaian terhadap mereka yang menolak doktrin tersebut. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Berikut beberapa tokoh anti-Trinitas yang
hidupnya harus berakhir secara mengenaskan itu. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">1. Iranaeus (130-200 M), dia lahir disaat
ajaran Kristen Antiokia sudah menyebar ke Afrika Utara, Spanyol hingga ke
Prancis Selatan. Tidak banyak catatan sejarah mengenai asal-usul dan
kedewasaannya, sejarah mulai mencatat masa dimana Iranaeus membawa surat petisi
dari Uskup Lyons Pothinus kepada Paus Elutherus di Roma. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Petisi itu berupa permohonan Pothinus kepada
Paus untuk menghentikan pengejaran, penyiksaan dan pembunuhan terhadap
orang-orang Kristen yang tidak menyetujui doktrin gereja Pauline. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Ketika masih berada di Roma, Iranaeus mendapat
berita bahwa semua orang Kristen yang tidak sepaham dengan Paulus yang ada di
Lyons Antiochia termasuk uskup Pothinus sendiri telah tewas dibunuh. Dan pada
waktu kembali ke Lyons, Iranaeus menggantikan Ponthinus untuk menjabat sebagai
uskup dinegrinya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Ditahun 190 M, Iranaeus sendiri menulis surat
kepada Paus Victor agar menghentikan pembantaian terhadap orang-orang Kristen
yang dibunuh karena keyakinan mereka yang berbeda dengan keyakinan gereja
Paulus. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Cerita lama kembali terulang, Iranaeus sendiri
terbunuh pada tahun 200 M karena tidak bersedia mengikuti keyakinan Paus,
Iranaeus hanya beriman dan mengakui kepada satu Tuhan, yaitu Allah, dan dia
mendukung pengajaran kemanusiaan Jesus yang diangkat oleh Allah menjadi
utusan-Nya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Iranaeus banyak melakukan kritikan terhadap
Paulus karena dianggapnya sebagai orang yang paling bertanggung jawab didalam
memasukkan doktrin-doktrin dari agama berhala dan filsafat Plato kedalam ajaran
sejati Jesus. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Didalam bukunya, "Universalism The Prevailing
Doctrine Of The Christian Church During Its First Five Hundred Years" ditulis
oleh J.W. HANSON, D. D menyatakan mengenai Iranaeus ini sebagai berikut :
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">In a germinal form of the Apostle's Creed,
Iren</span><span class="rvts10">æ</span><span class="rvts7">us, A.D. 180, says that
the judge, at the final assize, will cast the wicked into aionian fire. It is
supposed that he used the word aionian, for the Greek in which he wrote has
perished, and the Latin translation reads, "ignem aeternum." </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">2. "Tertullian" (160-220 M), dia adalah seorang
penduduk asli Carthage (Kartago).</span> <br /><span class="rvts7">Tertullian
sebagaimana juga dengan Iranaeus, meyakini ke-Esaan Allah dan
mengidentifikasikan Jesus sebagai juru selamat (Messiah) bangsa Yahudi. Dia
menentang Paus Callistus karena mengajarkan "dosa asal" telah diampuni setelah
melaksanakan penebusan dosa resmi dibawah gereja. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Tertullian menekankan tentang kesatuan jiwa dan
eksistensi dan mengatakan bahwa orang-orang yang sehat akalnya pasti meyakini
bahwa Jesus hanyalah manusia belaka. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Paus Callistuslah yang memperkenalkan istilah
"Trinitas" kedalam tulisan-tulisan "ecclesiastical" (gerejawi) Latin ketika ia
membahas doktrin baru yang aneh tersebut. Istilah Trinitas sendiri sama sekali
tidak pernah digunakan dalam kitab-kitab suci. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">3. "Origen" (185-254 M). Ayahnya bernama
"Leonidas" dan mendirikan pusat pendidikan teologi dengan mengangkat seorang
guru Teologi terkemuka bernama Clement sebagai kepala lembaga tersebut. Origen
sendiri mendapatkan pendidikan ditempat itu. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Leonidas adalah seorang pengikut Kristen
Apostolik, yaitu ajaran monotheisme (ke-Esaan Tuhan) dan mengakui kehambaan dari
Jesus. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Sebagaimana kita tahu, gereja Paulus tidak mau
menerima kepercayaan seperti yang dipegang oleh Leonidas ini, dan sebagai
konsekwensinya pada tahun 208 Leonidas tewas dibunuh oleh orang-orang Paus.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Karena merasa dirinya juga terancam, Clement
segera meninggalkan Alexandria. Dan sebagai gantinya, Origen meneruskan
kepemimpinan Clement sebagai kepala sekolah Teologi. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Pada tahun 230 M, Origen dinobatkan sebagai
seorang Pendeta di Palestina, namun karena Origen telah mengajarkan konsep
Monotheisme didalam gereja, Uskup Demerius akhirnya memecat Origen dan
mengusirnya dari gereja (persis seperti yang dinubuatkan Jesus dalam Yoh 16:1-3
-pen). </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Origen mengungsi ke Caesarea dan mendirikan
pusat pendidikan Teologi ditempat itu pada tahun 231 M yang akhirnya membawa
nama harum kepadanya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Jerome, seorang penulis Injil pertama dalam
bahasa Latin, pada mulanya merupakan orang yang sangat mendukung Origen, namun
akhirnya Jerome berbalik kepada gereja Paulus dan menarik garis permusuhan
terhadap Origen. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Jerome berusaha agar Origen mendapatkan kecaman
dan pengadilan dari gereja setempat, namun popularitas Origen terlampau besar
dan tidak memungkinkan bagi Uskup John untuk melakukannya, sehingga atas
rencananya ini mengakibatkan Jerome sendiri tersingkir dari kalangan gereja.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Namun pada tahun 250 M, Origen dikecam oleh
Konsili Alexandria dan dijebloskan kedalam penjara serta mendapatkan penyiksaan
yang terus menerus oleh pihak gereja Paulus sehingga mengakibatkan kematiannya
pada tahun 254 M. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Origen telah menulis sekitar 600 buah karangan
dan risalah. Dia adalah salah seorang yang paling berperan dalam sejarah gereja
dan telah gugur sebagai seorang syuhada yang membela ajaran Allah sejati.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Dimasa mudanya sampai menjelang akhir hayatnya,
Origen tetap mempertahankan pengajaran ke-Esaan Tuhan (The Unity of God),
meyakini bahwa hanya Allah saja yang berkuasa dan Jesus adalah manusia biasa dan
hamba Allah, bukan Allah itu sendiri. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">4. "Diodorus", seorang Uskup yang berasal dari
negri Tarsus, tanah kelahiran Paulus. </span><br /><span class="rvts7">Diodorus
merupakan tokoh Kristen terkemuka di Antiochia, dia berpendapat bahwa dunia ini
selalu berubah-ubah, perubahan itu sudah ada sejak dahulu. Dan itu menunjukkan
ada sesuatu yang tetap dibalik perubahan itu. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Lebih jauh lagi, keberagaman eksistensi dan
kebijaksanaan yang diperlihatkan dalam setiap proses perubahan itu sendiri,
menunjukkan terhadap kesatuan asal yang mendasarinya dan memperlihatkan
kehadiran Sang Pencipta dan Pemelihara. Inilah menunjukkannya adanya satu
Pencipta Yang Maha Esa. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Diodorus menekankan sifat kemanusiaan secara
menyeluruh dalam diri Jesus yang memiliki jiwa manusia dan daging manusia, tidak
ada unsur ketuhanan sama sekali. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">5. "Lucian", seorang yang dikenal keluasan
ilmunya terhadap bahasa Ibrani dan Yunani. Lucian tidak menginduk terhadap salah
satu gereja dari tahun 220 sampai 290 M. Pengajaran Lucian adalah Monotheisme,
yaitu pengesaan Allah dalam segala bentuk-Nya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Lucian percaya kepada penafsiran gramatikal dan
literal (sesuai dengan bunyi lahir suatu kata) dari kitab-kitab suci (Bible).
Dia menentang kecenderungan untuk mencari-cari makna symbolis dan kiasan dari
teks-teks Injil, dan percaya kepada suatu pendekatan empiris dan kritis terhadap
kitab-kitab tersebut. Dia mengatakan bahwa dengan mencari-cari makna symbolis
tersebut, dapat berakibatkan dengan penambahan dan pengurangan pada Injil yang
berarti hilangnya kemurnian ajaran Jesus. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Lucian menghilangkan perubahan-perubahan yang
terjadi pada kitab Injil yang diterjemahkan kedalam bahasa Yunani (Septuaginta),
beliau telah mengadakan revisi terhadap empat Injil yang menjadikannya berbeda
dengan Injil-Injil yang dipergunakan oleh gereja Paulus. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Lucian menolak paham trinitas dan sebaliknya
begitu menekankan ajaran Tauhid, bahwa hanya Allah saja Tuhan alam semesta yang
patut disembah, sedangkan Jesus hanyalah manusia biasa yang diangkat menjadi
Utusan-Nya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Atas sikapnya ini, Lucian menjalani penyiksaan
dari pihak gereja Paulus dan dihukum mati pada tahun 312 M. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Perselisihan pendapat terbesar di kalangan
pemikir Trinitas yang akhirnya menjadi satu legenda menyangkut dunia ketuhanan
Kristen adalah kontroversi 'Aryan Heresy' atau pernyataan anti-trinitas yang
dikemukakan oleh Arius (256-336 M). </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Arius adalah salah seorang murid utama Lucian
berkebangsaan Lybia yang juga pernah bersama-sama dengan gurunya menegakkan
Monotheisme, Arius sendiri merupakan seorang presbyter (ketua majelis gereja)
digereja Baucalis Alexandria, salah satu gereja tertua dan terpenting dikota itu
pada tahun 318 M. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Sejak wafatnya Lucian pada tahun 312 M ditangan
orang-orang gereja Paulus, perlawanan Arius terhadap doktrin Trinitas semakin
mengkristal, dan dalam perjuangannya ini, Arius justru mendapatkan dukungan dari
dua orang saudari Kaisar Constantin yang bernama Constantina dan Licunes.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Arius dianggap sebagai seorang pemberontak
Trinitas dengan mempergunakan argumen logika : </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">"Jika Jesus itu benar-benar anak Tuhan, maka
Bapa harus ada lebih dahulu. Oleh karena itu harus ada "masa" sebelum adanya
anak. Berarti anak adalah makhluk. Maka dari itu anak tidak selamanya ada atau
tidak abadi. Sedangkan Tuhan yang sebenarnya adalah abadi, berarti Jesus
tidaklah sama dengan Tuhan." </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Atas argumentasi Arius tersebut, sekitar
seratus orang Pastur Mesir dan Lybia berkumpul untuk mendengarkan pertanggung
jawaban Arius. Dan diwaktu itu juga Arius mengemukakan kembali pemandangannya :
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">"Ada masa sebelum adanya Jesus, sedangkan Tuhan
sudah ada sebelumnya. Jesus ada kemudian, dan Jesus hanyalah makhluk biasa yang
bisa binasa seperti makhluk-makhluk lainnya. Tetapi Tuhan tidak akan binasa."
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Arius juga memperkuat argumentasinya dengan
sejumlah ayat-ayat Bible seperti Yohanes 14:8: "Bapa lebih besar daripada
Jesus"; Seandainya kita mengakui bahwa Jesus adalah sama dengan Tuhan, maka kita
harus menolak kebenaran ayat Yohanes tersebut. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Argumen Arius ini secara sederhana dapat
dijelaskan sebagai berikut : </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Jika Jesus memang "anak Tuhan", maka akan
segera disertai pengertian bahwa "Bapak Tuhan" haruslah ada terlebih dahulu
sebelum adanya sang "Anak". </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Oleh sebab itu tentulah akan terdapat rentang
waktu ketika "Anak" belum ada.</span> <br /><span class="rvts7">Oleh karenanya,
"Anak" adalah makhluk yang tersusun dari sebuah "esensi" atau makhluk yang tidak
selalu ada. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Karena Tuhan merupakan suatu zat yang bersifat
mutlak (abadi, alpha dan omega), maka Jesus tidak mungkin bisa menjadi "esensi"
yang sama sebagaimana "esensi" Tuhan. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Kesimpulan pendapat Arius, bahwa hanya ada satu
Tuhan, yaitu Tuhan yang selalu Ada dan tidak mempunyai asal usul, Dia Ada tanpa
keberadaan sebelumnya. Dalam hal ini Arius membedakan antara unsur keistimewaan
yang tetap ada di dalam Tuhan, yang merupakan kekuatan yang kekal dengan unsur
keistimewaan Jesus sebagai suatu kelebihan yang diberikan oleh Tuhan selayaknya
seorang Nabi dan itu tidak bersifat kekal. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Arius menjabarkan bahwa Jesus yang disebut
Tuhan anak ini merupakan makhluk, sebab ia telah diciptakan oleh Tuhan Bapa
sekalipun umpamanya benar diri Jesus sendiri diciptakan sebelum proses
penciptaan Abraham (Nabi Ibrahim) sebagaimana yang diriwayatkan dalam kitab
Perjanjian Baru -Injil Johanes pasal 8 ayat 58, namun dalam hal ini, status
Jesus tetaplah merupakan makhluk ciptaan dan dia bukan Tuhan. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Argumen Arius ini tidak bisa terbantahkan, dan
mulai tahun 321 M, Arius dikenal sebagai seorang presbyter pembangkang dan
mendapatkan banyak dukungan dari Uskup-uskup daerah Timur. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Untuk mendukung pandangan-pandangannya, Arius
mengemukakan sejumlah ayat didalam kitab Perjanjian Baru yang memperlihatkan
Jesus selaku anak dari Tuhan Bapa berkedudukan di bawah Tuhan Bapa seperti kitab
Matius 28:18, kitab Markus 13:32, kitab Lukas 18:19, kitab Johannes 5:19; pasal
14:28, serta surat kiriman 1 Korintus pasal 15 ayat 28.</span> <br /><span class="rvts7"></span><br /><span class="rvts7">Konflik ini semakin menjadi memanas
setelah Athanasius (293-373 M), salah seorang tokoh agama dan cendikiawan besar
yang mendukung doktrin Trinitas turut dalam perselisihan tajam dengan Arius.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Untuk menengahi pertentangan ini lebih jauh,
maka oleh Kaisar Konstantin (280-337 M) dibentuklah suatu konsili (musyawarah
besar) di Nicea (Asia Kecil - dekat kota Konstantinopel) pada tahun 325 M (abad
ke-IV) dengan diikuti oleh para Uskup, tokoh-tokoh Theologi kenamaan dan banyak
Sarjana Gereja, Konsili tersebut dikenal juga dengan nama Konsili Oikumonis I
(Oikumene berarti seluruh dunia yang didiami bangsa manusia). </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Dalam musyawarah itu, pengikut Arius menolak
pandangan tentang penciptaan eternal (penciptaan yang bebas dari dimensi waktu),
sementara Athanasius mempertahankannya. Pengikut Arius mengatakan bahwa anak
diciptakan dari tidak ada, sementara Athanasius mengatakan bahwa anak diciptakan
dari esensi Tuhan Bapak. Pengikut Arius berpendapat bahwa Tuhan anak tidak sama
substansinya dengan Tuhan Bapa sementara Athanasius berpendapat sebaliknya.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Setelah titik penyatuan pandangan tidak juga
berhasil dicapai dari kedua belah pihak yang berdebat, akhirnya kaisar
Konstantin memberikan pernyataan bersayap (keputusan yang sifatnya bebas untuk
ditafsirkan oleh pihak manapun) demi untuk menjaga kestabilitasan keadaan
negrinya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Adapun keputusan kaisar Konstantin ini
menyebutkan bahwa Jesus memiliki sifat yang "Homousius" dengan Tuhan Bapa,
istilah "Homousius" sendiri bisa berartikan satu hakekat, satu keadaan atau juga
memiliki hubungan yang rapat satu sama lainnya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Keputusan Konsili itu juga berhasil merumuskan
"SYMBOLUM APOSTOLICUM" (Syahadat para Rasul) kata </span><span class="rvts10">“</span><span class="rvts7">syahadat</span><span class="rvts10">”</span><span class="rvts7"> sendiri berasal dari kata bahasa Latin
</span><span class="rvts10">“</span><span class="rvts7">credo</span><span class="rvts10">”</span><span class="rvts7"> yang artinya </span><span class="rvts10">“</span><span class="rvts7">aku percaya</span><span class="rvts10">”</span><span class="rvts7">, dimana inti dari rumusan ini menggaris
bawahi tentang ketiga pribadi dalam Tuhan yang satu itu adalah sejajar, walaupun
digunakan istilah Bapa dan Anak. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts10">“</span><span class="rvts7">Credoin Deo Patri
omnipotentem</span> <br /><span class="rvts7">(aku percaya akan Allah Bapa Yang Maha
Kuasa)</span> <br /><span class="rvts7">Creatorem coeli et terrae</span> <br /><span class="rvts7">(pencipta Langit dan Bumi)</span> <br /><span class="rvts7">Et in Iesum
Christum, Fillium eius unicum, Dominium nostrum</span> <br /><span class="rvts7">(dan akan Jesus Kristus, PutraNya yang Tunggal Tuhan kita)</span>
<br /><span class="rvts7">Qui conceptus est de Spiritu Sancto, natus ex Maria
Virgine</span> <br /><span class="rvts7">(yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan
oleh Perawan Maria) </span><br /><span class="rvts7">Passus sub Pontio Pilato,
crucifixus, mortuus et sepultus</span> <br /><span class="rvts7">(yang menderita
sengsara dalam Pemerintahan Ponsius Pilatus; disalibkan wafat dan
dimakamkan)</span> <br /><span class="rvts7">Descendit ad inferna (inferos)</span>
<br /><span class="rvts7">(yang turun ketempat penantian)</span> <br /><span class="rvts7">Tertia die resurrexit a mortuis</span> <br /><span class="rvts7">(pada
hari ketiga bangkit dari antara orang mati)</span> <br /><span class="rvts7">Acendit
ad coelos, sedet ad dexteram Dei Patris omnipotentis</span> <br /><span class="rvts7">(yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Maha
Kuasa)</span> <br /><span class="rvts7">Inde venturus est iudicare vivos et
mortuos</span> <br /><span class="rvts7">(dari situ Dia akan datang mengadili orang
yang hidup dan mati)</span> <br /><span class="rvts7">Credo in Spiritum
Sanctum</span> <br /><span class="rvts7">(aku percaya akan Roh Kudus)</span>
<br /><span class="rvts7">Sanctam Ecclesiam catholicam, sanctorum communionem</span>
<br /><span class="rvts7">(Gereja Katolik yang Kudus, persekutuan para kudus)</span>
<br /><span class="rvts7">Remisionem peccatorum</span> <br /><span class="rvts7">(pengampunan dosa)</span> <br /><span class="rvts7">Carnis
resurrectionem</span> <br /><span class="rvts7">(kebangkitan badan)</span> <br /><span class="rvts7">Vitam eternam</span> <br /><span class="rvts7">(kehidupan kekal)</span>
<br /><span class="rvts7">Amen</span> <br /><span class="rvts7">(Amin)</span><span class="rvts10">”</span><span class="rvts7">. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">(Sumber Credo dari </span><span class="rvts11">http://www.katolik.net/</span><span class="rvts7">) </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Pasca Konsili Nicea I, Athanasius berhasil
membujuk kaisar untuk membuang Arius kesatu tempat yang jauh serta membakar
semua tulisan-tulisan pemikiran Monotheismenya dengan alasan bahwa Arius masih
tidak puas terhadap keputusan Kaisar. Hal ini tidak berlangsung lama sebab
Kaisar Konstantin dengan dukungan Uskup Eusebius yang menentang paham Trinitas
memanggil pulang Arius dari pengasingannya dan mengakui bahwa konsepnya mengenai
Monotheisme lebih bisa diterima ketimbang paham Trinitas. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Pada tahun 336 Arius diangkat menjadi Pastur di
Constantinopel dan dalam satu muslihat yang licik, dia berhasil dibunuh.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Semenjak tahun 340 M (tiga tahun setelah
kematian Kaisar Konstantin pada tahun 337 M dan digantikan oleh Kaisar
Theodosius), perselisihan antara Monotheisme dengan Trinitas kembali mencuat
kepermukaan dan penyelesaian yang diberlakukan Gereja dengan dukungan
pihak-pihak kerajaan tidaklah memuaskan semua pihak serta hanya bersifat
sementara, sebab keyakinan pihak Istana sendiri tidak mempercayai pengajaran
Injil sehingga setiap kali ada pergantian kaisar maka selalu ada perubahan
suasana, dan ini bisa mengubah setiap titik dari keputusan Dewan Nicea
sebelumnya. Pihak yang menang saat itu bisa berbalik menjadi pihak yang
dikalahkan atau dipersalahkan di kemudian hari oleh kerajaan. Dan sejarah inilah
yang akhirnya paling sering terjadi dalam kontroversi doktrin Trinitas dimasa
lalu. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Empat puluh lima tahun setelah kematian Arius,
Konsili Nicea (Nicene Creed) yang pernah digelar pada tahun 325 M kemudian
diadakan lagi pada tahun 381 M, yang menghasilkan pernyataan "Syahadat Konsili
Nicea Konstantinopel", yang mana isinya adalah : </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts10">“</span><span class="rvts7">Aku percaya akan
satu Allah</span> <br /><span class="rvts7">Bapa yang Maha Kuasa</span> <br /><span class="rvts7">Pencipta langit dan bumi</span> <br /><span class="rvts7">Dan segala
sesuatu yang kelihatan</span> <br /><span class="rvts7">Dan tidak kelihatan.</span>
<br /><span class="rvts7">Dan akan satu Tuhan, Yesus Kristus,</span> <br /><span class="rvts7">Putra Allah yang tunggal.</span> <br /><span class="rvts7">Ia lahir
sebelum segala abad.</span> <br /><span class="rvts7">Allah dari Allah,</span>
<br /><span class="rvts7">Terang dari Terang.</span> <br /><span class="rvts7">Allah
benar dari Allah benar.</span> <br /><span class="rvts7">Ia dilahirkan, bukan
dijadikan</span> <br /><span class="rvts7">Sehakikat dengan Bapa.</span> <br /><span class="rvts7">Segala sesuatu dijadikan olehNya.</span> <br /><span class="rvts7">Ia
turun dari surga untuk kita manusia</span> <br /><span class="rvts7">Dan untuk
keselamatan kita.</span> <br /><span class="rvts7">Ia dikandung dari roh
Kudus,</span> <br /><span class="rvts7">Dilahirkan oleh perawan Maria,</span>
<br /><span class="rvts7">Dan menjadi manusia</span> <br /><span class="rvts7">Iapun
disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus.</span> <br /><span class="rvts7">Ia
wafat kesengsaraan dan dimakamkan.</span> <br /><span class="rvts7">Pada hari ketiga
Ia bangkit, menurut Kitab Suci.</span> <br /><span class="rvts7">Ia naik ke surga,
duduk di sisi Bapa.</span> <br /><span class="rvts7">Ia akan kembali dengan
mulia,</span> <br /><span class="rvts7">Mengadili orang yang hidup dan yang
mati.</span> <br /><span class="rvts7">KerajaanNya takkan berakhir.</span> <br /><span class="rvts7">Aku percaya akan Roh Kudus,</span> <br /><span class="rvts7">Ia Tuhan
yang menghidupkan,</span> <br /><span class="rvts7">Ia berasal dari Bapa dan
Putra</span> <br /><span class="rvts7">Yang serta Bapa dan Putra disembah dan
dimuliakan.</span> <br /><span class="rvts7">Ia bersabda dengan perantaraan para
nabi.</span> <br /><span class="rvts7">Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus,
katolik dan apostolik,</span> <br /><span class="rvts7">Aku mengakui satu
pembaptisan, akan pengampunan dosa.</span> <br /><span class="rvts7">Aku menantikan
kebangkitan orang mati</span> <br /><span class="rvts7">Dan hidup di akhirat.</span>
<br /><span class="rvts7">Amin.</span><span class="rvts10">”</span><span class="rvts7">
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Dalam sejarah internal gereja Trinitas sendiri,
semenjak kerajaan Romawi Barat dan Romawi Timur berpisah, gereja-gereja penganut
paham ketuhanan Trinitas pun terpisah menjadi gereja barat dan gereja timur.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Kata "gereja" sebenarnya berasal dari kata
"igraja" yang diperkenalkan di Indonesia oleh para misionaris Portugis. Kata
"igraja" tersebut berasal dari kata Latin "ecclesia" yang pada awalnya berasal
dari bahasa Yunani kuno yaitu "ekklesia" yang artinya "kumpulan" atau
"pertemuan", sehingga makna umum dari gereja itu adalah tempat berkumpul
orang-orang tertentu dan dalam hal ini adalah orang-orang yang meyakini asas
ketuhanan Trinitas. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Adanya gereja Barat dan gereja Timur ini
akhirnya membawa perpecahan-perpecahan sendiri yang mengakibatkan ajaran
Trinitas terbagi dalam banyak sekte atau aliran, perpecahan awalnya adalah
larangan yang dibuat oleh Kaisar Romawi Leo III pada tahun 726 M kepada umat
Trinitas agar jangan mengkuduskan dan membuat patung-patung atau gambar-gambar
(Icono Clasts) berkenaan dengan keyakinan dunia Kristen Trinitas seperti
gambaran Jesus, Mariah atau orang-orang yang dianggap suci lainnya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Perintah Kaisar Leo III ini dikukuhkannya lagi
pada tahun 730 M dengan pemikiran bahwa hal ini merupakan perbuatan keberhalaan
dan bertentangan dengan Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru sendiri.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Larangan ini diberlakukan sampai pemerintahan
Kaisar Konstantin IV dan Kaisar Leo IV, sementara pemimpin gereja Timur yang
disebut Paus Gregori II dan Paus Gregori III serta Germanius dengan dukungan
gereja Konstantinopel dan Kaisar Irene justru memberikan persetujuan pemujaan
gambar-gambar keagamaan, perselisihan yang panjang dan lama ini akhirnya
diselesaikan dengan dicabutnya larangan ini pada Sidang Umum ketujuh yang
berlangsung di Nicaea tahun 787 M. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Namun perpecahan di antara keduanya tidak akan
diatasi oleh sidang tersebut dan masalah ini mengemuka pada abad ke 11 M pada
waktu Roma menerima pemberian suatu tambahan ke dalam Nicene Creed, suatu hal
yang tidak disetujui Gereja Timur. Tambahan itu adalah "dan anak" setelah frasa
"kami percaya dalam Roh Kudus, Tuhan pemberi kehidupan, yang diturunkan dari
Tuhan Bapa..." Jadi, Gereja-gereja Timur tidak menerima bahwa Roh Kudus
diturunkan dari Tuhan Bapak dan Anak, melainkan hanya dari Tuhan Bapa saja.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Tentang masalah ini Timur dan Barat sama sekali
tidak mempunyai titik temu dan menimbulkan pemisahan tahun 1054, karena wakil
Paus menempatkan surat-surat ekskomunikasi pada altar St. Sophia di
Konstantinopel. Sejak itulah muncul Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks
Yunani. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Kata "Katolik" berarti "univeral", "memiliki
sifat-sifat totalitas" atau "utuh". Dengan demikian Gereja Katolik adalah tempat
berkumpul universal, dimana setiap orang telah dipanggil untuk membawa kabar
sukacita Injil kepada setiap orang, kepada setiap bangsa, kepada setiap penjuru
dunia. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Pusat gereja Katolik di dunia, gereja Santo
Petrus Basilica (St. Peter</span><span class="rvts10">’</span><span class="rvts7">s
Basilica) yang dibangun di Vatikan, adalah tempat dimana Petrus (Symeon -salah
seorang murid Jesus) dimakamkan. Saat ini, kuburan dari Petrus berada di dalam
tanah, persis dibawah altar utama di antara tiang-tiang penopang kubah Bernini.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Unsur-unsur doktrinal membuat mereka tetap
terpisah: Gereja Katolik dipimpin oleh satu tampuk pimpinan yang disebut Paus,
sementara Gereja Ortodoks menyerahkan kepemimpinan di tangan para bishop atau
patriark (berarti Uskup); pandangan tentang Roh Kudus juga berbeda, Gereja
Ortodoks tetap memberikan kedudukan penting bagi ikon-ikon dalam pemujaan, para
pelayan gerejanya dibolehkan menikah, dan lain-lain. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Kata "Paus" ("Pope") artinya "Bapa" yang
diambil dari bahasa Yunani. Didalam penggunaan bahasa Latin, kata ini lebih
menunjukkan rasa hormat. Pada jaman Reformasi, kaum Protestan tidak setuju
dengan istilah yang terkesan eksklusif tersebut, maka istilah "Paus" lebih
sering disebut sebagai "Uskup Roma" (Bishop of Rome) seperti istilah pertamanya
di jaman awal; Paus adalah pemimpin tertinggi Gereja Katolik dan sekaligus
merupakan Ketua dari Dewan Para Uskup. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Walaupun pada mulanya kota Yerusalem dianggap
sebagai pusat kesucian (karena disana terletak Bait al-Maqdis), namun sikap
permusuhan yang diperlihatkan orang-orang Yahudi sendiri yang menguasai
Yerusalem terhadap hal-hal yang berbau Jesus, mendorong pemindahan pusat
Kristen; mula-mula ke Antiokia, lalu bergeser kekota Roma. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Paus memegang kekuasaan tertinggi, yang
melampaui kekuasaan raja dan ratu. Namun sejak akhir abad keempat belas mulailah
timbul tantangan terhadap kekuasaan Paus yang begitu besar. Timbullah gerakan
reformasi yang dimulai Lollards dan Hussites; gerakan ini berubah menjadi
ancaman serius terhadap supremasi Gereja Katolik ketika tahun 1617, seorang imam
bernama Martin Luther menentang keras penjualan surat aflat (pengampunan dosa)
oleh gereja. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Dia lalu menolak supremasi Paus, serta
menghasut para bangsawan Jerman untuk memberontak dan memisahkan kekuasaan
mereka. Para bangsawan, yang sebelumnya terdisilusi dengan kontrol oleh Gereja
dan Paus, membutuhkan sedikit dorongan dan banyak diantara mereka segera
bergabung dengan Martin Luther serta mendirikan gereja tersendiri, mereka
dikenal sebagai Kristen Protestan (yaitu orang-orang Kristen yang memprotes).
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Seiring dengan perjalanan sang waktu, hingga
kini ada banyak sekali aliran dalam ajaran Trinitas, terlepas dari semua itu,
kontroversi mengenai doktrin Trinitas sendiri sampai sekarang tidak pernah
berhenti dan selesai dari dunia Kristen. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Sehubungan dengan doktrin Trinitas sendiri,
"The Catholic Encyclopedia" mengomentari: "Dalam naskah alkitab belum terdapat
satu istilah pun untuk menyatakan ke-Tiga Pribadi Tuhan tersebut secara bersama.
Kata trias [tri'as]yaitu asal kata dari trinitas dalam bahasa Latin mula-mula
ditemukan dalam karya Teofilus dari Antiokhia kira-kira tahun 180 M.... Tidak
lama kemudian kata itu muncul dalam bentuk Latinnya dalam tulisan Tertullian."
(</span><span class="rvts11">http://www.newadvent.org/cathen/15047a.htm</span><span class="rvts7">) </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Dan sebagaimana akhir dari tulisan Bab
sebelumnya, maka pada akhir dari Bab inipun akan diberikan pengantar pemikiran
kritis bagi orang-orang yang meyakini ide Trinitas. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Pertama, orang-orang penganut paham ketuhanan
ini berkata: "Tritunggal adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan doktrin
utama agama Kristen..." tetapi sayangnya kitab Perjanjian Lama serta kitab
Perjanjian Baru sendiri sebagai kitab sucinya justru sama sekali tidak pernah
menyinggung ide ketuhanan Trinitas ini, kemunculannya hanyalah disebabkan
penafsiran orang atas kata Bapa, Anak, Roh Kudus serta penafsiran atas beberapa
kisah yang pernah terjadi pada masa kehidupan Jesus. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Bersikukuh bahwa Tritunggal adalah misteri yang
begitu membingungkan karena berasal dari wahyu Tuhan hanyalah menciptakan
problem besar. Sebab dalam kitab Bible yang disebut sebagai wahyu Tuhan itu
sendiri tidak ada pandangan demikian mengenai Tuhan: </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">"Allah adalah Allah yang suka akan ketertiban;
Ia bukan Allah yang suka pada kekacauan. Seperti yang berlaku di dalam semua
jemaat Allah." (1 Korintus 14:33 Bahasa Indonesia sehari-hari) </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Berangkat dari pernyataan itu, mungkinkah Allah
akan mencetuskan doktrin mengenai diri-Nya sendiri yang begitu membingungkan
sehingga bahkan para cendikiawan dan Teolog dari Ibrani, Yunani, dan Latin serta
Barat yang sarat dengan pemikiran dan ilmu pengetahuannya tidak dapat
menjelaskannya? </span></div>
<div class="rvps5">
<br /></div>
<div class="rvps5" style="text-align: center;">
<span class="rvts7">Silahkan Download File Ini</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/PedKt" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKIE9qR4C5t6VDK8APNi5CWKgCYYQVOn12C3YnulNUjFnateDoGtVKlkjHh6dT5UvAJUaYLmHSRX-F78lCJhxEEaxeq1bqjlLpFkkCcOGZMnPgAZJEI9F488k4RS-qEJ7B8IBPpQ2Man4/s1600/image-788777.gif" /></a></div>
<div class="rvps5" style="text-align: center;">
<span class="rvts7"> </span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-85172164461899661092013-05-28T10:18:00.002+07:002013-05-28T10:18:28.087+07:00ANALISA TRINITAS<div class="rvps4">
<span class="rvts7">Assalamu'alaykum Wr. Wb.</span><span class="rvts9"> </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Telah umum dalam pemahaman orang-orang Kristen
bahwa Tuhan dikonsepkan menjadi 3 oknum, yaitu : Tuhan Bapa (God the Father),
Tuhan anak (Jesus the Christ) dan Tuhan Roh Kudus (The Holy Spirit); Dan
ketiga-tiga oknum ini didalam keyakinan mereka merupakan sehakikat dan satu
dalam kesatuannya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Adanya kehadiran Jesus yang disebut sebagai
Tuhan anak (The Son of God) didalam salah satu unsur ke-Tuhanan Kristen, tidak
hanya dipandang sebagai kiasan (metafora), namun lebih cenderung dalam arti yang
sebenarnya. Oleh karena perkataan Tuhan anak disini digunakan dalam arti yang
sebenarnya, maka perkataan </span><span class="rvts10">“</span><span class="rvts7">Tuhan Bapa</span><span class="rvts10">”</span><span class="rvts7">
disini seharusnya juga digunakan pula dalam arti "Bapa" yang sesungguhnya, sebab
dengan demikian pemahaman ini menjadi benar. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Namun hal ini akan menjadikan suatu hal yang
mustahil untuk dapat diterima oleh akal sehat ! </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Karena diri "anak" yang sebenarnya dari
sesuatu, adalah mustahil akan memiliki suatu zat dengan diri sang "Bapa" yang
sesungguhnya dari sesuatu itu juga. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Sebab pada ketika "zat" yang satu itu disebut
anak, tidak dapat ketika itu juga "zat" yang satu ini disebut sebagai Bapa.
Begitupula sebaliknya, yaitu pada ketika zat yang satu itu disebut sebagai Bapa,
tidak dapat ketika itu kita sebut zat yang sama ini sebagai anak dari Bapa itu.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Ketika zat yang satu ini kita sebut sebagai
Bapa, maka dimanakah zat anak ?</span> <br /><span class="rvts7">Tentunya kita semua
sepakat bahwa kata apapun yang kita pakai dalam membicarakan Tuhan itu semata
sebagai pengganti kata DIA (yaitu kata ganti yang tentu saja memang ada kata
yang digantikannya, dan kata ZAT dalam konteks pembicaraan kita disini bukanlah
kata zat yang dapat dibagi menjadi zat zair, padat dan gas. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Oleh karena dunia Kristen memiliki konsep
pluralitas Tuhan dalam satu zat, maka disini telah terjadi suatu dilema yang
sukar dan untuk menjawab hal ini, mereka selalu melarikan diri pada jawaban :
"Misteri Tuhan yang sulit diungkapkan." </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Suatu pernyataan yang mencoba menutupi ketidak
berdayaan penganut Kristen didalam memberikan pemahaman mengenai doktrin
keTuhanan mereka yang bertentangan dengan akal sehat. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Disatu sisi mereka memberikan kesaksian akan
ke-Esaan dari Allah, namun pada sisi lain mereka juga dipaksa untuk menerima
kehadiran unsur lain sebagai Tuhan selain Allah yang satu itu, logikanya adalah,
jika disebut zat Tuhan Bapa lain dari zat Tuhan anak, maka akan nyata pula bahwa
Tuhan itu tidak Esa lagi tetapi sudah menjadi dua (dualisme keTuhanan dan bukan
Monotheisme). </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Begitu pula dengan masuknya unsur ketuhanan
yang ketiga, yaitu Roh Kudus, sehingga semakin menambah oknum ketuhanan yang
satu menjadi tiga oknum yang berbeda satu dengan yang lainnya sehingga mau tidak
mau pengakuan tentang ke-Esaan Tuhan (prinsip Monotheisme) akan menjadi sirna.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Khusus mengenai diri Tuhan Roh Kudus sendiri,
didalam kitab Bible (di-Indonesia sering disebut al-kitab) kadangkala
digambarkan sebagai api, sebagai burung dan lain sebagainya. Dan Tuhan Roh Kudus
ini menurut kitab Perjanjian Lama (bagian awal dari al-Kitab) sudah seringkali
hadir ditengah-tengah manusia, baik sebelum kelahiran Jesus, masa keberadaan
Jesus ditengah para murid-muridnya hingga masa-masa setelah ketiadaan Jesus
pasca penyaliban. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Dan menghadapi hal ini, kembali kita sebutkan
bahwa unsur Tuhan sudah terpecah kedalam tiga zat yang berbeda. Sebab jika tetap
dikatakan masih dalam satu zat (satu kesatuan), maka ketika itu juga terjadilah
zat Tuhan Bapa adalah zat Tuhan anak kemudian zat Tuhan anak dan zat Tuhan Bapa
itu adalah juga zat dari Tuhan Roh Kudus. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Pertanyaannya sekarang, sewaktu zat yang satu
disebut Bapa, dimanakah anak ? </span><br /><span class="rvts7">Dan sewaktu zat yang
yang satu disebut sebagai Tuhan anak, maka dimanakah Tuhan Bapa serta Tuhan Roh
Kudus ? Oleh sebab itu haruslah disana terdapat tiga wujud Tuhan dalam tiga zat
yang berbeda. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Sebab yang memperbedakan oknum yang pertama
dengan oknum yang kedua adalah </span><span class="rvts10">‘</span><span class="rvts7">keanakan</span><span class="rvts10">’</span><span class="rvts7"> dan
</span><span class="rvts10">‘</span><span class="rvts7">keBapaan</span><span class="rvts10">’</span><span class="rvts7">. Sedang anak bukan Bapa dan Bapa bukan
anak !</span> <br /><span class="rvts7"></span><br /><span class="rvts7">Jadi nyata
kembali bahwa Tuhan sudah tidak Esa lagi. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Oleh karena itulah setiap orang yang mau
mempergunakan akal pikirannya dengan baik dan benar akan menganggap bahwa ajaran
Trinitas, bukanlah bersifat Monotheisme atau meng-Esakan Tuhan melainkan lebih
condong kepada paham Polytheisme (sistem kepercayaan banyak Tuhan). </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Dengan begitu, maka nyata sudah bahwa ajaran
itu bertentangan dengan ajaran semua Nabi-nabi yang terdahulu yang mengajarkan
bahwa Tuhan itu adalah Esa dalam arti yang sebenarnya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Kita dapati dari kitab Perjanjian Lama,
Perjanjian Baru (khususnya 4 Injil) sampai kepada kitab suci umat Islam yaitu
al-Qur'an, tidak didapati konsep pluralitas ketuhanan sebagaimana yang ada pada
dunia Kristen itu sendiri. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Pada masanya, Adam tidak pernah menyebut bahwa
Tuhan itu ada tiga, demikian pula dengan Abraham, Daud, Musa, dan nabi-nabi
sebelum mereka sampai pada Jesus sendiri juga tidak pernah mengajarkan asas
ke-Tritunggalan Tuhan, apalagi dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Lebih jauh lagi bila kita analisa konsep
Trinitas ini menyebutkan bahwa oknum Tuhan yang pertama terbeda dengan
Ke-Bapaan, karena itu ia disebut sebagai Tuhan Bapa (Dia dianggap sebagai Tuhan
yang lebih tua), sementara oknum Tuhan kedua terbeda dengan Keanakan yang lahir
menjadi manusia bernama Jesus dalam pengertian singkatnya bahwa Tuhan anak baru
ada setelah adanya Tuhan Bapa, karena itu ia disebut sebagai sang anak.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Hal yang paling menarik lagi adalah tentang
oknum Tuhan ketiga yaitu Roh Kudus yang justru terbeda sifatnya dengan keluarnya
bagian dirinya dari Tuhan Bapa dan Tuhan anak, sehingga Bapa bukan anak dan anak
bukan pula Bapak atau Roh Kudus. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Apabila sesuatu menjadi titik perbedaan
sekaligus titik keistimewaan pada satu oknum, maka perbedaan dan keistimewaan
itu harus juga ada pada zat oknum tersebut. Misalnya, satu oknum memiliki
perbedaan dan keistimewaan menjadi anak, maka zatnya harus turut menjadi anak.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Artinya zat itu adalah zat anak, sebab oknum
tersebut tidak dapat terpisah daripada zatnya sendiri. Apabila perbedaan dan
keistimewaan itu ada pada zatnya, maka ia harus adapula pada zat Tuhan, karena
zat keduanya hanya satu. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Oleh karena sesuatu tadi menjadi perbedaan dan
keistimewaan pada satu oknum maka ia tidak mungkin ada pada oknum yang lain.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Menurut misal tadi, keistimewaan menjadi anak
tidak mungkin ada pada oknum Bapa.</span> <br /><span class="rvts7">Apabila ia tidak
ada pada oknum Bapa, maka ia tidak ada pada zatnya.</span> <br /><span class="rvts7">Apabila ia tidak ada pada zatnya, maka ia tidak ada pada zat
Allah.</span> <br /><span class="rvts7">Karena zat Bapa dengan zat Tuhan adalah satu
(unity). </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Dengan demikian terjadilah pada saat yang satu,
ada sifat keistimewaan tersebut pada zat Tuhan dan tidak ada sifat keistimewaan
itu pada zat Tuhan. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Misalnya, Tuhan anak lahir menjadi
manusia.</span> <br /><span class="rvts7">Apabila Tuhan anak menjadi manusia, maka
zat Tuhan Bapa harus menjadi manusia karena zat mereka satu (sesuai dengan
prinsip Monotheisme). Namun kenyataannya menurut dunia kekristenan bahwa Tuhan
Bapa tidak menjadi manusia. Dengan demikian berarti zat Tuhan Allah tidak
menjadi manusia. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Maka pada saat zat Tuhan Allah akan disebut
menjadi manusia dan zat Tuhan Allah tidak menjadi manusia, maka ini menjadi dua
yang bertentangan dan suatu konsep yang mustahil. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Ajaran Trinitas yang mengakui adanya Tuhan
Bapa, Tuhan anak dan Tuhan Roh Kudus hanya dapat dipelajari dan dapat diterima
secara baik hanya jika dunia Kristen mendefenisikannya sebagai 3 sosok Tuhan
yang berbeda dan terlepas satu sama lainnya, dalam pengertian diakui bahwa Tuhan
bukan Esa, melainkan tiga (Trialisme). </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Siapapun tidak akan menolak bahwa Tuhan
bersifat abadi, Alpha dan Omega, tidak berawal dan tidak berakhir, namun
keberadaan Tuhan yang menjadi anak dan lahir dalam wujud manusia telah memupus
keabadian sifat Tuhan didalam dunia Kristen, karena nyata ada Bapa dan ada anak
alias telah ada Tuhan pertama yang lebih dulu ada yang disebut sebagai Tuhan
tertinggi dan ada pula Tuhan yang baru ada setelah Tuhan yang pertama tadi ada.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Akal manusia dapat membenarkan, jika Bapa dalam
pengertian yang sebenarnya harus lebih dahulu ada daripada anaknya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Akal manusia akan membantah bahwa anak lebih
dahulu daripada Bapa atau sang anak bersama-sama ada dengan Bapa, sebab bila
demikian adanya tentu tidak akan muncul istilah Bapa maupun anak. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Apabila Tuhan Bapa telah terpisah dengan Tuhan
anak dari keabadiannya, maka Tuhan anak itu tidak dapat disebut </span><span class="rvts10">‘</span><span class="rvts7">diperanakkan</span><span class="rvts10">’</span><span class="rvts7"> oleh Tuhan Bapa. sebab Tuhan Bapa dan
Tuhan anak ketika itu sama-sama abadi, Alpha dan Omega, sama-sama tidak
berpermulaan dan tidak ada yang lebih dahulu dan yang lebih kemudian hadirnya.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Apabila ia disebut diperanakkan, maka yang
demikian menunjukkan bahwa ia adanya terkemudian daripada Bapa. Karena sekali
lagi, anak yang sebenarnya harus ada terkemudian daripada Bapa yang sebenarnya.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Apabila antara Tuhan Bapa serta Tuhan anak
telah terbeda dari kekekalan, maka Tuhan Roh Kudus pun telah terbeda pula dari
kekekalannya masing-masing, mereka bukan satu kesatuan tetapi 3 unsur yang
berbeda. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Kenyataan ini justru didukung penuh oleh kitab
Perjanjian Baru sendiri, bukti pertama bisa kita baca dalam Injil karangan
Matius pasal 3 ayat 16 sampai 17 : </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">"Sesudah dibaptis, Jesus segera keluar dari air
dan pada waktu itu juga langit terbuka dan ia (Jesus) melihat Roh Allah seperti
burung merpati hinggap ke atasnya, lalu terdengarlah suara dari sorga (apakah
sorga = langit? :-red) yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan." (Matius 3:16-17) </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Pada ayat diatas secara langsung kita melihat
keberadaan 3 oknum dari zat Tuhan yang berbeda secara bersamaan, yaitu satu
dalam wujud manusia bernama Jesus dengan status Tuhan anak, satu berwujud
seperti burung merpati (yaitu Tuhan Roh Kudus) dan satunya lagi Tuhan Bapa
sendiri yang berseru dari sorga dilangit yang sangat tinggi. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Dengan berdasar bukti dari pemaparan Matius
diatas, bagaimana bisa sampai dunia Kristen mempertahankan argumentasi paham
Monotheisme didalam sistem ketuhanan mereka ? </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Bukti lainnya yang menunjukkan perbedaan antara
masing-masing zat Tuhan didalam dunia Kristen yang semakin membuktikan
keterpisahan antara Tuhan yang satu dengan Tuhan yang lainnya dalam
kemanunggalan mereka. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">"Maka kata Jesus sekali lagi: Damai sejahtera
bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus aku, demikian juga sekarang aku mengutus
kamu !; dan sesudah berkata demikian, ia (Jesus) menghembusi mereka dan berkata:
"Terimalah Roh Kudus" !." (Johanes 20:21-22) </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Ayat Johanes diatas sebagaimana juga Matius
pasal 3 ayat 16 dan 17, memaparkan mengenai keterbedaan zat Tuhan anak dan Tuhan
Roh Kudus sehingga semakin jelas bahwa antara Tuhan Bapa, Tuhan anak dan Tuhan
Roh Kudus tidak ada ikatan persatuan dan tidak dapat disebut Tuhan yang Esa,
masing-masing Tuhan memiliki pribadinya sendiri, inilah sistem kepercayaan
banyak Tuhan (Pluralisme ketuhanan) sebagaimana juga yang diyakini oleh
orang-orang Yunani maupun Romawi tentang keragaman dewa-dewa mereka. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Konsep ini sama dengan konsep 3 makhluk bernama
manusia, ada si Amir sebagai Bapa, ada si Jhoni sebagai anak dan adapula si
Robin, ketiganya berbeda pribadi namun tetap memiliki kesatuan, yaitu satu dalam
wujud, sama-sama manusia, tetapi apakah ketiganya sama ? Tentu saja tidak,
mereka tetaplah 3 orang manusia. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Tuhan Bapa, Tuhan anak maupun Tuhan Roh Kudus
adalah sama-sama Tuhan namun mereka tetap 3 sosok Tuhan yang berbeda, inilah
sebenarnya konsep yang terkandung dalam paham Trinitas atau Tritunggal pada
dunia Kristen. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Sebagai akhir dari Bab ini, maka kita kemukakan
dua hal penting lain sebagai pengantar pemikiran kritis bagi orang-orang yang
meyakini ide Trinitas dan mempercayai akan kemanunggalan Jesus dengan Allah.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Pertama, dunia Kristen Trinitas meyakini bahwa
Jesus merupakan anak Tuhan sekaligus Tuhan itu sendiri yang lahir menjadi
manusia untuk menerima penderitaan diatas kayu salib demi menebus kesalahan Adam
yang telah membuat jarak yang jauh antara Tuhan dengan manusia. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Sekarang, bila memang demikian adanya, bisakah
anda menyatakan bahwa pada waktu penyaliban terjadi atas diri Jesus maka pada
saat yang sama Tuhan Bapa (Allah) telah ikut tersalibkan ? </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Hal ini perlu diangkat sebagai acuan pemikiran
yang benar, bahwa ketika Tuhan telah memutuskan diri-Nya untuk terlahir dalam
bentuk manusia oleh perawan Mariah maka secara otomatis antara Jesus dengan
Tuhan Bapa tidak berbeda, yang disebut Jesus hanyalah phisik manusiawinya saja
tetapi isi dari ruhnya adalah Tuhan sehingga hal ini menjadikan diri Jesus
disebut Tuhan anak. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Dalam keadaan apapun selama tubuh jasmani Jesus
masih hidup dan melakukan aktivitas layaknya manusia biasa, pada waktu itu Ruh
Tuhan pun tetap ada dalam badan jasmani tersebut dan tidak bisa dipisahkan,
sebab jika Ruh Tuhan telah keluar dari badan kasarnya maka saat itu juga Jesus
mengalami kematian, karena tubuh jasmani telah ditinggalkan oleh ruhnya.
</span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Jadi logikanya, sewaktu tubuh jasmaniah Jesus
disalibkan, maka zat Tuhan juga telah ikut tersalib, artinya secara lebih
gamblang, Tuhan Bapa telah ikut disalib pada waktu bersamaan (sebab mereka satu
kesatuan). </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Pada waktu tubuh jasmani Jesus bercakap-cakap
dengan para murid serta para sahabat lainnya maka pada waktu yang bersamaan
sebenarnya Tuhan-lah yang melakukannya dibalik wadag tersebut. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Dan sekarang bila Jesus mengalami
kejadian-kejadian tertentu seperti mengutuki pohon Ara karena rasa laparnya
namun ia tidak menjumpai apa-apa disana selain daun (Matius 21:18-19) maka hal
ini menyatakan ketidak tahuan dari diri Jesus mengenai segala sesuatu dan
implikasinya bahwa Tuhan yang mengisi jiwa dari wadag manusia Jesus pun bukanlah
Tuhan yang sebenarnya, sebab ia tidak bersifat maha mengetahui sedangkan
pencipta alam semesta ini haruslah Tuhan yang mengenal ciptaan-Nya sekalipun itu
dalam wujud makhluk paling kecil dan hitam yang tidak tampak secara kasat mata
berjalan pada malam yang paling kelam sekalipun. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Dan pada waktu Jesus merasa sangat ketakutan
sampai peluhnya membasahi sekujur tubuhnya bagaikan titik-titik darah yang
berjatuhan ketanah (Lukas 22:44) maka pada saat yang sama kita menyaksikan Tuhan
yang penuh kecacatan, betapa tidak, Tuhan justru frustasi dan kecewa sampai Dia
mau mati (Matius 26:38) akibat ketakutan-Nya kepada serangan para makhluk
ciptaan-Nya sendiri yang seharusnya justru menjadi lemah dan bukan ancaman
menakutkan dimata Tuhan. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Dan didetik-detik tersebut kita dapati pada
Matius pasal 26 ayat 36 sampai 39 Jesus telah memanjatkan doa yang ditujukan
kepada Tuhan. Sungguh suatu kejanggalan yang sangat nyata sekali, betapa Tuhan
telah menjadi makhluk dalam bentuk manusia dan Tuhan itu masih memerlukan
bantuan dari pihak lain (dalam hal ini Tuhan itu butuh bantuan Tuhan juga),
disinilah sebenarnya kita melihat kenyataan bahwa Jesus itu sendiri bukan Tuhan,
dia hanyalah makhluk dan sebagai makhluk maka seluruh dirinya terlepas dari
unsur-unsur ketuhanan, baik jasmani maupun rohaninya. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Karena itu dia pasti membutuhkan bantuan Tuhan
yang sebenarnya, Tuhan yang Maha Tahu, Tuhan yang Maha Berkuasa atas segala
sesuatu dari ciptaan-Nya serta Tuhan yang Maha Gagah. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Silahkan anda sebagai penganut paham Trinitas
memikirkan hal-hal ini secara lebih kritis lagi. Adapun sekarang hal kedua yang
ingin saya kemukakan sebagai penutup Bab pertama ini adalah sehubungan kembali
dengan dakwaan Trinitas akan kemanunggalan Jesus dengan Tuhan dan mereka itu
dianggap sebagai satu kesatuan, sehingga Jesus disebut sebagai Tuhan itu sendiri
(makanya dikenal sebagai Tuhan Jesus). </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Dalam banyak kitab dan pasal pada Perjanjian
Baru, kita sebut saja misalnya Matius 26:64, Kisah Para Rasul 7:55-56, Roma 8:34
dan sebagainya telah disebut bahwa Jesus sebagai Tuhan anak telah duduk
disebelah kanan Tuhan Bapa, artinya mereka berdua (antara Tuhan Bapa dengan
Tuhan anak) merupakan dua Tuhan yang berbeda, tidakkah ini menyalahi sendiri
konsep kemanunggalan Jesus pada Tuhan Bapa yang diklaim oleh pihak Trinitas
sendiri ? </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Bukankah semakin jelas kita melihat ada dua
Tuhan dan bukan satu Tuhan, dan jika paham satu Tuhan disebut sebagai Tauhid
atau Monotheisme maka sistem banyak Tuhan (lebih dari satu Tuhan) disebut
sebagai Pluralisme Tuhan atau Polytheisme. </span></div>
<div class="rvps5">
<span class="rvts7">Semoga hal ini bisa membawa anda kepada
pemikiran yang benar, logis serta penuh kedamaian kembali kepada ajaran yang
bisa anda terima secara lurus... ISLAM. </span></div>
<div class="rvps5">
<br /></div>
<div class="rvps5" style="text-align: center;">
<span class="rvts7">Silahkan Download file Ini</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/Pecbp" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibsTarVBgfJ2Sp2zpHtzQ8o5IvjIrw4ExIRp2a7QZTPisHNmVXWw_PSN2CdjGLL5_-SEqy5xV-liSPD2rYC8LhFp90QyI8jYSpo56ohv7GrPc2Q1u4Vfu5szHKUTodBCF28ct4Npp32iM/s1600/image-702545.gif" /></a></div>
<div class="rvps5" style="text-align: center;">
<span class="rvts7"> </span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5781730866338756976.post-41241233503352459152013-05-26T10:39:00.000+07:002013-05-26T10:39:22.327+07:00Cara Pasang Read More AnimasiSetelah menyelesaikan tudas-tugas dari dosen Alhamdulillah akhirnya bisa kembali sharing pengetahuan di blog. Dan kali ini,sesuai dengan judulnya,saya akan membahas tentang <b>Bagaimana caranya membuat readmore animasi</b> (kaya punyaku ini,hehe ).<br /><span class="fullpost"><br />Caranya caranya cukum gampang tinggal sobah lanjutkan bacanya<br />1.Bagi sobat yang blognya belum pake readmore,buat readmore dulu <a href="http://gudang-makalah-download.blogspot.com/" target="_blank">disini</a><br /><br />2.Dihalaman Edit HTML, ganti tulisan <b>read more</b> ato lainya yang sobat pake buat link baca selanjutnya dengan kode berikut <b><img src="link gambar kamu"/></b><br />Yang sudah pake read more langsung langkah 2 aja ya.<br />3.Langkah terakhir dan terpenting adalah <b>Save Template</b><br /><br />Kalo sobat belum punya gambar ini aku sediakan:</span><br />
<center>
<a href="http://gudang-makalah-download.blogspot.com/" target="_blank"><img src="http://i496.photobucket.com/albums/rr329/grandisyf/th_button-green-f.gif" /></a><br /><b>http://i496.photobucket.com/albums/rr329/grandisyf/th_button-green-f.gif</b><br /><span id="goog_1680387494"></span><span id="goog_1680387511"></span><a href="http://www.blogger.com/"><br /><img src="http://i496.photobucket.com/albums/rr329/grandisyf/th_arrow-readmore.gif" /></a><span id="goog_1680387512"></span><span id="goog_1680387495"><span id="goog_1680387506"></span><span id="goog_1680387507"></span></span><br /><b>http://i496.photobucket.com/albums/rr329/grandisyf/th_arrow-readmore.gif</b><br /><br /><img src="http://i496.photobucket.com/albums/rr329/grandisyf/th_more.gif" /><br /><b>http://i496.photobucket.com/albums/rr329/grandisyf/th_more.gif</b><br /><br /><img src="http://i496.photobucket.com/albums/rr329/grandisyf/Read-more-3_grandis.gif" /><br /><b>http://i496.photobucket.com/albums/rr329/grandisyf/Read-more-3_grandis.gif</b><br /><br /><img src="http://i496.photobucket.com/albums/rr329/grandisyf/th_Readmore3.gif" /><br /><b>http://i496.photobucket.com/albums/rr329/grandisyf/th_Readmore3.gif</b></center>
<br /><br />gimana sobat gampang kan, semoga artikel ini bemanfaat<br />
<br />
jika ada pertanyaan silahkan coment di bawah<br />
<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08504637047674949803noreply@blogger.com0